Bolehkah Mendidik Balita dengan Gadget?

- Editor

Jumat, 2 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketika kita mendengar  kata balita ini kita langsung terbayang dengan bocah kecil, imut, lucu, menggemaskan yang baru latihan jalan tertatih-tatih. Mereka termasuk anak-anak yang dapat digolongkan dalam usia emas, yakni usia 0-7 tahun. Pada usia emas ini, si kecil sungguh harus didampingi. Pendampingan usia ini dapat diibaratkan dengan membangun sebuah fondasi. 

Salah satu cara untuk membangun fondasi perkembangan balita yang kuat adalah dengan memberikan asupan gizi berupa asupan empat sehat lima sempurna yang terdiri atas nasi, lauk, sayuran, buah, dan susu. 

Asupan gizi yang mereka butuhkan ternyata tidak hanya kandungan berupa karbohidrat, protein, lemak, energi, dan vitamin. Namun lebih dari itu, mereka sangat butuh dengan sesuatu yang dapat menyuplai kebutuhan psikisnya. 

Mereka juga butuh diasuh, dibimbing, dibina, diberi pelajaran hidup dan karakter. Si imut ini perlu diberi waktu, perhatian, kasih sayang, dan dukungan agar fisik, mental, sosialnya berkembang secara normal. Yang tidak kalah urgen untuk mereka adalah jaminan pelayanan kesehatan dan lingkungan yang kondusif.

Apakah si kecil yang menggemaskan ini perlu difasilitasi dengan gadget?

Gadget yang dimaksud di sini adalah handphone atau telepon genggam. Pada benda ini tersedia banyak fasilitas, banyak fitur yang menarik sekali untuk semua kalangan termasuk untuk anak usia balita. 

Salah satu aplikasi dalam gadget yang khusus dibuat untuk balita adalah Kidlo Toddler Games, sebuah  aplikasi edukasi yang menyenangkan untuk anak-anak prasekolah berisi 1.000 lebih permainan interaktif untuk bermain dan belajar dengan mudah.  Selain itu ada juga aplikasi dengan berbagai kategori permainan seperti permainan pertanian, mengenal binatang, dan lain sebagainya. 

Dari game-game edukatif tersebut dapat memberikan dampak positif di antaranya  menstimulasi kemampuan balita berpikir kreatif, merangsang daya kreatif, anak balita lebih mudah menghafal warna-warna, dan lain sebagainya. Dengan berbekal gadget, kita juga lebih mudah menyuapi dikala mereka harus makan atau minum vitamin.  

Namun demikian, di balik dampak positif  gadget ternyata kita pun harus paham betul dengan  dampak negatif gadget bagi si kecil. Dampak negatifnya antara lain:

Berisiko Terkena Radiasi

Efek radiasi gadget akan  mengancam otak, mata, telinga, dan imun , akibatnya perkembangan si kecil akan terganggu. Padahal bagian-bagian itu sangat urgen untuk masa depan anak. Hal mengerikan ini akan terjadi apabila si kecil terlalu lama  dan sering dekat benda tersebut.

Lambat Memahami Pelajaran di Sekolah

Kegiatan pembelajaran di sekolah tidak selalu menggunakan media interaktif berupa audio visual/video, lebih dominan kegiatan membaca dan menulis. Apabila si kecil sebelum sekolah sudah terlalu asyik dengan media interaktif video game, maka mereka akan cepat bosan dan tidak tertarik dengan membaca.  Maka berakibatnya akan lamban dalam memahami pelajaran.

Terancam Obesitas

Segala macam game di gadget dilakukan dengan duduk, sedikit sekali gerakannya. Hal ini berakibat tertimbunnya lemak-lemak dari makanan yang disantap oleh anak. Hal itu menyebabkan tidak menutup kemungkinan muncul penyakit diabetes di usia dini. 

Meniru Hal Negatif

Selain itu, anak akan cenderung melakukan plagiasi gerakan-gerakan yang ditonton pada game atau film Youtube berbasis kekerasan. 

Sosialisasi dengan Lingkungan Berkurang

Siapa saja bila sudah pegang gadget bisa lupa segalanya. Hal ini juga dapat terjadi pada balita kita. Dia bisa menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Bila hal ini diabaikan maka orang tua pun turut salah karena menjadi penyumbang anaknya cuek terhadap lingkungan. Secara tidak sadar orang tua sudah membangun karakter balita menjadi karakter tidak peduli.

Terbentuk Pribadi Keras/Pemberontak

Balita yang asyik bermain gadget bila dihentikan dengan alasan harus mandi atau istirahat maka dia akan sering memberontak. Pemberontakan akan dilakukan bila mereka merasa diganggu.

Nah, setelah kita tahu dampak positif dan negatif gadget bagi balita, selanjutnya orang tua harus bersikap bijak. Boleh sesekali gadget jadi media edukasi dan hiburan bagi anak-anak balita namun perlu tetap didampingi dan tentunya harus dibatasi waktu penggunaannya. 

Perlu juga direncanakan agenda bersama untuk bersantai, bercanda, makan bersama, liburan. Manakala si kecil menginginkan gadget, maka orang tua pun harus cerdas mengalihkan perhatian atau keinginannya. Sebisa mungkin orang tua pandai-pandai dalam kebersamaan menciptakan permainan yang edukatif dan rekreatif agar dengan demikian si kecil ini lebih merindukan kebersamaan daripada bermain gadget.

Ditulis oleh: Bernadetha Sri Hardiyanti,S.Pd.

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis