Jenis – jenis Tes Diagnostik – Tes diagnostik dibagi menjadi dua jenis yaitu tes diagnistik kognitif dan tes diagnostic non kognitif. Yang masiang masing tes ini berfungsi untuk membantu guru dalam merancang pembelajaan agar efektif dan tepat sasaran.
Tes Diagnostik adalah tes sebelum melaksanakan pembelajaran untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, pengetahuan dan keterampilan peserta didik serta untuk mengetahui apa yang menjadi kesulitan siswa sehingga dapat membantu guru dalam memberikan bantuan atau bimbingan serta perencanaan pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran dalam meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan levelnya (teaching at the right level)
Yuk simak informasi selengkapnya mengenai kedua jenis – jenis tes diagnostik tersebut.
Tes Diagnostik Non Kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa, aktivitas belajar di rumah dan kondisi keluarga siswa. Beragamnya kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, serta kondisi wilayah, menyebabkan proses belajar dan kompetensi siswa menjadi sangat bervariasi.
Tes diagnostik Non Kognitif dilaksankan di awal pembelajaran yang seharusnya dilaksanakan secara berkala dalam kurun waktu minimal 1 bulan guna mengetahui hal- hal berikut ini:
- Kondisi psikologi dan sosial emosi siswa
- Aktivitas selama belajar dirumah
- Situasi dan kondisi keluarga siswa
- Latar belakang pergaulan siswa
- Gaya belajar, karakter bakat dan minat siswa
Tujuan tes diagnostik non kognitif
Tes diagnostik non kognitif memiliki tujuan sebagai berikut :
- Mengetahui Kesehatan psikologi dan sosial emosi siswa
- Mengetahui aktivitas selama belajar dirumah
- Mengetahui situasi dan kondisi keluarga siswa
- Mengetahui latar belakang (background) pergaulan siswa
- Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat dan bakat siswa
Apabila seorang guru memiliki informasi yang cukup tentang kondisi psikologis dan batas awal capaian kognitif siswa maka akan lebih mudah menyusun rencana pembelajaran yang efektif dan akomodatif terhadap keberagaman dari siswa.
Tes Diagnostik Kognitif
Asesmen Diagnosis Kognitif adalah asesmen diagnosis yang dapat dilaksanakan secara rutin, pada awal ketika guru akan memperkenalkan sebuah topik pembelajaran baru, pada akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik, dan waktu yang lain selama semester (Pusmenjar, 2021).
Asesmen ini memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara cepat, untuk mengetahui siswa yang sudah paham, siswa yang agak paham, dan siswa yang belum paham. Dengan demikian Bapak atau Ibu guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya