Sebagai salah satu aspek terpenting dalam pembangunan sebuah negara, pendidikan memang harus menjadi prioritas utama. Maju atau tidaknya suatu bangsa tergantung dari kualitas pendidikan masyarakatnya. Pendidikan lah yang akan meningkatkan sumber daya manusia sehingga suatu negara bisa diakui kemajuannya di dalam dunia. Akan tetapi, hingga kini masalah pendidikan masih sangat kompleks di Indonesia, salah satunya adalah meningkatnya angka putus sekolah.
Berbagai kebijakan yang telah dilakukan hingga saat ini dalam bidang pendidikan faktanya belum mampu mengurangi angka putus sekolah di Indonesia. Anggota Komisi X DPR, Habib Dr. Fahmi Alaydroes, M.M, M. Ed, menyampaikan dalam the SDGs National Seminar Series yang mengusung topik Identifikasi Penyebab Putus Sekolah dan Implementasi Peraturan Wajib Belajar, bahwa angka putus sekolah dalam 5 tahun terakhir tidak mengalami perbaikan.
Pada tahun 2013 saja, angka putus sekolah di Indonesia mencapai 4.3 juta. Oleh sebab itu, penyebabnya perlu dievaluasi agar bisa dilakukan perbaikan dalam aspek pendidikan tersebut.
Penyebab Meningkatnya Angka Putus Sekolah
Salah satu penyebab terbesar meningkatnya angka putus sekolah di Indonesia adalah kemiskinan. Tingkat kemiskinan yang tinggi membuat banyak anak yang terkena dampaknya. Dari kemiskinan tersebut, muncullah berbagai hal lain yang turut ikut andil dalam meningkatkan angka putus sekolah, yaitu pola pikir.
Hidup dalam kemiskinan membuat banyak orangtua berpikir bahwa bekerja lebih baik daripada sekolah. Dengan munculnya pola pikir tersebut dalam masyarakat, maka evaluasi dalam memutus angka putus sekolah perlu dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, misalnya dengan memberikan sosialisasi serta bimbingan konseling pada keluarga serta anak yang putus sekolah.
Catur Budi Santosa selaku perwakilan Kemendikbudristek RI dalam seminar The SDGs National Seminar mengungkapkan bahwa kemiskinan bukanlah satu-satunya penyebab munculnya angka putus sekolah. Layanan pendidikan yang masih belum terjangkau di banyak daerah pelosok di Indonesia menjadi sebab lainnya. Selain itu, kalaupun ada layanan pendidikan, seringnya kualitas pendidikan yang diberikan cukup rendah hingga masyarakat tidak merasa tercukupi dari adanya pendidikan tersebut.
Halaman Selanjutnya
Ada Tantangan Baru Yang Muncul Terkait Dengan Angka Putus Sekolah Di Indonesia
Halaman : 1 2 Selanjutnya