Flipped Classroom Solusi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

- Editor

Kamis, 9 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Vuri Putri Yonatin S.Pd.

SD Negeri Banjarharjo, Kapanewon, Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo

 

Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) selama masa pandemi Covid-19 menjadi angin segar bagi orangtua setelah hampir dua tahun peserta didik belajar secara daring di rumah. PTMT selama masa pandemi dilaksanakan sebagai upaya meminimalisir learning loss akibat pembelajaran daring yang kurang efektif. 

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, dalam PTMT muncul tantangan baru. PTMT di masa pandemi Covid-19 membatasi peserta didik dalam memperoleh materi pelajaran secara menyeluruh. Bagaimana tidak, jika dalam setiap pertemuan di sekolah peserta didik hanya bisa belajar paling lama 3,5 jam (210 menit). 

Mengondisikan peserta didik sebelum belajar tentu menyita waktu yang tidak sedikit, ditambah lagi dengan adegan-adegan spontan yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Padahal, materi pelajaran yang harus peserta didik selesaikan begitu banyak. 

Pada masa sebelum pandemi, guru dan peserta didik sudah harus berkejaran dengan waktu untuk dapat menyelesaikan materi. Sekarang dengan waktu 3,5 jam setiap harinya, guru dan peserta didik harus mampu menyelesaikan materi yang sama banyaknya dengan masa sebelum pandemi. Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk bisa mengantisipasi dan mencari solusi agar dapat menyampaikan seluruh materi pelajaran meskipun waktu yang tersedia terbatas. 

Tantangan yang ada seharusnya tidak menjadi penghalang terlaksananya kegiatan pembelajaran. Justru dengan banyaknya tantangan selama PTMT, seharusnya guru menjadi lebih kreatif dalam menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran. Guru harus mampu memanfaatkan waktu yang terbatas dengan sebaik-baiknya. Guru dapat menerapkan metode-metode pembelajaran kekinian yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. 

Metode pembelajaran yang dapat digunakan, salah satunya yaitu metode pembelajaran blended learning yang memadukan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring dengan model flipped classroom. Dalam model pembelajaran ini peserta didik sebelum belajar di kelas mempelajari materi lebih dahulu di rumah sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru. Metode ini juga dapat digunakan oleh guru ketika ada peserta didik yang tidak hadir di kelas karena suatu hal. Guru bisa membuat video materi yang akan diajarkan dan diberikan kepada peserta didik yang tidak masuk kelas tersebut.

Dalam model pembelajaran flipped classroom guru memberikan tugas terlebih dahulu kepada siswa untuk mempelajari materi yang ada dalam media pembelajaran yang telah diberikan. Agar peserta didik lebih tertarik dalam mempelajari materi, guru harus mengemas media pembelajaran dengan atraktif dan interaktif. Media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil capain pembelajaran. Dengan media pembelajaran yang menarik peserta didik lebih antusias dalam menyimak dan memahami materi yang diajarkan oleh guru.

Model pembelajaran flipped classroom membuat peserta didik dituntut untuk lebih mandiri karena mereka mempelajari bahan belajar terlebih dahulu sebelum ada pertemuan di kelas. Model ini juga membuat peserta didik lebih aktif karena dorongan keingintahuan mereka juga lebih tinggi.

Pada saat peserta didik datang ke sekolah, guru tinggal membahas dengan mereka, misalnya peserta didik  diminta mempresentasikan apa yang telah dipelajari. Dengan demikian, peserta didik  terlatih mengomunikasikan apa yang dipelajari kepada teman sejawat. Dengan model pembelajaran flipped classroom ini tentu waktu pembelajaran yang terbatas tidak menjadi masalah dan tidak membatasi peserta didik dalam memperoleh materi pelajaran secara menyeluruh. 

Oleh sebab itu, model pembelajaran flipped classroom menjadi solusi dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, tapi bukan menjadi satu-satunya solusi. Guru dapat menerapkan model-model pembelajaran lain yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi peserta didik. 

Peran guru dalam menentukan dan menerapkan model pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil capaian pembelajaran peserta didik. Maka dari itu, sebagai guru kita harus terus mengembangkan diri dan berinovasi agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didik sehingga semua materi pembelajaran dapat tersampaikan dan tepat sasaran.  (*)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

 

 

Berita Terkait

Penerapan Teknologi Satelit sebagai Upaya Pencegahan Dampak Abrasi Pantai
Mengenal Affordability Energy, Serta Kaitannya dengan Kron’s Loss Equation dan Transmission Line Losses
Tantangan Mencapai Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 di Wilayah Jawa, Madura, dan Bali
Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Juni 2024 - 19:50 WIB

Penerapan Teknologi Satelit sebagai Upaya Pencegahan Dampak Abrasi Pantai

Jumat, 21 Juni 2024 - 13:28 WIB

Mengenal Affordability Energy, Serta Kaitannya dengan Kron’s Loss Equation dan Transmission Line Losses

Sabtu, 15 Juni 2024 - 13:59 WIB

Tantangan Mencapai Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 di Wilayah Jawa, Madura, dan Bali

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Berita Terbaru