Sudah menjadi rahasia umum bahwa menjadi guru, apalagi guru honorer, terkadang tidak memiliki gaji yang layak. Namun hingga saat ini masih banyak orang yang tetap ingin menjadi seorang guru, termasuk Novia Widyasari Rahayu.
Novia Widyasari Rahayu sendiri adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas ternama di Malang, Jawa Timur. Ia ditemukan tewas di dekat makam ayahnya di kecamatan Sooko, Mojokerto, pada hari Kamis (04/12/2021). Ia diduga meminum racun untuk mengakhiri hidupnya.
Adapun keputusan untuk mengakhiri hidupnya tersebut diduga karena Novia mengalami depresi berat. Mahasiswi yang mengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris tersebut baru saja ditinggal oleh sang ayah. Kemudian, ia juga dilaporkan mengalami kekerasan seksual dan juga paksaan untuk melakukan pengguguran janin yang sedang dikandungnya.
Selama hidupnya, Novia memang mengakui bahwa dirinya bercita-cita ingin menjadi guru. Itulah kenapa ia akhirnya masuk di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Memilih bidang studi yang diambil di bangku kuliah tersebut juga bukan tanpa alasan. Faktanya, selama di belajar sekolah menengah atas, bidang studinya adalah jurusan Akuntansi. Namun kemudian ia memutuskan masuk ke jurusan pendidikan karena ada sesuatu hal yang menurutnya perlu diubah dalam sistem dunia pendidikan kita.
Di dalam postingan di aplikasi tanya jawab Quora, ia pernah menuliskan sebuah jawaban untuk pertanyaan “Mengapa orang-orang masih memilih jurusan pendidikan? Bukankah menjadi guru gajinya kecil?”.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Novia menuliskan sebuah pernyataan yang menunjukkan perhatiannya terhadap dunia pendidikan.
Ketika masih belajar di bangku sekolah, Novia mengaku pernah menemukan temannya yang tidak boleh mengikuti ujian karena belum membayar SPP. Ia juga menceritakan ada temannya yang divonis ‘nakal’ dan dipermalukan di depan kelas. Melihat itu semua, Novia tampaknya melihat ada sesuatu yang perlu diubah.
“Seseorang anak yg tidak bertanggung jawab dengan uang spp, uang buku lalu dia dikeluarkan dari kelas. Apakah itu adil? Bukankah itu akan menyakiti perasaan mereka?” tulis Novia.
“Apakah mengeluarkan siswa dari kelas membuat dia berubah dan pandai?” lanjutnya.
Novia sendiri akhirnya sangat bersyukur karena bisa masuk jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, UB.
Jika kelak ia menjadi seorang guru, ia berjanji akan bersikap baik pada siswa-siswanya. Ia bahkan berjanji tak akan menunjukkan wajah sinis pada anak didiknya.
Namun sayangnya, sebelum benar-benar menjadi guru—meskipun sudah biasa memberikan pembelajaran secara privat dengan gaji 35-50 per jam di sela-sela kuliahnya— ia sudah lebih dulu meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!