Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dalam Rapot Projek 

- Editor

Jumat, 11 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam pengolahan asesmen rapot projek dapat menggunakan kriteria ketercapaian pembelajaran melalui deskripsi kriteria, rubrik atau menggunakan nilai interval.

Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan  penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu menentukan kriteria untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Untuk mengetahui apakah  peserta didik telah berhasil  mencapai tujuan pembelajaran,  pendidik perlu menetapkan  kriteria atau indikator  ketercapaian tujuan  pembelajaran.

Kriteria ini dikembangkan saat  pendidik merencanakan asesmen,  yang dilakukan saat pendidik  menyusun perencanaan  pembelajaran, baik dalam bentuk  rencana pelaksanaan  pembelajaran ataupun modul  ajar.

Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dalam rapot projek, ada  beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  1. Menggunakan deskripsi kriteria
  2. Menggunakan rubrik
  3. Menggunakan interval nilai

Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan  sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan  deskripsi, namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk  menggunakan interval nilai (misalnya 70 – 85, 85 – 100, dan sebagainya).

Kriteria yang  digunakan untuk  menentukan apakah  peserta didik telah  mencapai tujuan  pembelajaran dapat  dikembangkan  menggunakan  beberapa  pendekatan.

Contoh Ktiteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Rapot Projek

1. Menggunakan deskripsi kriteria

Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik  mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

Kriteria:

Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,  hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan  kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat  meyakinkan pembaca.

2. Menggunakan rubrik

Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik  mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

Indikator penilaian Isi Laporan

Baru Berkembang  : Belum mampu menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengelaman belum jelas tertuang dalam tulisan. Ide dan informasi dalam laporan tercampur dan hubungan antara paragraf tidak berhubungan.

Layak : Mampu menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menunjukan hubungan yang jelas di sebagian paragraf.

Cakap : Mampu menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat menyakinkan pembaca.

Mahir : Mampu menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca serta ada fakta- fakta pendukung yang relevan.

Indikator penilaian Penulisan (Tanda baca dan huruf kapital)

Baru berkembang : Belum menggunakan tanda baca dan huruf kapital atau sebagian besar tidak digunakan secara tepat.

Layak : Sebagian tanda baca dan huruf kapital digunakan secara tepat.

Cakap : Sebagian besar tanda baca  dan huruf kapital digunakan secara tepat.

Mahir : Semua tanda baca dan huruf kapital digunakan secara tepat.

Halaman selanjutnya

3. Menggunakan Interval…

Berita Terkait

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru
Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan
Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan
Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21
Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal
Ciri-Ciri Guru Tidak Mampu Mengelola Kelas dengan Baik, Ini Solusinya!
Model-Model Pengelolaan Kelas yang  Inovatif Dapat Guru Gunakan di Kelas
Cara Pengelolaan Kelas yang Kreatif Mendorong Literasi dan Numerasi Siswa
Berita ini 1,216 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 10:58 WIB

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Rabu, 11 September 2024 - 21:34 WIB

Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan

Rabu, 11 September 2024 - 21:20 WIB

Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan

Selasa, 10 September 2024 - 12:28 WIB

Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21

Selasa, 10 September 2024 - 11:41 WIB

Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal

Berita Terbaru

Foto: Memik Nor Fadilah, S.S., S.Pd. bersama siswa/NaikPangkat.com

Edutainment

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Kamis, 12 Sep 2024 - 10:58 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis