Marketplace guru jadi solusi permasalahan kompleks honorer yang sampai saat ini masih belum bisa terselesaikan oleh pemerintah.
Salah satu ide all out the box dari Menteri Pendidikan Indonesia yakni dengan mencetuskan marketplace guru jadi solusi untuk permasalahan tersebut.
Kita ketahui bersama disetiap instansi selalu kekurangan formasi guru secara mendadak dan pola rekrutmentnya.
Rekrutmen yang dilakukan sekolah dirasa terlalu mendadak dan tidak melihat formasi pusat karena hanya dengan merekrut sesuai kebutuhan serta kapan saja dilakukan.
Hal tersebutlah yang membuat honorer di Indonesia tidak ada habis-habisnya setiap tahun terus bertambah dengan tidak diimbangi pengangkatan ASN.
Beranjak dari hal tersebut menteri pendidikan mencetuskan solusi penyelesaian honorer dengan model marketplace guru jadi solusi.
Lalu bagaimana jelasnya terkait marketplace guru jadi solusi dan nasib honorer kedepannya apabila sistem tersebut dijalankan.
Simak penjelasan berikut terkait marketplace guru jadi solusi dan nasib honorer kedepannya apabila sistem tersebut dijalankan.
Berikut ini merupakan penjelasan terkait marketplace guru jadi solusi dan nasib honorer kedepannya apabila sistem tersebut dijalankan.
Marketplace Guru Jadi Solusi Nasib Honorer Kedepan
Permasalahan guru honorer sampai saat ini masih menjadi momok dunia pendidikan di Indonesia. Sistem marketplace guru diharapkan bisa menghentikan sekolah merekrut guru honorer.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkapkan, kenapa permasalahan guru honorer selalu ada di Indonesia karena tenaga didik di sekolah bisa kapan saja pindah, pensiun, atau meninggal sewaktu-waktu.
Sehingga sekolah tidak bisa langsung merekrut guru baru, karena harus menunggu rekrutmen guru ASN terpusat.
“Di mana siklus ada kebutuhan guru real time berkala. Namun rekrutmen guru selalu gelondongan per tahun. Ini masalah yang menyebabkan kebutuhan guru yang tiba-tiba dan terpaksa merekrut honorer,” jelas Nadiem saat melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR, Rabu (24/5/2023).
Karena perekrutan dilakukan terpusat, terjadi siklus pemenuhan tenaga didik di sekolah yang tidak sinkron.
Terlebih pemerintah daerah (pemda) kerap tidak mengajukan formasi ASN untuk tenaga pendidik sesuai dengan kebutuhan data dari pusat, dengan berbagai alasan.
Persoalan guru honorer ini, kata Nadiem kemudian mendapatkan satu solusi permanen, yang kemudian bisa diterapkan pada 2024. Solusi tersebut yakni dengan menciptakan platform marketplace guru.
Nadiem menjelaskan, marketplace guru atau talent pool untuk guru adalah suatu data based atau daftar semua guru-guru yang boleh mengajar, yang nantinya bisa diakses oleh seluruh sekolah di Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya