Kurikulum Merdeka – Diklat gratis bersertifikat 40 JP ini, merupakan kerjasama antara e-Guru.id dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang, yang mengangkat topik berkenaan dengan Semangat Memulai Tahun Ajara Baru Dengan Kurikulum Baru.
Diklat akan dilaksanakan mulai tanggal 27- 30 Juli 2022 pukul 13.30 WIB melalui Zoom Meeting dan Live Streaming melalui Channel Youtube e-Guru TV.
Yang akan mendatangkan instruktur- instruktur special, bukan hanya 1 melainkan 4 instruktur yaitu sebagai berikut :
- Bunyamin, M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Tahun 2011-2018 & Dosen FT UNNES
- Dimas Ario S., S.Pd., M.A. yang merupakan Dosen Universitas Negeri Makassar & Asesor BAN S/M
- Ghanis Putra W., M.Pd merupakan Kepala Laboratorium Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang
- Marjito, S.Pd sebagai Instruktur e-Guru.id
Selain instruktur yang spesial, Diklat ini juga akan membahas materi- materi yang tidak kalah spesial dan pastinya diperlukan oleh Anda sebagai guru untuk menyiapkan tahun ajaran baru dengan kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka.
Materi yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :
- Sosialisasi Penerapan Kurikulum Merdeka
- Kolaborasi Antar Mata Pelajaran untuk Mengangkat Tema Kebudayaan
- Semangat Guru Gemar Mneulis pada Kurikulum Merdeka
- Refleksi Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia
Kita tahu bersama bahwa kemunculan kebijakan Kurikulum Merdeka ini didasari pada ketidak berhasilan pembelajaran daring masa pandemi yang berlangsung hampir 2 tahun. Yang mengakibatkan terjadinya learning loss.
Kebijakan baru adanya Kurikulum Merdeka sebagai pilihan kurikulum yang menggantikan Kurikulum 2013 ini merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sekaligus sebagai terobosan dalam dunia pendidikan.
Peluncuran Kurikulum Merdeka secara resmi pada tanggal 11 Febaruari 2022, melalui kanal Youtube resmi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi yaitu KEMDIKBUD RI yang di siarkan secara langsung dalam Merdeka Belajar episode ke lima belas.
Dalam paparan tersebut disampaikan bahwa krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun. Ini merupakan krisis yang harus segara di atasi oleh pendidikan di Indonesia. Terlebih lagi krisis pembelajaran di perparah oleh adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan learning loss atau hilangnya pembelajaran yang menimbulkan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.
Krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun, studi-studi nasional maupun internasional, salah satunya PISA, menunjukkan bahwa banyak siswa kita yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.
Skor PISA tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam 10 sampai 15 tahun terakhir. Sekitar 70% siswa usia 15 tahun berada dibawah kompetensi minimum membaca dan matematika.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya