Masalah yang Sering Dihadapi Siswa dalam Pembelajaran Matematika

- Editor

Selasa, 21 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengingat pentingnya peran matematika tersebut, maka matematika dipelajari mulai dari TK, SD, SMP dan SMA. Akan tetapi, sebagian siswa masih beranggapan bahwa matematika itu pelajaran yang sulit.

Tidak sedikit di antara mereka yang menghindari pelajaran matematika, padahal matematika merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Bahkan untuk dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi pemahaman dalam matematika merupakan salah satu prasyarat utama.

Selama ini matematika yang diajarkan di sekolah-sekolah lebih mengedepankan teori-teori yang kadang sulit untuk diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan nyata. Pada umumnya siswa hanya mampu menyelesaikan masalah matematika saja tanpa memahami aplikasinya. Akibatnya, siswa merasa selalu sulit dalam memahami matematika meski telah mengenal matematika sejak di TK ataupun SD.

Hal demikian terjadi karena siswa kurang memahami konsep dalam matematika. Dalam mempelajari matematika sangat dibutuhkan pemahaman konsep untuk dapat menguasai materi matematika, sebab dengan memahami konsep matematika siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Akan tetapi, kebanyakan guru tidak menyadari hal tersebut sehingga banyak siswa yang menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit.

Ikuti Diklat “Matematika Praktis dan Logika Matematika Sederhana” melalui link berikut ini:
 
DAFTAR DIKLAT

Diklat ini dapat diikuti secara gratis bagi member e-Guru.id. Jadilah anggota member e-Guru.id untuk mendapatkan Diklat dan Seminar Nasional Gratis setiap bulannya: 
DAFTAR MEMBER

Info lebih lanjut: 

Telegram: t.me/CS_eguruid

WhatsApp: 081575345555

Oleh karena itu, siswa sebaiknya diberi kesempatan seluas-luasnya untuk membangun pengetahuan pemahaman konsep matematika melalui pengetahuan yang telah mereka pelajari sehingga proses pemahaman siswa selalu berkembang secara terus menerus. Siswa sebaiknya diajak mengalami secara langsung bagaimana kegiatan matematika dalam kehidupan sehari-hari agar siswa dapat memaknai manfaat matematika dalam kehidupan. Jadi, pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika sangat penting.

Kesulitan Belajar Matematika

Konsep dan prinsip merupakan pengetahuan dasar matematika yang harus dikuasai siswa, agar siswa dapat menyelesaikan persoalan matematika dengan baik dan benar. Menurut KBBI, “prinsip adalah asas kebenaran yang menjadi pokok dasar dalam berpikir”. Menurut pendapat Gagne dalam jurnal Wiyartimi, Rahayu, dan Ratnaningsih (2010) prinsip adalah suatu pernyataan yang memuat hubungan antara dua konsep atau lebih yang dihubungkan oleh suatu relasi atau operasi. Dengan kata lain untuk menyelesaikan soal-soal matematika yang berhubungan dengan prinsip maka siswa harus menguasai konsep-konsep terlebih dahulu. Reid sebagai seorang Orthopedagogist di bidang kesulitan belajar dalam Jamaris Martini (2014) juga mengemukakan bahwa kesulitan yang dialami oleh anak adalah sebagai berikut:

  • Kelemahan dalam menghitung
  • Kesulitan dalam mentransfer pengetahuan
  • Pemahaman bahasa matematika yang kurang
  • Kesulitan dalam persepsi visual

Faktor yang mempengaruhi siswa mengalami kesulitan belajar matematika adalah, Koestoer mengemukakan dalam Nini Subini (2011), mengidentifikasi kemungkinan sebab kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu:

a.   Kondisi-kondisi fisiologis yang permanen.

b.  Kondisi-kondisi fisiologis yang temporer.

c.   Pengaruh-pengaruh lingkungan sosial yang permanen.

d.  Pengaruh-pengaruh lingkungan sosial yang temporer.

Sementara itu, Rachmadi Widdiharto (2008), menyatakan bahwa faktor intelektual penyebab siswa mengalami kesulitan belajar matematika yaitu:

1. Kesulitan mengabstraksi, menggeneralisasi, berpikir deduktif, dan kurangnya daya ingat. Berdasarkan pendapat Reid dalam Jamaris (2014), mengabstraksi berhubungan dengan memecahkan masalah, membandingkan bilangan dengan simbolnya, konsep desimal, memahami pola hitung. Misalnya siswa tidak mengerti maksud dari sebuah soal sehingga menyebabkan siswa sulit untuk memecahkan masalah matematika tersebut, siswa tidak bisa membandingkan 2 < 3 (dua lebih kecil dari tiga), siswa mengalami kesulitan dalam menjumlahkan 1,25 dan 2,25 (konsep desimal).

2. Kesulitan dalam memecahkan masalah terapan atau soal cerita.

3. Kesulitan pada pokok bahasan tertentu.

Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi seorang anak mengalami kesulitan belajar matematika yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa faktor intelektual yang dipengaruhi oleh kesulitan mengabstraksi, daya ingat, kesulitan memecahkan masalah, dll. Faktor internal lainnya yaitu motivasi, serta disfungsi neurologis. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi seorang anak mengalami kesulitan belajar yaitu pengaruh lingkungan, gaya belajar, serta pengaruh fisiologis.

Adapun gejala-gejala lain rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematika siswa adalah :

a.         Sebagian besar siswa belum bisa menemukan apa yang menjadi permasalahan dalam soal.

b.        Siswa tidak dapat menjelaskan kembali mengenai materi yang telah dipelajari.

c.         Siswa hanya menghafal rumus-rumus tetapi tidak bisa mengaplikasikan ke dalam soal.

d.        Siswa kesulitan dalam menjawab soal, apabila guru memberikan soal yang bervariasi padahal masih dalam konsep yang sama.

Ditulis oleh Rita Indah Purweny,S.Pd, Guru SMPN 18 SEMARANG.

Berita Terkait

PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!
2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024
Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024
Perbedaan PPG Daljab Tahun 2024 dengan 2023, Guru Wajib Tahu!
Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
Undang-Undang Baru Terbit, PPPK dan PNS Kini Nyaris Tak Ada Bedanya
Pengumuman Resmi Kemendikbud untuk Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi Bersiap 25 April 2024
Keterangan Kemenkeu Tentang Jadwal Pencairan Tambahan 1 Bulan TPG dan Tamsil untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
Berita ini 5,930 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 April 2024 - 11:35 WIB

PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!

Jumat, 26 April 2024 - 10:37 WIB

2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024

Jumat, 26 April 2024 - 10:01 WIB

Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024

Kamis, 25 April 2024 - 11:07 WIB

Perbedaan PPG Daljab Tahun 2024 dengan 2023, Guru Wajib Tahu!

Kamis, 25 April 2024 - 10:25 WIB

Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi

Kamis, 25 April 2024 - 09:55 WIB

Pengumuman Resmi Kemendikbud untuk Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi Bersiap 25 April 2024

Rabu, 24 April 2024 - 11:42 WIB

Keterangan Kemenkeu Tentang Jadwal Pencairan Tambahan 1 Bulan TPG dan Tamsil untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi

Rabu, 24 April 2024 - 11:00 WIB

Guru Sertifikasi Mendapatkan Kabar gembira, Tunjangan Sertifikasi Triwulan 1 Sudah Mulai Pencairan Update 24 April

Berita Terbaru