Oleh Ai Herlina
Mengajar di SD Negeri Cilengo
Kegiatan belajar mengajar tanpa media pembelajaran diibaratkan bagai sayur tanpa garam. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk memahami materi pembelajaran serta membangun pengetahuan secara mandiri sehingga menghasilkan sebuah pembelajaran yang bermakna.
Satu media pembelajaran yang ditampilkan oleh guru lebih bermakna dibandingkan dengan sejuta kata-kata (ceramah). Guru yang terampil membuat media pembelajaran akan dapat menampilkan sebuah pembelajaran yang menarik, inovatif, juga interaktif, sehingga siswa sebagai subjek belajar tidak mengalami kejenuhan.
Menurut Muhamad Ridwan (2014, hlm. 4), salah satu ciri guru kreatif adalah guru yang dapat merancang media pembelajaran sendiri yang kemudian ditampilkan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Namun guru yang dapat merancang media pembelajaran kemudian dapat merangsang siswanya membuat media pembelajaran sendiri melalui pembelajaran berbasis proyek jauh lebih hebat lagi, bahkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kolaboratif dengan sesama teman kelompok.
Berpikir kreatif adalah satu kesatuan dari berpikir logis dan berpikir divergen yang kemudian menghasilkan hal baru. Berpikir kreatif merupakan wujud berpikir tingkat tinggi karena pada implementasinya berpikir kreatif menggabungkan kemampuan kognitif tertinggi. Produk pemikiran atau kreativitas siswa dalam menghasilkan suatu hal yang baru merupakan hasil kemampuan dalam berpikir kreatif.
Berdasarkan analisis faktor, Guilford (dalam Munandar, 2014) menemukan bahwa ada empat sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), merinci (elaboration).
Kelancaran yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan. Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah. Keaslian adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli sebagai hasil pemikiran sendiri dan tidak klise. Merinci atau elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terperinci.
Sementara itu kemampuan kolaboratif merupakan suatu kemampuan bekerja secara efektif dan menunjukkan rasa hormat kepada anggota tim lain, melatih kelancaran, dan kemauan dalam membuat keputusan yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
Kita sebagai guru hendaknya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang bersifat kolaboratif dan kreatif tersebut sehingga akan muncul suasana demokratis, saling menghargai perbedaan pendapat, menyadari kesalahan yang dibuat, serta dapat memupuk rasa tanggung jawab di mana semua itu dapat dicapai dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat.
Merancang Media Pembelajaran Bersama Siswa
Media pembelajaran bukan hanya dapat dirancang oleh guru semata. Namun dalam pembuatannya bisa melibatkan para siswa. Apabila guru dapat merancang media pembelajaran saja, itu bukanlah hal yang baru, karena sudah banyak guru yang menghasilkan beberapa media pembelajaran yang unik dan memiliki tingkat konstruktivisme yang tinggi, namun jarang sekali muncul produk media pembelajaran yang dibuat sendiri oleh siswa.
Melibatkan siswa dalam membuat media pembelajaran sangat cocok diterapkan untuk siswa sekolah dasar. Dan hal tersebut akan berhasil dengan baik apabila guru dapat memahami perkembangan kemampuan dan intelektual peserta didik usia SD. Menurut Piaget, perkembangan usia SD tersebut termasuk ke dalam operasional konkret, dengan dicirikan pemikiran yang didasarkan dengan hal-hal logis.
Peserta didik pada usia ini membutuhkan benda-benda konkret untuk membantu pengembangan intelektualnya. Jadi apabila kita beranggapan bahwa guru saja yang dapat membuat media pembelajaran sementara siswa hanya memanfaatkannya saja, sepertinya kurang bermakna. Berbeda apabila dalam proses pembelajaran kita menggunakan media pembelajaran yang dibuat sendiri oleh siswa, maka akan lain dampaknya. Sebab, peserta didik pada dasarnya memiliki rasa keingintahuan yang besar sehingga berusaha untuk mencari dan menemukan, maka memberikan kesempatan kepada peserta didik supaya merasa senang adalah yang perlu dilakukan oleh guru.
Seperti yang kita tahu bahwa belajar sambil melakukan (learning by doing) akan hasil belajar yang tidak mudah terlupakan, akan teringat sepanjang masa. Jadi sebaiknya pembuatan media pembelajaran dilakukan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Secara umum, media diartikan sebagai alat atau sarana atau sesuatu yang menjadi perantara. Dalam kaitannya dengan proses kegiatan belajar dapat dimaknai sebagai alat untuk menyampaikan pesan materi pembelajaran untuk membantu mencapai kompetensi atau kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik setelah selesai kegiatan belajar. Media memegang peranan penting sebagai alat untuk menyampaikan pesan pembelajaran dan sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan kemampuan penguasaan materi yang disampaikan kepada siswa.
Oleh sebab itu, dengan menggunakan media pembelajaran, diharapkan mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kolaboratif sehingga kegiatan proses belajar lebih efektif, efisien dan bermakna. Selain itu dengan penggunaan media juga akan memicu dalam proses belajar, di antaranya:
- Menjadikan pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Artinya dapat menarik perhatian siswa terhadap materi yang sedang disampaikan;
- Pembelajaran lebih konkret dan nyata. Namun penggunaan media dalam pembelajaran perlu disesuaikan dengan karakteristik siswa sehingga mampu membantu memudahkan siswa dalam mempelajari segala sesuatu;
- Dengan bantuan media, guru dapat mempersingkat penjelasan materi kepada siswa sehingga waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien;
- Dengan media dapat mendorong siswa belajar lebih mandiri. Media dapat digunakan siswa dalam mempelajari segala sesuatu baik secara individual maupun dalam kelompok belajar;
- Dengan penggunaan media, pembelajaran akan menjadi lebih terstandarisasi, artinya dapat menyamakan persepsi siswa terhadap materi yang disampaikan.
Dengan menggunakan media pembelajaran yang dibuat sendiri, pembelajaran lebih menarik karena berlangsung dalam situasi yang menyenangkan, siswa lebih aktif karena sebagai pelaku utama pembelajaran dengan dasar sukarela, riang dan gembira sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kolaboratif siswa.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Penulis : Ai Herlina
Editor : Moh. Haris Suhud