Berbagai Kendala dalam Pembelajaran Daring

- Editor

Sabtu, 3 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tak terasa telah setahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia khususnya negara kita Indonesia. Dunia pendidikan yang dahulunya bisa belajar intensif di sekolah kini berubah menjadi pembelajaran daring. Banyak kendala yang dihadapi oleh para guru, murid, dan wali murid dalam mengahadapi pembelajaran tersebut. Namun itulah salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi penyebaran Covid-19 yang semakin meluas. 

Covid-19 sebagai makhluk hidup yang berupa mikro-organisme ini harus diputus mata rantainya. Maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis taktis dalam menghadapinya.

Berbagai model pembelajaran telah dilakukan. Model pembelajaran daring yang menjadi pilihan pertama. Nyaris 100% guru-guru menggunakan fasilitas WhatsApp sebagai media belajar. Selain itu juga menggunakan sejumlah aplikasi seperti Google Classroom, Google Drive, Google Form, Edmodo, Zoom, LMS Sekolah dan lain sebagainya.

Perubahan yang sangat cepat dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring membuat para guru, murid, dan wali murid menjadi gagap. Banyak para guru yang harus belajar kembali untuk mengoperasikan komputer, laptop, dan gadget yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. 

Pembelajaran daring yang dilakukan oleh para guru dan murid ini tidak selamanya berjalan dengan lancar. Banyak kendala yang ditemukan dalam pembelajaran daring.  

Berikut beberapa kendala yang sering dihadapi selama pembelajaran daring di masa pandemi: 

Akses Internet yang Tidak Lancar

Seluruh siswa dan guru saat ini memang sudah mendapatkan bantuan kuota dari pemerintah. Namun sinyal pada setiap daerah berbeda-beda yang mengakibatkan akses internet yang tidak lancar dan menghambat pembelajaran siswa secara daring.

Tidak Semua Memiliki Ponsel yang Mendukung

Permasalahan yang kedua adalah tidak semua masyarakat memiliki ponsel yang mendukung dalam pembelajaran online.  Dapat bersekolah luring saja mereka sudah bersyukur. Dan pembelajaran secara daring ini membuat mereka kesulitan untuk mengikuti pembelajaran tersebut.

Orangtua Siswa Gagap Teknologi

Pengetahuan orangtua siswa yang kurang akan teknologi, terkhususnya untuk anak SD yang belajarnya masih perlu didampingi oleh orangtua, mereka sulit mengalami kesulitan dalam penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran online. Semua itu menghambat dalam pembelajaran sehingga guru SD lebih memilih untuk memberikan materi melalui cara yang lebih praktis. 

Guru Kesulitan Beradaptasi

Bagi beberapa guru yang sudah tua, mereka buta akan teknologi. Mereka lebih nyaman memberikan pembelajaran secara tatap muka. Sehingga pembelajaran online ini kurang maksimal. 

Mereka belum memiliki kesiapan perubahan dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring. Sebab, baik dari sekolah atau dinas pendidikan belum memberikan pelatihan tentang penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran daring.

Kurangnya Pengawasan

Kegiatan pembelajaran daring akan berjalan dengan lancar, jika siswa senantiasa mendapat pengawasan, baik dari guru maupun orang tua. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pada minggu awal kegiatan pembelajaran daring, orang tua memang mampu memberikan perhatian penuh terhadap anaknya. Namun pada minggu kedua dan seterusnya, pengawasan dari orang tua mulai berkurang. Hal ini terjadi karena pada saat yang sama, orang tua siswa juga harus membagi waktu antara bekerja. 

Agar pembelajaran daring dapat berjalan efektif para guru dituntut untuk kreatif dalam memberikan materi pembelajaran agar para siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang diberikan. Peran aktif orang tua dalam mengawasi anak-anak untuk mengikuti pembelajaran secara baik dan benar juga penting. 

Ditulis oleh: CINTA MARITO SIMBOLON, S.Pd

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis