Materi kesadaran lingkungan sangat penting diterapkan mengingat kesadaran lingkungan masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan indonesia seperti tertinggal 50 tahun dari negara-negara maju dalam hal tersebut.
Kesadaran lingkungan hidup dapat terjadi apabila semua pihak berusaha merubah dirinya dan pola pandangnya terhadap lingkungan.
Untuk membangun kesadaran lingkungan tidak perlu menjadi seorang ahli agar dapat melihat mengapa Indonesia masih gagal dalam hal meningkatkan kesadaran lingkungan dalam masyarakatnya.
Banyak hal yang seharusnya dilakukan tetapi tidak dilakukan, baik oleh pemerintah, keluarga, institusi pendidikan dan semua pihak. Semua seperti belum memandang lingkungan sebagai bagian yang penting bagi kehidupan mereka.
Selain itu hal yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk membangun kesadaran lingkungan hidup yakni dengan penerapan materi tersebut pada kurikulum prototipe 2022.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut kesadaran lingkungan menjadi tema lintas pelajaran pada Kurikulum Prototype 2022. Ini jadi bagian pendidikan karakter dalam kurikulum baru tersebut.
Hal tersebut menjadi salah satu tema lintas mata pelajaran di Kurikulum Prototype. Kesadaran lingkungan juga menjadi salah satu elemen dari karakter akhlak mulia dalam profil pelajar Pancasila.
Sebagai contoh bagaimana di buku teks pembelajaran sekolah pada Kurikulum Prototype itu juga dimasukkan mengenai kesadaran akan lingkungan tersebut. Misalnya, perilaku menanam pohon maupun menjaga lingkungan sekitar.
Kurikulum Prototype akan dijadikan opsi dan tidak diterapkan di semua sekolah. Kurikulum tersebut hadir lantaran terjadinya krisis belajar (learning crisis) sejak cukup lama.
Studi-studi nasional maupun internasional, kata dia, menunjukkan bahwa banyak siswa di Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.
Studi-studi tersebut juga menunjukkan bahwa ada kesenjangan besar antar wilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas belajar. Setelah pandemic krisis belajar ini menjadi semakin parah.
Untuk mengatasi krisis belajar itu perlu perubahan yang sistemik. Kualitas guru dan kepala sekolah tentu menjadi faktor kunci, namun kualitas pembelajaran juga dipengaruhi oleh kurikulum yang digunakan.
Sehingga dalam hal ini peran kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga memengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru.
Guru yang hebat dapat menerapkan pembelajaran yang baik apapun kurikulumnya. Namun kurikulum yang baik bisa mendorong sebagian besar guru untuk berfokus pada tumbuh kembang karakter dan kompetensi murid.
Kurikulum yang baik tidak memaksa guru untuk kejar tayang materi melainkan mendorong guru untuk lebih memperhatikan kemajuan belajar muridnya.
Atas dasar itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Prototype. Kurikulum baru ini menjadi bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami.
Ikutilah Webinar gratis “Mengenal dan Mengembangkan Bakat Anak dengan Talent Mapping” yang diadakan oleh e-guru.id. Pendaftaran 100% gratis
Penulis : Erlin Yuliana