Semua pihak sekolah, khususnya guru, pasti berusaha mendukung kegiatan pembelajaran siswa. Di samping itu, guru selalu berupaya untuk me gembangkan minat anak didik. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Sehingga, semua guru mulai merancang modul ajar pembelajaran berdiferensiasi.
Model pembelajaran berdiferensiasi ini sangat membantu serta menguatkan semua tujuan dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk memgakomodasi kebutuhan belajar peserta didik.
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap siswa itu unik. Karakter mereka beragam sehingga tidak bisa disamakan begitu saja. Guru harus benar-benar memenuhi dan memfasilitasi setiap anak tanpa terkecuali. Dengan catatan, perlaukan adil, tetapi dengan porsi yang berbeda.
Untuk menyukseskan penerpan pembelajaran ini, guru perlu merancang modul ajar berdiferensiasi. Lantas, bagaimana tahapan pembuatannya? Berikut penjelasannya:
Yuk ikut pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Memenuhi Kebutuhan Murid dalam Merdeka Belajar” Diklat akan diadakan 7- 15 Desember 2022 dengan instruktur yang luar biasa. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2195/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Mengenal Modul Ajar pembelajaran Berdiferensiasi
Modul ajar berdiferensiasi merupakan solusi tepat atas perbedaan kemampuan dan minat peserta didik. Dengan modul ajar ini, guru menawarkan peluang besar untuk siswa agar bisa meningkatkan skill. Modul ini tidak mengikat dan menyamaratakan kemampuan siswa. Sehingga, siswa tetap dapat mengasah minat dan bakatnya dalam suatu materi pelajaran.
Modul ajar berdiferensiasi tidak sama dengan modul ajar biasa. Rancangan pada modul ajar umum, biasanya, guru mengemas perencanaan, model, hingga teknik asesmen pembelajaran secara komprehensif. Hal ini disesuaikan dengan tujuan tertentu berdasarkan materi yang terdapat dalam kurikulum.
Sementara, Modul berdiferensiasi tidak berisi rancangan sebagaimana umumnya. Sebaliknya, guru merancangnya khusus sesuai keadaan dan kebutuhan anak. Modul ini berfokus pada perkembangan mental, minat, serta bakat setiap anak. Di dalamnya, guru merencanalan program atau aktivitas yang dapat menumbuhkan kreativitas. Tentunya, semua itu mencakup berbagai gaya dan pengalaman belajar.
Meskipun modul berdiferensiasi berfokus dan berorientasi pada perbedaan setiap siswa, bukan berarti guru mengajar hanya dengan mengacu satu kondisi saja. Namun, guru justru menyajikan beragam sarana dan prasarana berupa model pembelajaran. Tujuannya adalah setiap siswa menerima perlakuan khusus sesuai kebutuhannya.
Pada dasarnya, setiap modul ajar memiliki kelemahan dan kelebiban masing-masing. Dengan modul ajar pembelajaran berdiferensiasi, guru memberikan pengalaman belajar terbaik kepada peserta didik. Semua itu mencakup dasar pengetahuan, pemahaman, keterampilan, pembentukan sikap, hingga nilai-nilai yang berguna untuk kehiduan bermasyarakat. Point utamanya adalah bahwasannya modul ajar ini menawarkan banyak pilihan belajar demi menggali tingkat kesiapan, minat, kemampuan, serta profil belajar.
Tahapan Pembuatan Modul Ajar Berdiferensiasi
Dalam menyusun modul ajar berdiferensiasi, sama halnya dengan menyusun perangkat kurikulum Merdeka Belajar lainnya. Tahapan-tahapannya tidak jauh berbeda dan cenderung memiliki kesamaan. Ada beberapa tahap utama yang harus guru lakukan, yaitu:
Memetakan profil peserta didik
Pada tahap pertama ini, guru harus mengumpulkan data peserta didik. Setelahnya, guru memetakan bagaimana gaya belajar setiap anak, tingkat kecerdasan, hingga lingkungan belajar. Berikut adalah contoh pemetaannya:
Nama : Siti Halimah
Gaya Belajar : Audio
Kecerdasan : Musik
Lingkungan Belajar : Suka memimpin presentasi
Bagaimana cara memperoleh data seperti di atas? Sebenarnya, guru bisa memberikan tes kepada peserta didik, yaitu tes psikotes. Tes semacam ini juga bisa menjadi lampiran profil siswa. Namun, sebelum itu, guru harus mengenal dan memahami apa saja gaya belajar dan kecerdasan majemuk siswa. Sehingga, guru dapat mengadakan tes dan melangsungkan kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Halaman Selanjutnya
Merancang kegiatan pembelajaran berdiferensiasi
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya