Jika flashback pada pedoman sebelumnya, sebagian besar guru fokus pada konten dan tidak pada tujuan dalam menyusun modul ajar. Misalnya, biasanya seorang guru akan menentukan topik tertentu, misalnya: Projek : Kewirausahaan, kemudian memilih sumber belajar (misalnya, lembar kerja), memilih metode yang sesuai berdasarkan topik (tanya jawab pendek/isian), dan berharap terjadinya proses kegiatan.
Akhirnya, guru akan memikirkan latihan untuk menilai pemahaman siswa akan projek kewirausahaan. Guru melakukan asesmen sumatif di akhir projek dan bersifat menghakimi hasil pekerjaan siswa.
Cara tersebut kurang tepat untuk merancang modul ajar khususnya berbasis projek. Walaupun modul ajar projek mulai dari topik/tema, guru tidak akan tahu mau membawa kemana projek tersebut bila ia tak mengerti tujuannya terlebih dahulu. Kondisi itu tidak relevan dengan P5.
Langkah-langkah Perancangan Modul dengan UbD
Merancang mundur dalam strategi backward desain berarti guru menggunakan pendekatan yang berorientasi pada tujuan. Guru mendefinisikan tujuan projek, menentukan teknik yang mendorong pada pencapaian tujuan, kemudian baru merancang modul projeknya.
Berikut langkah yang harus dlakukan guru dalam perancangan modul dengan UbD:
- Guru menentukan tujuan modul ajar proyek.
- Siswa diminta memahami bahan ajar yang dipaparkan.
- Setalah memahami bahan ajar yang dipaparkan, siswa akan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Guru akan melibatkan siswa dalam kegiatan penilaian atau asesmen sebagai berikut:
- Siswa saling melakukan kegiatan penilaian kepada teman sebaya.
- Siswa melengkapi lembar kerja individual.
- Guru melakukan tanya jawab untuk berdiskusi dengan seluruh siswa.
Pada kegiatan lapangan, siswa harus menentukan obyek yang akan dijadikan sebagai lokasi praktik pembelajaran. Setelah itu, mereka harus membuat laporan mengenai pengalaman selama praktik.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya