Pendekatan Realistik – Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang selalu ditemui oleh peserta didik dalam setiap jenjang sekolah. Mata pelajaran matematika bagi sebagian besar peserta didik adalah mata pelajaran yang sulit, baik sulit untuk dipahami maupun sulit untuk mengerjakannya. Agar mata pelajaran matematika mudah dipahami maka pendidik perlu merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas.
Menyusun Rencana Proses Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu langkah awal yang harus dilakukan oleh pendidik sebelum dilaksanakannya kegiatan pembelajaran. Dalam mempersiapkan rencana proses pembelajaran yang tentu saja di dalamnya terdapat banyak komponen yang harus disiapkan seperti salah satunya adalah pendekatan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam proses pembelajaran untuk dapat mencapai tujuan belajar. Berbagai macam pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan oleh pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran, salah satunya adalah pendekatan realistik.
Pendekatan realistik lebih dikenal sebagai Realistic Mathematics Education (RME), dan dapat diartikan sebagai pendekatan yang dilakukan dengan mengambil masalah yang ada di dalam kondisi nyata yang digunakan dalam proses pembelajaran matematika. Dengan menggunakan pendekatan realistik akan menekankan pada keterampilan, diskusi, kolaborasi, argumentasi yang dilakukan oleh peserta didik.
Realistic Mathematics Education (RME) diartikan sebagai pendekatan dengan menggunakan konsep bahwa matematika merupakan bagian dari aktivitas manusia yang berhubungan secara nyata dengan kehidupan peserta didik. Untuk dapat memahami lebih dalam, maka perlu memahami karakteristik pada pendekatan realistik, yaitu :
- Menggunakan Masalah Kontekstual
Pembelajaran menggunakan konteks merupakan salah satu ciri dari pendekatan realistik, konteks dalam hal ini diartikan sebagai lingkungan yang dialami sehari-hari oleh peserta didik. Dalam hal ini pendidik dapat membantu siswa dalam mempelajari matematika dengan menggunakan pemahaman awal yang peserta didik punya dan mengkaitkan dengan masalah kontekstual.
2. Menggunakan Berbagai Macam Model
Bahasa matematika dapat diaktualisasikan oleh peserta didik dengan menggunakan model matematika yang telah dibangun sendiri oleh peserta didik. Model dapat dilakukan dengan menggunakan media yang dapat berupa simbol, grafik, dan gambar. Hal ini merupakan salah satu jembatan bagi peserta didik untuk dapat membuat model-model dari hal nyata ke abstrak.
3. Kontribusi Peserta Didik
Kontribusi yang besar dalam proses pembelajaran sangat diharapkan, sehingga peserta didik diberikan kesempatan lebih banyak untuk mengembangkan berbagai macam strategi informal. Hal tersebut bertujuan agar peserta didik dapat berkontribusi lebih besar dan segala pendapat atau pemikiran dari peserta didik tentu akan diperhatikan dan sangat dihargai.
4. Interaktif
Bagian penting dalam pendekatan realistik salah satunya adalah interaksi yang terjalin antara pendidik dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik. Model yang tepat dapat diperoleh dengan adanya bentuk interaksi dalam pembelajaran, seperti persetujuan, negosiasi, pembenaran, penjelasan, dan pertanyaan.
5. Keterkaitan
Proses pembelajaran yang bermakna dapat diperoleh dengan eksplorasi yang membahas suatu topik dan tentu melibatkan keterkaitan antara strategi dengan konsep matematika.
Lima hal yang menjadi karakteristik pendekatan realistik apabila dapat dilakukan dengan baik maka akan menghasilkan proses pembelajaran yang asyik.
Ikuti Diklat “Belajar Asyik dengan Pendekatan Realistik” yang diselenggarakan oleh e-Guru.id melalui link berikut ini:
Diklat di atas dapat diikuti secara gratis bagi member e-Guru.id. Jadilah anggota member e-Guru.id untuk mendapatkan Diklat dan Seminar Nasional Gratis setiap bulannya:
Info lebih lanjut:
Telegram: CS_eguruid
WhatsApp: 081575345555
Penulis : Eka Susiyanti