Oleh Dra. Helmiati
Guru di MAN 1 Bungo
Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan adalah prestasi belajar siswa. Akan tetapi pada saat ini prestasi belajar siswa agak sedikit mengalami penurunan pada sebagian besar mata pelajaran tak terkecuali mata pelajaran Ekonomi. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19. Namun demikian, prestasi belajar siswa diharapkan selalu dapat optimal dan meningkat. Untuk mencapai hal tersebut, proses belajar mengajar yang diselenggarakan harus ditingkatkan dan disempurnakan.
Ekonomi merupakan ilmu yang berhubungan erat dengan kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia pasti mengamalkan ilmu ekonomi. Menurut Wiryohandoyo dkk (1998:51) ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari cara manusia mencukupi kebutuhan hidupnya, meningkatkan kesejahteraan hidupnya baik secara individu maupun kelompok. Konsep – konsepnya yang bermanfaat dalam kehidupan nyata antara lain konsep kelangkaan, produksi, barang dan jasa, konsumsi, distribusi, pembagian kerja, pertukaran, pendapatan, dan saling ketergantungan.
Maka dari itu, mata pelajaran ekonomi selayaknya mendapatkan perhatian yang ideal. Dengan penguasaan materi yang baik, maka siswa akan dapat mengamalkan ilmu ekonomi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Menurut Noehi Nasution, dkk. dalam Djamarah (2002:143), prestasi belajar dapat ditentukan oleh proses belajar mengajar. Jika proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan baik maka akan dihasilkan prestasi belajar yang baik pula. Dan proses belajar mengajar akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila mengoptimalkan fungsi faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
Misalnya MAN 1 Bungo mempunyai komitmen yang sangat tinggi untuk selalu meningkatkan prestasi belajar siswa.Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar ekonomi, maka dilakukan dengan optimalisasi fungsi semua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi dan optimalisasi interaksi antara faktor – faktor tersebut. Namun kenyataan yang terjadi, prestasi belajar ekonomi yang dicapai oleh siswa kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil evaluasi yang telah dilaksanakan.
Dalam pembelajaran ekonomi, pola belajar yang digunakan adalah pola pelaksanaan belajar tuntas. Menurut Wiryohandoyo dkk (1998 :74) ketuntasan belajar adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap unit bahan ajaran baik secara perorangan maupun kelompok. Taraf ketuntasan belajar minimal ini ditentukan oleh kebijakan sekolah dengan memperhatikan kompetensi komponen pembelajaran. Dalam mata pelajaran Ekonomi kriteria taraf penguasaan minimal ditentukan berdasarkan kebijakan sekolah sebesar 70 % dari materi setiap satuan bahasan dengan melalui penilaian formatif.
Berdasarkan kajian yang yang telah dilakukan, ternyata faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar ekonomi berupa penetapan tujuan yang tepat, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber, dan evaluasi.
Tujuan
Tujuan adalah suatu cita – cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan (Djamarah 1996:48) . Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah cita – cita yang ingin dicapai dalam kegiatannya. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita – cita yang bernilai normatif. Dengan perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada peserta didik. Nilai – nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosialnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Menurut Roestiyah dalam Djamarah (1996 : 49) dikatakan bahwa suatu tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku (performance) murid – murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari pengajaran itu sendiri. Jadi tujuan yang dimaksud adalah cita – cita yang hendak diwujudkan yang berfungsi sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar, bersifat normatif dan berpusat pada siswa.
Tujuan memiliki nilai yang sangat penting di dalam pengajaran. Bahkan dapat dikatakan bahwa tujuan merupakan faktor yang terpenting dalam kegiatan dan proses belajar mengajar.
Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Karena itu guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan pada peserta didik.
Menurut Suharsimi dalam Djamarah (1996:50 ) bahan pelajaran merupakan inti yang ada dalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Jadi bahan pelajaran merupakan substansi inti yang disampaikan guru untuk dikuasai anak didik pada kegiatan belajar mengajar. Bahan Pelajaran ini terdiri dari bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap.
Maslow dalam Djamarah (1996:51) berkeyakinan bahwa minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi bahan pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak didik dalam jangka waktu tertentu.
Selayaknya guru mengerti dan memahami kebutuhan siswa dalam memilih dan menyampaikan bahan pelajaran. Dengan demikian siswa akan dapat termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga harus diperhatikan kelengkapan bahan pelajaran. Hal ini akan dapat menambah pengetahuan ekonomi baru bagi siswa.
Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran dan akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Jadi kegiatan belajar mengajar merupakan pelaksanaan program dalam usaha mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Proses ini akan melibatkan semua komponen pengajaran. Tingkat efektifitas kegiatan belajar mengajar akan membantu mewujudkan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Metode
Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Tujuan dan materi yang baik belum tentu memberikan hasil yang baik tanpa memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan dan materi tersebut.
Menurut Winarno dalam Djamarah (1996:53) faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar adalah tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya, anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya, situasi dengan berbagai keadaannya, fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya, pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda – beda.
Macam-macam metode mengajar di antaranya adalah metode proyek. Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
Ada juga metode eksperimen. Metode eksperimen ( percobaan ) adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Metode diskusi juga bisa menjadi alternatif. Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa – siswadihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau berupa pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Selain metode-metode tersebut masih terdapat metode lainnya seperti metode demonstrasi, metode problem solving, metode tanya jawab, dan lain sebagainya.
Metode mempunyai nilai yang sangat berarti dalam usaha mencapai tujuan. Metode yang tepat dapat membantu membangkitkan motivasi siswa, meniadakan verbalitas dan melatih belajar mandiri. Dengan demikian pemilihan metode harus dilakukan secara tepat.
Alat
Menurut Marimba dalam Djamarah (1996:54) alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Alat tersebut mempunyai fungsi yang meliputi alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.
Jadi alat merupakan sarana yang digunakan dalam pengajaran untuk mencapai tujuan. Kelengkapan alat yang memadai dapat mempermudah dalam mencapai tujuan.
Sumber Pelajaran
Menurut Djamarah (1996:55) sumber belajar merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal – hal baru bagi si pelajar. Dari sumber pelajaran ini akan dirumuskan materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Terdapat sekurang – kurangnya lima macam sumber belajar, yaitu manusia, buku, media massa, alam lingkungan, media pendidikan.
Sumber pelajaran yang digunakan harus dipilih secara tepat sesuai dengan kondisi kenyataan lingkungan. Hal tersebut akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa akan lebih mudah memahami isi sumber pelajaran yang dipelajari. Jadi sumber belajar merupakan sumber dari materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dan bersifat baru. Maka dari itu hendaknya penggunaannya dilakukan secara tepat agar dapat menambah pengetahuan ekonomi baru bagi siswa.
Evaluasi
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat penilaian (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasilnya.
Menurut Roestiyah dalam Djamarah (1996:58 ) evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas – luasnya, sedalam –dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.
Aspek penilaian ( evaluasi ) merupakan aspek yang penting yang berguna untuk mengukur dan menilai seberapa jauh tujuan instruksional telah tercapai atau hingga mana terdapat kemajuan belajar siswa dan bagaimana tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan instruksional tersebut.
Karena evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi mempunyai sejumlah fungsi diantaranya sebagai berikut :
a. Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar serta mengadakan perbaikan program bagi murid.
b. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid. Antara lain digunakan dalam rangka pemberian laporan kemajuan belajar murid kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas, serta penentuan lulus tidaknya seorang murid.
c. Untuk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh murid.
d. Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan belajar, nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan – kesulitan belajar yang timbul
Jadi evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan karena fungsi dan manfaatnya untuk mengukur dan menilai prestasi siswa, sebagai dasar dalam program perbaikan, dan sebagai dasar dalam pemecahan masalah kesulitan belajar.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar ekonomi pada siswa adalah faktor tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber belajar, dan evaluasi.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.