Penilaian pembelajaran di Kurikulum 2022 difokuskan pada penilaian formatif yang dilakukan secara berkala. Penilaian formatif yang dilakukan pendidik tidak hanya penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) tetapi juga penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning).
Penilaian sebagai pembelajaran yaitu proses penilaian yang dilakukan pendidik yang memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar.
Penilaian formatif menjadikan pembelajaran lebih berkualitas dan lebih menjamin tercapainya tujuan pembelajaran bagi setiap peserta didik. Agar penilaian formatif dan pembelajaran menjadi suatu kesatuan, perencanaan penilaian formatif dibuat menyatu dengan perencanaan pembelajaran dalam RPP.
Berikut ini beberapa bentuk penilaian formatif yang dapat dipraktikan oleh Guru dalam kurikulum 2022 nantinya.
1.Observasi (Pengamatan)
Saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, observasi dapat dilakukan oleh pendidik untuk mengetahui apa yang sudah dan belum dikuasai oleh peserta didik dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Pendidik dapat mengetahui apa yang telah dan/atau belum dikuasai oleh peserta didik melalui apa yang dikatakan, dilakukan, dan dihasilkan oleh peserta didik.
Terdapat beberapa bentuk instrumen yang dapat digunakan oleh para pendidik untuk mendapatkan data mengenai kemajuan peserta didik: (a) Catatan Anekdot, (b) Buku Catatan Anekdot, (c) Kartu Catatan Anekdot, dan (d) Label atau Catatan Tempel (Sticky Notes).
2. Bertanya (Questioning)
Jawaban peserta didik terhadap pertanyaan pendidik dapat memberikan gambaran yang baik tentang kemajuan penguasaan kompetensi mereka. Pertanyaan harus dirumuskan dan disampaikan dengan baik oleh pendidik kepada peserta didik secara lisan.
Peserta didik diberi waktu yang cukup untuk berpikir, mengingat apa yang telah dipelajari. Pertanyaan pendidik tidak saja menjadikan pendidik mengetahui sampai di mana peserta didik telah menguasai kompetensi yang dituju, tetapi juga membantu peserta didik belajar. Pertanyaan biasanya disampaikan secara lisan pada awal, tengah, atau akhir pelajaran.
Tingkat kesulitan dan/atau jenis pertanyaan yang diberikan hendaknya bervariasi, dan menyertakan pertanyaan yang tidak sekedar menuntut ingatan akan sekumpulan fakta atau angka, tetapi pertanyaan yang mendorong pelibatan proses kognitif tingkat tinggi (higher order thinking skills). Bertanya dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya
a. Diskusi
Diskusi membangun pengetahuan danmengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Diskusi memungkinkan peserta didik untuk meningkatkan wawasan dan kedalaman pemahaman mereka sekaligus meluruskan informasi yang salah. Pendidik dapat memulai diskusi dengan memberikan pertanyaan terbuka untuk para peserta didik, kemudian menilai pemahaman peserta didik dengan mendengarkan jawaban mereka dan dengan membuat catatan anekdot.
b. Menyebutkan hal-hal yang sudah dipelajari
Pada pertengahan pembelajaran suatu bab, pendidik dapat meminta peserta didik membuat daftar materi yang telah mereka pelajari dalam bab tersebut. Pendidik kemudian mengumpulkan dan membaca daftar-daftar tersebut untuk mendapatkan gambaran tentang sampai mana peserta didik menguasai materi tersebut. Pendidik dapat mencermati bagian-bagian yang masih belum dipahami sehingga dapat diperbaiki secara langsung atau pada pertemuan berikutnya.
c. Pertanyaan dengan Jawaban Terbuka
Pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban terbuka memungkinkan pendidik untuk menentukan perkembangan capaian belajar peserta didik. Pendidik memberi pertanyaan yang tidak bisa dijawab hanya dengan ‘ya’ atau ‘tidak’ atau jawaban satu kata lainnya. Pertanyaan terbuka mengharuskan peserta didik berpikir tentang jawaban mereka dan menggunakan pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai sebuah topik dalam jawaban mereka. Pertanyaan pertanyaan dengan kata ‘mengapa’ sering mendorong pemikiran yang lebih mendalam.
d. Pertanyaan-Pertanyaan yang Dibuat oleh Peserta didik
Peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan dan menuliskan kemungkinan jawabannya. Peserta didik harus memikirkan pertanyaan apa yang akan menunjukkan pemahaman mendalam mengenai suatu topik.
Ketika peserta didik telah selesai membuat pertanyaan dan menulis jawaban, pendidik meminta mereka mengumpulkannya, kemudian pendidik membaca pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban tersebut untuk mendapatkan gambaran tentang sejauh mana peserta didik menguasai sebuah topik.
Pendidik menggunakan pertanyaan pemulai sebagai pembuka diskusi kelas atau mintalah peserta didik bertukar lembar pertanyaan yang mereka buat. Peserta didik kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan mengembalikannya kepada peserta didik pembuat pertanyaan yang dinilai.
Peserta didik umumnya senang berperan sebagai pendidik. Doronglah peserta didik untuk memberikan masukan yang positif dan deskriptif kepada temannya yang telah menjawab pertanyaan-pertanyan yang mereka buat.
3. Uraian Singkat
Uraian Singkat adalah teknik penilaian formatif yang cepat dan memungkinkan pendidik untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik dalam suatu topik pembelajaran. Pendidik memberikan sebuah pertanyaan kepada peserta didik dan meminta mereka menjawabnya.
Kemudian pendidik menjelaskan bahwa mereka mempunyai waktu yang sangat singkat (biasanya satu menit) untuk menuliskan jawaban mereka. Untuk itu, pendidik harus memastikan bahwa pertanyaan yang disampaikan dapat dijawab dalam waktu singkat.
Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dapat membuat peserta didik merefleksikan penguasaan materi dan menghubungkannya dengan kehidupan mereka masing-masing.
4. Ringkasan Singkat
Pendidik meminta peserta didik untuk membuat ringkasan singkat dari materi yang telah mereka pelajari akan memberikan informasi mengenai pemahaman peserta didik mengenai materi tersebut. Kedalaman ringkasan-ringkasan yang dibuat peserta didik akan menunjukkan tingkat pemahaman mereka mengenai materi tersebut dan memberikan arah untuk rencana pembelajaran selanjutnya.
5. Contoh dan Bukan Contoh
Pendidik meminta peserta didik untuk memberikan contoh dan bukan contoh dari sebuah topik yang sedang dibahas. Contoh dan bukan contoh memberikan pendidik informasi mengenai tingkat pemahaman peserta didik.
Misalnya, selama pembelajaran tentang sumber-sumber energi, peserta didik diminta memberi contoh sumber energi terbarukan dan contoh bukan energi terbarukan. Selama peserta didik mempelajari suatu bab tentang campuran dan senyawa dalam pelajaran IPA, peserta didik diminta untuk memberi contoh dan bukan contoh campuran, serta menjelaskan alasan mereka untuk mengkategorikan setiap contoh dan bukan contoh.
6. Kartu Jawaban
Ada banyak kegunaan kartu jawaban di dalam kelas. Pendidik memberikan sebuah pertanyaan dan meminta peserta didik untuk menjawab dengan mengangkat kartu jawaban mereka. Kartu jawaban yang paling umum adalah pertanyaan dengan jawaban ‘YA’ atau ‘TIDAK’.
Peserta didik diberi dua macam kartu jawaban. Satu kartu dengan kata ‘YA’ dan lainnya dengan kata ‘TIDAK’. Setelah diberikan satu pertanyaan, peserta didik menjawab dengan mengangkat kartu jawaban mereka. Pendidik mencermati seluruh kelas dengan singkat, dan memberikan penilaian terhadap pemahaman mereka.
7. Memecahkan Masalah
Pendidik menunjukkan sebuah masalah kepada peserta didik secara individu atau kelompok dan meminta mereka memecahkannya. Peserta didik dapat menyatakan jawaban/solusi terhadap masalah secara lisan atau tertulis. Jawaban/solusi mereka dapat menunjukkan tingkat penguasaan mereka terhadap materi yang sedang dipelajari. Jawaban/solusi yang dikemukakan peserta didik memberikan petunjuk tentang jenis kegiatan pembelajaran yang dibutuhkan pada pelajaran selanjutnya.
8. Peta Konsep
Penilaian formatif dapat dilakukan dengan meminta peserta didik membuat representasi visual, misalnya peta konsep. Dari representasi visual yang dibuat peserta didik, pendidik dapat menilai seberapa baik pemahaman peserta didik mengenai konsep tertentu.
9. Latihan Presentasi
Latihan presentasi sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum tanggal presentasi yang sesungguhnya. Peserta didik berlatih presentasi di depan teman-teman sekelas mereka. Dengan mendengarkan peserta didik latihan presentasi, pendidik dapat dengan mudah menentukan tingkat pemahaman peserta didik mengenai konsep-konsep yang penting sekaligus mengetahui perkembangan keterampilan menyajikan gagasan mereka berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Pendidik memberikan komentar mengenai aspek positif dari presentasi dan menyarankan perbaikan yang dapat dilakukan guna meningkatkan kualitas dari presentasinya.
Sumber :
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendibud. 2019. Model Penilaian Formatif Pada Pembelajaran Abad 21 Untuk SD. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan