Contoh Penerapan Metode Talking Stick dan Mengapa Guru Harus Mulai Menggunakannya

- Editor

Rabu, 21 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam dunia pembelajaran, metode talking stick bukanlah hal baru. Meskipun metode ini pertama kali ditemukan di Amerika dimana talking stick digunakan dalam pertemuan antar suku zaman dahulu, namun metode ini telah digunakan di Indonesia sebagai salah satu teknik pembelajaran. Dilihat dari segi efektifitas, talking stick sangat cocok dipakai untuk semua jenjang pendidikan baik itu SD, SMP, maupun SMA. Metode ini sangat mudah diaplikasikan dan disesuaikan dengan hampir semua jenis mata pelajaran dan usia siswa. Selain itu, talking stick juga memberikan banyak manfaat baik untuk siswa maupun guru.

Berikut ini adalah contoh penerapan metode talking stick dalam mata pelajaran bahasa inggris. Guru dapat menyesuaikan dan menggantinya dengan mata pelajaran lain tanpa mengubah peraturan dasar yang ada pada metode ini.

  1. Guru menyiapkan tongkat yang akan digunakan dalam permainan talking stick. Tongkatnya tidak perlu terlalu panjang agar siswa dapat menggunakannya dengan nyaman.
  2. Materi yang akan digunakan dalam metode talking stick dapat dipersiapkan terlebih dahulu. Dalam hal ini, guru bisa terlebih dahulu menjelaskan materi tersebut atau siswa sendiri yang akan mempelajarinya.
  3. Jika guru meminta siswa belajar sendiri dan membaca materi terlebih dahulu, maka guru perlu memberikan batasan waktu agar siswa dapat belajar secara fokus dalam kurun waktu tertentu. Karena contoh ini untuk pelajaran bahasa inggris, maka guru bisa menggunakan materi kata kerja berupa present and past.
  4. Jika waktu yang diberikan untuk siswa sudah selesai, maka semua siswa wajib menutup bukunya dan membuat sebuah lingkaran.
  5. Guru bisa mulai memberikan tongkat pada siswa pertama. Selama tongkat berpindah tangan, siswa dapat menyanyikan sebuah lagu. Jika lagu selesai dan tongkat berhenti pada seorang siswa, maka dialah yang harus menjawab pertanyaan. Lagu yang dipakai tidak perlu terlalu panjang, cukup lagu pendek seperti lagu “pelangi”, “bintang kecil”, atau “kebunku”.
  6. Sebelumnya, guru perlu menyiapkan beberapa kata kerja bentuk pertama yang akan ditanyakan pada siswa yang memegang tongkat. Misalnya, guru bisa menanyakan bentuk kedua dari kata “teach”, “see” dan “read”. Setiap siswa mendapatkan satu buah kata kerja yang harus dicari bentuk keduanya.
  7. Jika ada siswa yang tidak berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, guru bisa memberikan hukuman yang ringan, misalnya membaca sebuah paragraf berbahasa inggris dengan lantang.
  8. Siswa yang sudah menjawab pertanyaan, tidak perlu menjawabnya lagi agar semua siswa mendapat bagiannya. Misalnya, jika ada siswa yang sebelumnya sudah memegang tongkat namun dia kembali memegang tongkat saat lagu selesai, maka lagunya bisa diulang dinyanyikan kembali agar siswa yang lain dapat giliran.
  9. Setelah permainan selesai, guru memberikan ringkasan materi yang sudah dipelajari.

Alasan Metode Talking Stick Efektif Diterapkan Dalam Pembelajaran

Dari contoh penerapan metode talking stick diatas, bisa disimpulkan bahwa metode ini memang cukup efektif dalam membantu siswa memahami materi pelajaran. Lalu apa saja yang membuat metode ini efektif?

  1. Mempermudah Guru Mengajarkan Materi Pelajaran

Jika biasanya guru harus menjelaskan dan berbicara di depan kelas agar siswa dapat memahami materi yang sedang dipelajari, dengan menggunakan metode talking stick, guru tidak perlu lagi melakukan itu. Siswa lah yang akan belajar dan membaca materinya sendiri. Untuk memastikan apakah siswa sudah paham dengan materinya atau belum adalah dengan melihat jumlah jawaban yang benar.

Jika kebanyakan siswa bisa menjawab pertanyaan saat permainan dimulai, maka siswa bisa dibilang sudah mengerti dengan materi yang dipelajari. Di akhir permainan, saat guru memberikan kesimpulan, siswa dapat belajar lagi mengenai materi tersebut.

Halaman Selanjutnya

Membuat Suasana Belajar Menjadi Menyenangkan

Berita Terkait

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru
Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan
Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan
Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21
Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal
Ciri-Ciri Guru Tidak Mampu Mengelola Kelas dengan Baik, Ini Solusinya!
Model-Model Pengelolaan Kelas yang  Inovatif Dapat Guru Gunakan di Kelas
Cara Pengelolaan Kelas yang Kreatif Mendorong Literasi dan Numerasi Siswa
Berita ini 137 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 10:58 WIB

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Rabu, 11 September 2024 - 21:34 WIB

Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan

Rabu, 11 September 2024 - 21:20 WIB

Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan

Selasa, 10 September 2024 - 12:28 WIB

Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21

Selasa, 10 September 2024 - 11:41 WIB

Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis