Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini disusun untuk membantu pendidik dan kepala satuan pendidikan dalam mengembangkan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Panduan ini diharapkan menjadi salah satu sumber informasi yang dapat dirujuk oleh pendidik dalam merancang dan melaksanakan projek.
Panduan ini memuat prinsip-prinsip, komponen-komponen, tahapan, kriteria output setiap tahapan perencanaan dan pelaksanaan projek, strategi serta contoh – contoh pelaksanaan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila pada pembelajaran paradigma baru.
Sebagai salah satu sumber informasi, penjelasan mengenai strategi, contoh – contoh serta format dalam panduan ini hanya merupakan contoh, bukan sesuatu yang harus diikuti sepenuhnya atau keseluruhan. Pendidik dapat menggunakan rujukan, strategi dan format lain untuk merancang dan melaksanakan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, selama hasil yang diharapkan memenuhi kriteria output pada setiap tahapan dan memenuhi prinsip pembelajaran dan asesmen yang telah ditetapkan dalam Kemendikbudristek-Dikti tentang satuan pendidikan Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan upaya untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan Pembelajaran Paradigma baru. Oleh karena itu, pemahaman mengenai Profil Pelajar Pancasila dan Pembelajaran Paradigma Baru perlu diupayakan. Selain infomasi dari panduan ini, pendidik dapat mempelajari kedua konsep tersebut dengan mengakses dokumen terkait lainnya.
Kemendikbud tidak hanya menyiapkan sebuah program tetapi juga menyiapkan secara lengkap hal – hal yang sekiranya akan di butuhkan Bapak dan Ibu guru pengejar dalam melaksanakan program tersebut. Salah satunya yaitu Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Jangan Pendidikan Dasar dan Menegah.
Bapak dan Ibu bisa mendownloadnya pada link berikut ini
Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yaitu “Pelajar dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia?”
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Dalam hal ini, peserta didik Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Semoga dapat bermanfaat sehingga menjadi bahan acuan bagi Bapak dan Ibu guru dalam mengimplementasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dan apabila bapak dan Ibu ingin mendalami implementasinya agar sekolah dapat mencipatakan lulusan yang mencerminkan profil pelajar pancasila ikutilah Pelatihan yang terkait hal tersebut.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Berakhlak Mulia.
Untuk bisa menumbuhkan profil yang pertama ini, dimulai dengan memberikan arahan, serta pembiasaan kepada siswa baik contoh dari guru maupun orang tua siswa dirumah.
Beberapa hal yang dapat diterapkan dan dibiasakan yaitu seperti melatih keikhlasan dengan membantu orang lain, menggalang dana sosial (dansos) setiap hari jumat, serta membiasakan menerapkan 5s (Senyum, salam, sapa, sopan dan santun) saat di lingkungan sekolah. Dari beberapa hal kecil harapannya dapat menumbuhkan perilaku yang baik pada diri siswa.
2. Berkebinekaan global.
Dalam profil ini diharapkan siswa dapat tetap menjaga kebudayaan, lokalitas serta identitas bangsa Indonesia, serta memiliki pemikiran yang terbuka untuk dapat mengambil pelajaran dari budaya lain.
Upaya yang dilakukan sekolah bisa melalui pembelajaran antropologi atau seni budaya untuk mengenalkan bangsa Indonesia baik dari segi budaya dan lainnya.
3. Bergotong royong.
Gotong-royong sangatlah penting untuk mencapai tujuan bersama dari kerjasama yang baik apalagi dalam lingkungan sekolah. Jangan sampai terjadi bahwa perilaku gotong royong ini dihilangkan dalam era seperti saat ini.
Untuk dapat menumbuhkan profil siswa gotong-royong dan rasa saling menghormati pada siswa, guru bisa menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, misalnya melalui metode belajar diskusi, serta menyelenggarakan kegiatan bersih kelas untuk dapat menumbuhkan rasa gotong royong.
4. Mandiri.
Menumbuhkan Profil mandiri dalam diri siswa bisa melalui pembelajaran di kelas, dengan cara mengumpulkan tugas harus tepat waktu, memulai kegiatan belajar mengajar tepat waktu, serta memberi hukuman atau peringatan bagi siswa yang tidak mematuhi aturan. Atau jika melalui kegiatan ektrakulikuler bisa melalui ektrakulikuler pramuka, paskibra dan lainnya.
5. Bernalar kritis.
Guru berperan penting untuk menumbuhkan kreativitas pada diri siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan cara memberi kebebasan penugasan pada siswa untuk mengasah kreativitas mereka. Artinya, siswa dapat menentukan pembelajaran sesuai dengan minatnya masing-masing, dan guru dapat memberikan dasar serta konsep materi dalam kurikulum.
6. Kreatif.
Di era yang sudah canggih seperti sekarang ini berfikir kritis sangat menjadi hal penting bagi siswa. Bernalar kritis artinya proses berpikir untuk mendapatkan dan mengubah informasi menjadi keputusan atau kesimpulan yang tepat, dan membantu siswa memecahkan masalah dengan baik.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Visi Pendidikan Indonesia yaitu Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, antiradikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.
Untuk dapat menciptakan lulusan dengan profil pelajar pancasila perlu juga, teknik dalam pengimplementasikan proyek penguatan profil pelajar pancasila, yang lebih secara mendalam, agar tujuannya dapat sesuai dan tercapai. Semuanya akan di bahas dalam Diklat bersertifikat 35 JP Impelementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja pada Kurikulum Merdeka.
Kabar Gembira !!!
e-Guru.id menyelenggarakan Diklat Bersertifikat 35JP dengan Judul Impelementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja pada Kurikulum Merdeka, yang akan diselenggarakan pada tanggal 5- 8 Maret 2022. DAFTAR SEKARANG
Dan dapatkan Bonus serta Fasilitas eksklusif lainnya secara lengkap !! Daftar sekarang dengan KLIK LINK INI
Ingin dibantu mendaftar ? Silahkan untuk menghubungi nomor berikut ini 087719662338 (Rahma)