Oleh Siti Nariyah, S. Pd.
Guru di MTs Negeri 7 Klaten
Keaktifan belajar siswa dalam proses belajar merupakan suatu hal yang sangat penting. Siswa dituntut untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami dan menguasai materi yang sedang dipelajari. Selain keaktifan belajar siswa hal yang tidak kalah penting adalah membangun karakter tanggung jawab siswa dalam kegiatan belajar, baik dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru secara mandiri maupun kelompok.
Dalam kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan secara klasikal sering dianggap kurang penting oleh sebagian besar siswa. Sehingga banyak siswa kurang memperhatikan saat guru menyampaikan materi layanan, kurang aktif saat kegiatan tanya jawab maupun diskusi, serta kurang bertanggung jawab saat diberi tugas mandiri maupun kelompok. Padahal materi layanan Bimbingan dan Konseling sangat penting sebagai bekal dalam memperlancar proses belajar maupun bekal untuk kehidupan sehari-hari baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun menyongsong karier di masa mendatang.
Untuk mengatasi permasalahan dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling tersebut di atas perlu adanya metode tertentu untuk meningkatkan perhatian, keaktifan serta tanggung jawab siswa saat mengikuti kegiatan layanan bimbingan dan konseling, yaitu dengan mengadopsi metode Jigsaw.
Metode Jigsaw merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang menerapkan pola sebuah gergaji, di mana siswa ditugaskan oleh guru untuk melakukan kegiatan belajar dengan cara bekerja sama antara siswa satu dengan yang lainnya. Sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan seperti yang diharapkan.
Menurut pendapat Zaini (2008:56) bahwa model pembelajaran Jigsaw merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari siswa dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
Lebih jauh lagi, Sudrajat (2008:1) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif metode Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Tujuan dari model Jigsaw ini adalah untuk peningkatan keterampilan dalam kerjasama, saling tergantung satu sama lain, bergaul, berbicara, menulis dan membaca. Model Jigsaw ini bisa menjadi alternatif dengan alasan bisa untuk membangun pemahaman siswa, siswa bisa didorong untuk bekerja sama dengan temannya serta bisa membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan mendengar, pemecahan masalah, dan komunikasi.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran tipe Jigsaw adalah:
1. Guru menyiapkan materi sesuai jumlah sub bahasan
2. Membentuk kelompok asal yang jumlahnya sesuai dengan jumlah sub bahasan yang berbeda.
3. Kelompok asal membahas dan berdiskusi tentang materi sub bab yang harus mereka pahami dan kuasai.
4. Membentuk kelompok ahli yang terdiri dari sejumlah kelompok asal.
5. Dalam kelompok ahli, masing-masing anggota akan menyampaikan dan menjelaskan materi dari sub bahasan secara bergantian sampai semua sub bahasan disampaikan dalam kelompok ahli tersebut. Sehingga semua anggota kelompok ahli memahami semua sub bahasan yang harus mereka kuasai.
6. Mengadakan kuis untuk semua siswa pada akhir kegiatan mengenai materi yang sudah dipelajari.
7. Semua siswa menyelesaikan kuis individu dan kelompok.
Dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif Jigsaw seperti yang sudah dijelaskan di atas, diharapkan siswa akan lebih perhatian dan aktif dalam mengikuti layanan bimbingan dan konseling serta akan lebih bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru. Karena dengan metode Jigsaw menuntut semua siswa untuk memperhatikan dan aktif belajar sendiri untuk menguasai materi yang dipelajari serta bertanggung jawab untuk mengajarkan atau menyampaikannya kepada teman lain dalam kelompoknya. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.