Diklat.co mengadakan Diklat online guru bersertifikat 35 JP dengan mengangkat judul Merancang Pembelajaran & Penilaian Kurikulum Merdeka, yang diselenggarakan ada tanggal 20- 23 November 2022.
Diklat online guru ini akan dilaksanakan pukul 19.30 WIB hingga selesai melalui Zoom Meeting atau streaming Youtube melalui siaran langsung Channel Youtuber Diklat.co.
Diklat Merancang Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum Merdeka akan dipandu secara langsung oleh Narasumber yang ekspert di bidangnya yaitu Ibu Supiani, M.Pd. yang merupakan Kepala Sekolah Penggerak.
Yang akan membahas materi sebagai berikut ini :
- Perencanaan pembelajaran dan asesmen kurikulum merdeka
- Pembelajaran sesuai tahapan perkembangan peserta didik
- Standar dan teknik penilaian pada kurikulum merdeka
- Penyusunan evaluasi dan penilaian
Tujuan dari diadakannya Diklat ini harapannya setelah peserta mengikuti Diklat online guru ini yaitu sebagai berikut :
- Agar peserta memahami cara merencanakan pembelajaran dan asesmen kurikulum merdeka
- Harapannya peserta dapat memahami pembelajaran sesuai tahapan perkembangan peserta didik
- Peserta dapat memahami cara standar dan teknik penilaian pada kurikulum merdeka
- Dapat menyusun evaluasi dan penilaian kurikulum merdeka
Cara mendaftar dan fasilitas yang nantinya didapat peserta akan dijelaskan secara langkap dalam artikel ini.
Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.
Kurikulum Merdeka yang merupakan sebagai upaya untuk pemulihan pembelajaran di Indonesia, dimana Kurikulum ini dikenal fleksibel selain itu lebih berfokus pada materi esensial serta pengembangan karakter siswanya.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai karakteristik pengimplementasian kurikulum merdeka, yaitu sebagai berikut :
Pertama, Pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila. Terdapat 6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dapat guru pilih dalam implementasi P5 di satuan pendidikan sesuai dengan jenjang.
Kedua, Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Salah satu kelemahan kurikulum sebelumnya yaitu guru maupun siswa mengeluhkan bahwa materi yang harus disampaikan oleh siswa terlalu padat, yang menyebabkan kurang pahamnya siswa dalam menerima materi.
Ketiga, Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Halaman selanjutnya
Lalu, bagaimana yang berkaitan…
Halaman : 1 2 Selanjutnya