Ice Breaking untuk Mengatasi Kejenuhan dalam Proses Pembelajaran Daring

- Editor

Kamis, 19 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada saat proses pembelajaran, peserta didik terkadang merasa bosan dengan materi yang diberikan pendidik. Hal ini seperti ini adalah sesuatu yang wajar.  Untuk menghilangkan kebosanan tersebut, pendidik atau guru dapat memberikan kegiatan ice breaking dengan tujuan agar peserta didik tidak jenuh dalam proses pembelajaran tersebut.

Ice breaking sendiri berasal dari dua kata Bahasa inggris yaitu ice dan breaking. Ice artinya es yang memiliki sifat kaku, dingin, dan keras. Sedangkan breaking berarti memecahkan. Secara harfiah, ice breaking memiliki arti pemecah es. Dan ice breaking dapat diartikan sebagai usaha untuk memecahkan dan mencairkan suasana yang kaku seperti es agar menjadi lebih nyaman mengalir dan santai.

Dalam sebuah pembelajaran, seorang pendidik pasti pernah mengalami suasana yang kaku tersebut. Hal itu bisa terjadi karena para siswa sudah mulai bosan menyimak pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.

Kemampuan konsentrasi siswa pada materi yang disampaikan oleh guru memang terbatas. Bisa jadi karena pikiran siswa sudah lelah, lapar, lelah secara fisik dan lain sebagainya.  

Itulah kenapa ice breaking menjadi penting. Kegiatan tersebut bertujuan agar materi-materi yang disampaikan dapat diterima peserta didik setelah melakukan proses penyegaran pikiran. Sehingga harapannya, peserta didik dapat menerima pelajaran secara optimal jika suasana di dalam kelas tidak lagi tegang namun  santai, nyaman, dan lebih bersahabat.

Bukan hanya itu saja, sebenarnya ice breaking ini memiliki sejumlah tujuan ketika diterapkan dalam pembelajaran. 

1.  Menghilangkan sekat-sekat pembatas di antara peserta didik. Dengan adanya ice breaking dalam pembelajaran, diharapkan tidak ada lagi anggapan peserta didik pandai dan bodoh.

2.  Terciptanya kondisi yang dinamis di antara peserta didik.

3.  Menciptakan motivasi belajar antara sesama peserta didik.

4.  Membuat peserta didik saling mengenal dan menghilangkan jarak.

5.  Mengarahkan peserta didik pada topik pembahasan atau pembelajaran.

Ketika dalam pembelajaran dirasakan peserta didik sudah mengalami kebosanan atau kejenuhan, pendidik perlu memberikan ice breaking. Apalagi ketika pembelajaran dilaksanakan secara daring seperti saat ini karena adanya pandemi Covid-19 di mana pembelajaran dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan sejenisnya.

Dalam pembelajaran, guru mungkin sudah berusaha menggunakan berbagai media yang menarik agar pembelajaran dapat berjalan menyenangkan.  Namun demikian tetap tidak menutup kemungkinan peserta didik mengalami kebosanan dan kejenuhan. Sehingga  pendidik perlu memberikan ice breaking pada setiap pembelajaran.

Banyak sekali jenis ice breaking yang dapat digunakan seperti tebak gambar, tebak-tebakan, atau melakukan tepuk semangat. Dengan diberikan ice breaking di tengah-tengah pelaksanaan pembelajaran, peserta didik akan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Para peserta didik yang awalnya merasa jenuh bisa kembali bersemangat dan terlihat lebih konsentrasi dalam berkegiatan.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa pemberian ice breaking merupakan solusi yang sangat baik dalam mengatasi kejenuhan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Ditulis oleh Siti Lestari (Guru SD Negeri 1 Panunggalan Pulokulon)

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 367 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Edutainment

5 Ciri Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Sabtu, 7 Sep 2024 - 11:34 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis