Musibah atau bencana dalam bentuk apapun pasti akan dialami manusia. Ketika musibah itu menimpa orang-orang mukmin akan dipandang sebagai bagian dari bentuk kasih sayang Allah.
Setidaknya terdapat tiga kemungkinan bentuk kasih sayang Allah SWT di balik musibah yang menimpa hamba yang beriman. Pertama, adalah sebagai ujian keimanan seperti yang tertuang dalam Surat At-Thalaq Ayat 2-3. Oleh sebab itu, ujian perlu dipandang sebagai sesuatu yang positif. Dan mereka yang lulus adalah mereka yang memiliki keimanan yang kuat.
Kedua, ujian adalah sebagai pilihan terbaik dari Allah. Bisa jadi dengan adanya sebuah ujian dalam bentuk musibah ini justru akan menjadi sesuatu yang sangat baik yang sedang direncanakan Allah untuk kemaslahatan hidup di dunia dalam menggapai kebahagiaan yang hakiki dan abadi di akhirat nanti seperti yang termaktub dalam Surat Al-Baqarah Ayat 216.
Ketiga, musibah merupakan sebagai teguran dan peringatan dari Allah SWT yang disebabkan kesalahan dan dosa yang telah diperbuat oleh manusia.
Nah, ketika kita memahami apa yang telah dipaparkan di atas, maka kita akan memiliki respon yang positif terhadap segala sesuatu yang terjadi pada kita termasuk ketika menghadapi musibah pandemi Covid-19. Kami seluruh keluarga MAN Kutai Barat pun menghadapi pandemi Covid-19 ini dengan sikap positif.
Baik guru, siswa, maupun orang tua siswa selalu kami arahkan untuk berusaha tetap bersabar, tetap menjalankan protokol kesehatan, makan makanan yang sehat, serta selalu berdoa selama menghadapi masa pandemi ini. Semua itu adalah bentuk ikhtiar kami dalam menghadapi pandemi ini.
Dan ternyata benar bahwa di balik wabah yang kadang kita anggap sebagai petaka ini dapat memberikan manfaat bagi kita. Hal itu terbukti bahwa selama guru dan siswa melaksanakan pembelajaran daring selama pandemi dapat memunculkan beragam kreativitas dan hasil yang menyenangkan, baik hasil belajar mengajar maupun hasil sikap dalam menghadapi wabah Corona.
Para guru semaksimal mungkin tetap berusaha memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan media yang diharapkan mampu membuat siswa tetap semangat belajar dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Usaha yang dilakukan adalah banyak guru yang kemudian mengikuti kegiatan webinar atau diklat secara online, salah satunya tentang cara membuat media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Itu dilakukan tidak lain adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi yang merupakan keterampilan utama yang harus dikuasai dalam pembelajaran jarak jauh secara daring.
Demikian pula para guru ASN yang mau naik pangkat, di masa pandemi ini lebih rajin mengikuti pelatihan online yang dapat menunjang hal tersebut. Misalnya, mengikuti diklat menulis artikel ilmiah, cara melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), menulis buku ber-ISBN, dan lain sebagainya.
Drs. Mahfud Effendi, M.Sc selaku kepala sekolah kami dengan giat selalu memantau, memberi motivasi, dan mengingatkan kepada guru, siswa dan karyawan agar jangan lupa selalu berdoa dan menjaga kesehatan agar mampu menghadapi ujian wabah Covid- 19.
“Mari Bapak/Ibu kita selalu semangat, berikan pembelajaran yang terbaik untuk anak-anak kita, berikan pembelajaran yang bisa membuat mereka senang dan tetap semangat. Dan yang tidak kalah penting, kita jangan lupa berdoa agar kita semua diberi kesehatan dan dapat melalui ujian ini dengan baik,” tuturnya.
Ternyata memang benar berkat usaha dan doa, dari usaha pembelajaran yang telah dilakukan dewan guru di MAN Kutai Barat menghasilkan beragam kreativitas yang telah dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran daring, baik berupa pelajaran kecakapan hidup maupun pembelajaran yang lainnya.
Misalnya pada kegiatan lomba dalam rangka memperingati HUT RI ke-76 pada bulan Agustus lalu, terdapat lomba foto mengenang untuk para pejuang, lomba membuat video menyanyikan lagu nasional. Kemudian untuk memperingati tahun baru Islam (Muharam) juga terdapat lomba membaca Al-Qur’an, lomba pidato, yang semuanya dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan live lewat Youtube.
Jadi hikmah di balik wabah Pandemi Covid -19 ini cukup bisa dirasakan apabila kita menyikapinya secara positif. Jika kita tetap berprasangka baik, hasilnya juga akan baik. Yang penting kita perlu menghadapi apa yang terjadi saat ini dengan tenang, sabar, dan tetap taat pada protokol kesehatan serta meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Ditulis oleh Sri Wahyuni, S.Pd (Guru di MAN Kutai Barat)