Literasi Membaca – Asesmen Nasional dengan AKM sudah dimulai sejak tahun 2021, dimana dalam asesmen tersebut yang dinilai adalah tingkat literasi para siswanya, yaitu literasi, numerasi dan survey karakter siswa.
Permasalahan terbesar dalam dunia Pendidikan di negeri ini adalah masih rendahnya budaya membaca siswa. Menyebabkan perlu usaha ekstra untuk bisa mencapai tingkat literasi tertentu.
Dilansir dari okezone.com, laporan PISA 2018 menunjukkan Indonesia meraih skor rata-rata yakni 371. Berada di peringkat ke-74 dari studi yang menilai 600.000 anak berusia 15 tahun dari 79 negara.
Musibah pandemi covid -19 menyebabkan pemerintah meniadakan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang secara resmi akan dilaksanakan pada tahun 2021. UN yang dulu dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa dijenjang pendidikan dasar menengah dan atas, di tangan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim format penilaian ini diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM). Fokus AKM ini akan menguji tiga kemampuan siswa yaitu kompetensi literasi, numerasi dan survei karakter siswa.
Menurut Dr. Titik Harsiati dari Universitas Islam Malang, dalam Webinar “Literasi dalam AKM” yang diadakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Sewilayah Kediri di kutip dari kompasiana.com, menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan AKM yaitu, satu, menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Siswa yang literat itu adalah pertama, anak yang berkarakter mulia, menghargai temanya, suka menolong, menghormati yang lebih tua dan tumbuh sikap senang belajar dimana saja.
Kedua, mendiagnosis kompetensi siswa untuk menjadi umpan balik pembelajaran. Melalui AKM guru bisa memetakan kemampuan siswa sebagai bahan untuk menentukan desain pembelajaran. Sehingga pembelajaran akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, untuk mengetahui setiap siswa sudah menguasai apa dan belum menguasai apa, sehingga guru bisa mengajar ditingkat yang sangat tepat.
Dosen Bahasa Indonesia Universitas Malang ini juga menyampaikan bahwa literasi sebagai salah satu bagian dari AKM ini harus benar-benar bisa membudayakan literasi dalam kehidupan sehari-hari anak.
Karena tujuan pembelajaran literasi ini adalah anak mampu menggunakan kemampuan literasi untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari secara kritis dan kreatif. Selain itu siswa juga mampu mengomunikasikan proses dan hasil pemikirannya dengan menyakinkan.
Ada tiga tahapan dalam berliterasi yaitu kemampuan mengakses informasi yang bernilai bagi siswa. Kemampuan memahami informasi dengan kompetensinya dan mampu menggunakan informasi tersebut secara cerdas untuk meningkatkan kualitas dirinya dan berkontribusi dalam masyarakatnya.
Literasi membaca menjadi hal yang penting bagi siswa, dimana kegiatan membaca dan memahami apa yang dibaca merupakan bagian dalam kehidupan, baik dalam bermasyarakat, keluarga maupun dalam kepentingannya untuk diri sendiri.
Halaman salanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya