Quantum Teaching – Proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks. Sejatinya kegiatan inti dari proses pendidikan yang dijalankan dalam sebuah lembaga pendidikan, yang dapat memberikan pengaruh terhadap keberhasilan dalam memberikan edukasi bagi siswanya.
Proses pembelajaran tidak jauh-jauh dari yang namanya model pembelajaran. Model pembelajaran memiliki makna bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan oleh guru yang memiliki ciri masing–masing yang merupakan satu kesatuan dari penerapan suatu pendekatan,metode dan teknik pembelajaran.
Dalam kesempatan ini, akan membahasamengenai Quantum Teaching dalam pembelajaran.
Mungkin tidak terdengar asing, atau bahkan seringkali disebut sebut dalam senimar, atau pun dalam buku – buku. Lalu, apakah Bapak Ibu sekalian memahami betul apa itu Quantum Teaching?
Quantum Teaching menurut Wikipedia merupakan penggubahan bahan yang meriah dengan segala nuansanya, yang berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan sekolah. Quantum teaching menyajikan berbagai cara terbaru yang mempermudah proses belajar mengajar dengan dikombinasikan dari unsur seni dengan harapan pencapaian yang terarah.
Awal mula adanya Quantum Teaching dipelopori oleh Bobbi DePorter yang diciptakan berdasarkan teori- teori pendidikan yang telah ada sebelumnya seperti Accelerated Learning (Belajar Akseleasi) oleh Lozanov, Cooperative Learning oleh Johnson dan Jonhson, Multiple Intelegent oleh Gardner dan berbagai teori yang lainnya. Dengan harapan dapat meninggikan kemampuan guru untuk dapat meningkatkan kemampuan siswanya lebih berprestasi sesuai dengan bidang yang mereka minati, dan mempelajari masalah-masalah yang ada dalam kehidupan sehari- hari siswa.
Asas yang ada dalam Quantum Teaching adalah “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Maksud dari konsep tersebut yaitu mengingatkan kepada guru tentang pentingnya memahami karakteristik dari tiap peserta didik, untuk lebih memudahkan guru dalam memimpin, menuntun dan memudahkan peserta didik menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Sehingga dengan asas tersebut quantum teaching harus mampu mengolah lingkungan belajar menjadi efektif.
Lalu, apa kelebihan Quantum Teaching dengan model lainnya ?
Kelebihan Quantum Teaching
- Selalu berpusat pada apa yang masuk akal bagi siswa
- Menumbuhkan dan meningkatkan rasa antusiasme siswa
- Adanya kerja sama baik antar siswa maupun antara guru dengan siswa
- Menawarkan ide dalam proses pembelajaran yang menarik sehingga siswa mudah memahami
- Siswa bisa menjadi dirinya sendiri dan mengeksplore kemampuannya
- Belajar terasa menyenangkan
- Menambah ketenangan psikologis siswa
- Dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa
- Siswa memiliki kebebasan berekspresi dan mengemukakan keinginannya
- Menimbulkan gairah dan cinta mengajar bagi guru
Lantas, apa yang dapat mempengaruhi seluruh aspek dalam Qunatum Teaching? Berikut prinsip – prinsip Qunatum Teaching
Prinsip Quantum Teaching
- Segalanya berbicara
Maksudnya yaitu, seluruh aspek yang ada di dalam kelas (siswa dan guru) memiliki hak untuk menyampaikan pesan dari guru ke siswa, maupun dari siswa ke guru.
2. Segalanya bertujuan
Dari awal proses pembelajaran mulai dari orientasi hingga evaluasi semua tahapan dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan demi perkembangan siswa yang lebih banyak lagi.
3. Pengalaman sebelum pemberian nama
Proses belajar paling utama dan paling baik adalah saat siswa memperoleh informasi lebih dulu tentang materi yang akan di pelajari nya.
4. Akui setiap usaha
Pada saat pengambilan keputusan untuk belajar, siswa perlu mendapatkan apresiasi serta pengakuan atas pencapaian dan yang paling penting adalah kepercayaan diri siswa.
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Perayaan memberikan feedback atau timbal balik mengenai kemajuan dan dapat meningkatkan emosi positif antar siswa dalam proses belajar mengajar di kelas.
Teknik Quantum Teaching
Berbagai jenis teknik dalam Quantum Teaching , salah satunya dengan metode TANDUR yang merupakan singkatan dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan.
Tumbuhkan, guru memberikan motivasi, semangat dan rangsangan dengan cara guru menyampaikan untuk menyadarkan siswa bahwa materi yang akan dipelajari memiliki manfaat bagi hidup siswa. Membangun kedekatan antara guru dan siswa harus di bangun mulai dari awal proses pembelajaran agar terjadi kedekatan emosional didalamnya.
Alami, siswa harus dapat mengalami sendiri apa yang dilakukan dengan praktik secara langsung serta memecahkan masalahnya sendiri. Guru dapat melakukan dengan memberikan permainan yang ada hubungannya dengan materi yang akan disampaikan dengan harapan siswa mendapatkan pengalaman dari permainan yang disajikan itu.
Namai, maksudnya yaitu guru dapat memberikan informasi yang tepat dan mengenalkan konsep- konsep pokok pada materi pelajaran.
Demonstrasikan, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukan bahwa siswa mampu dan mengetahui apa yang mereka tahu. Siswa di beri peluang untuk memaknai pengetahuan mereka dalam pelajaran yang di peroleh.
Ulangi, mengulang materi akan dapat memperkuat koneksi saraf dan dapat menumbuhkan rasa tahu dari materi yang telah dialami peserta didik secara langsung. Dengan harapan siswa dapat memahami materi lebih cepat.
Rayakan, akhiri setiap proses belajar mengajar dengan me-rayakan-nya. Dengan cara memberikan penghargaan atau achievement kepada siswa sekedar dengan memberikan pujian kepada siswa terpilih atau seluruh siswa untuk dapat memacu semangat nya lagi.
Bagaimana Quantum Teaching dapat diterapkan dalam pembelajaran ? Apa saja contoh metode yang bisa di terapka dalam model ini ?
Penerapan Quantum Teaching dalam Pembelajaran
Beberapa contoh penerapan Quantum Teaching dalam pembelajaran, yang bisa di terapkan dengan tetap mempertimbangkan karakteristik kelas, karakteristik siswa dan materi yang akan di ajarkan kepada siswa, yaitu :
Catatan: TS
Catatan:TS adalah singkatan dari catatan: tulis dan susun. Di dalam teknik mencatat catatan:TS, siswa mencatat baik fakta dari pelajaran maupun asosiai, pikiran, dan perasaan yang mengantarkan mereka ke perjalanan mental mereka. Dengan harapan kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mencatat pemikiran dan kesimpulannya.
Peta Pikiran (Mind Mapping)
Mind mapping bisa berisi gambar atau bentuk dengan warna- warni yang dapat menimbulkan ketertarikan siswa. Keuntungan dari penggunaan mind mapping ini yaitu untuk dapat membiasakan siswa untuk melatih aktivitas kreatifitas nya sehingga siswa dapat menciptakan suatu produk kreatif yang dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.
Diskusi Kelompok
Merupakan proses belajar dua atau lebih individu yang saling berinteraksi secara interaktif dengan berdasar pada tujuan untuk saling menukar informasi, memecahkan masalah maupun mempertahankan pendapat. Keuntungan yang diperoleh saat melakukan diskusi kelompok bagi siswa yaitu dapat melatih kepercayaan diri untuk dapat mengungkapkan pemikirannya dalam kelompok kecil, menerima pendapat dari teman lainnya, sehingga akan menjadi bekal untuk pembelajaran hidup kedepan nya.
Semoga rangkaian materi diatas dapat mampu membantu Bapak/Ibu dalam memperoleh inovasi- inovasi untuk pembelajaran yang lebih bervariasi. Jangan ragu untuk mengeksplore dan terus menantang diri untuk dapat memberikan pelayanan terbaik untuk siswa- siswi generasi penerus bangsa.
Penulis : Rahma Ta’nisa