Mengenalkan Literasi pada Anak

- Editor

Rabu, 28 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman.

Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, saat ini, istilah literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Dan sudah merambah pada praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan politik.

Definisi baru dari literasi menunjukkan paradigma baru dalam upaya memaknai literasi dan pembelajarannya. Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti literasi media, literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya.

Hakikat berliterasi secara kritis dalam masyarakat demokratis diringkas dalam lima verba: memahami, melibati, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis.

Namun  secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatus” yang mana artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.

Kenyataan saat ini  kemampuan literasi pada anak -anak kita masih sangat rendah apa lagi dengan adanya gawai  atau HP pintar. Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia.

Hal itu  disebabkan beberapa hal di antaranya karena kurangnya dukungan atau keterlibatan keluarga dalam membangun budaya membaca di rumah sehingga anak-anak tidak terbiasa menjadikan buku sebagai rujukan untuk mendapatkan informasi. Kedua, akses buku yang berkualitas belum merata di sejumlah daerah. Anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan referensi buku yang beragam.

Jika kegiatan berliterasi tidak dikembangkan maka anak-anak  jadi  tidak  mampu mengembangkan  daya  persepsinya  berdasarkan  apa  yang  dilihat,  didengar, dan rasakan  di kemudian  hari. Sehingga  anak  tidak  memiliki  pemahaman  yang  utuh dan  komprehensif.  Anak  juga   tidak  mampu  melatih  ingatannya  terhadap semua peristiwa dan kejadian yang pernah dialaminya.

Kemudian anak akan menjadi tidak   mampu   mengembangkan   pemikiran-pemikirannya   dalam   rangka menghubungkan  satu  peristiwa  dengan  peristiwa  lainnya,  anak  tidak  mampu memahami  simbol-simbol  yang  tersebar  di  dunia  sekitarnya,  dan  anak-anak  tidak mampu  melakukan  penalaran-penalaran,  baik  yang  terjadi  secara  alamiah (spontan) maupun melalui proses ilmiah (percobaan). Dan yang lebih parah lagi adalah  anak  tidak  mampu  memecahkan  persoalan  hidup  yang  dihadapinya sendiri, sehingga pada akhirnya anak akan menjadi individu yang tidak mampu menolong dirinya sendiri. 

Peran orang tua dan guru sangat diharapkan dalam situasi yang demikian. Sinergitas  antara  orang  tua  dan  anak  akan  menghasilkan  kegiatan literasi  yang  optimal untuk anak-anak dalam masa perkembangannya. Oleh karena itu pengenalan literasi kepada anak sebaiknya dimulai dari keluarga.

Ditulis oleh: IMAS MARYANI, S.Pd, GURU SDN 16 KOTO BARU

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis