Dalam kurikulum 2022, diharapkan guru dapat merancang dan mendesain pembelajaran berdasarkan kebutuhan belajar yang disesuaikan karakteristik siswa dalam kelas. Itu mengapa capaian pembelajaran dalam kurikulum 2022 dibuat dalam beberapa fase.
Untuk membuat merancang dan mendesain pembelajaran berdasarkan kebutuhan belajar yang disesuaikan karakteristik siswa serta untuk menentukan capaian pembelajaran di Kurikulum 2022. Guru perlu mengenali dan memahami karakteristik peserta didik.
Apa saja keragaman karakteriktik peserta didik yang harus dikenali dan dipahami oleh guru?
Perkembangan kita sebagai manusia serupa dalam banyak hal, namun tidak dalam segala hal. Bahkan di antara anggota keluarga yang sama, terdapat keragaman dan perbedaan mencolok dalam penampilan, minat, kemampuan, dan temperamen. Dalam dunia pendidikan, keragaman dan perbedaan ini memiliki implikasi penting dalam pengajaran dan pembelajaran. Oleh karena itu, menjadi penting untuk menganalisis keragaman karakter yang melekat pada peserta didik.
Diantaranya adalah konsep kecerdasan, kreativitas, dan gaya belajar karena istilah-istilah ini sering disalahpahami. Selain itu, keragaman juga dapat dilihat dari perbedaan gender, kepribadian, status sosial ekonomi, bahasa dan budaya, dan peserta didik yang beresiko.
1. Kecerdasan
Kecerdasan melibatkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya secara fleksibel untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menantang. Pendapat beberapa ahli mengenai kecerdasan diantaranya
- Teori triarki kecerdasan Sternberg, kecerdasan mencakup tiga bentuk: analitis, kreatif, dan praktis.
- Teori Kecerdasan Majemuk oleh Gardner, yang mengatakan bahwa terdapat delapan jenis kecerdasan,
- Konsep kecerdasan emosional pada awalnya dikembangkan oleh Salovey dan Mayer.
- Goleman mempopulerkan konsep kecerdasan emosional dalam bukunya, Emotional Intelligence.
- Mayer, Salovey, dan Goleman menekankan tentang kecerdasan emosional.
2. Kreativitas
Kreativitas adalah proses yang melibatkan restrukturisasi/penataan kembali terhadap masalah/persoalan yang dihadapi secara mandiri untuk melihat sesuatu dengan cara baru dan imajinatif.
3. Gaya Belajar dan Berpikir
Gaya belajar dan berpikir bukanlah kemampuan, melainkan cara yang lebih disukai untuk menggunakan kemampuan dalam belajar. Setiap individu memiliki sejumlah gaya belajar dan berpikir. Namun penelitian yang ada menunjukkan adanya kritik terhadap beberapa konsep tentang gaya belajar dan berpikir. Meskipun demikian, beberapa pendidik percaya bahwa konsep gaya belajar dan berpikir itu berharga/penting dalam membantu peserta didik belajar lebih efektif.
4. Gender
Para peneliti telah mengidentifikasi bahwa ada sejumlah perbedaan gender dalam domain fisik, kognitif, pribadi, dan sosial. Rata-rata peserta didik laki-laki dan perempuan memiliki kemampuan akademik yang sama tetapi agak berbeda dalam tingkat aktivitas fisik, pengalaman dengan teknologi, motivasi, rasa percaya diri, hubungan interpersonal, perilaku di kelas, dan aspirasi karir.
5. Kepribadian dan Temperamen
Kepribadian mengacu pada pikiran, emosi, dan perilaku khas yang mencirikan cara individu beradaptasi dengan dunia. Sedangkan, temperamen mengacu pada gaya perilaku dan cara khas seseorang untuk merespons.
6. Status Sosial Ekonomi
Konsep status sosial ekonomi (SEE) mencakup sejumlah variabel, termasuk pendapatan keluarga, tingkat pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua.
7. Bahasa dan Budaya
Konsep budaya meliputi perilaku dan sistem kepercayaan yang menjadi ciri kelompok sosial yang sudah lama berdiri.
8. Peserta Didik Beresiko
Peserta didik yang berisiko adalah mereka dengan kemungkinan gagal yang tinggi untuk memperoleh keterampilan akademik minimum yang diperlukan untuk sukses di dunia orang dewasa.
Mengenali kebutuhan belajar sesuai karakteristik Peserta Didik
Lalu, bagaimana cara mengenali kebutuhan belajar sesuai karakteristik masing-masing siswa yang beragam?
Lebih lanjutnya, bahasan ini dapat diakses melalui link download dibawah ini
>> Download Materi <<
Silakan Bapak dan Ibu Guru dapat Ikuti Workshop online 35JP “Model Pembelajaran SUPER Berbasis Ponsel untuk Mendukung Kurikulum Prototipe”. Klik LINK INI untuk mendaftar jadi peserta.