Merdeka Belajar – Berpikir komputasi artinya mampu memposisikan diri untuk berpikir layaknya sebuah mesin yang dapat bergerak secara dinamis. Sehingga berpikir komputasional dapat diartikan menjadi sebuah konsep atau cara untuk mengamati masalah dan mencari solusi dengan menerapkan teknologi computer/komputasi.
Berdasarkan informasi dari gramedia.com, berpikir komputasi masih dipahami oleh orang-orang sebagai cara berpikir yang harus melibatkan aplikasi komputer. Padahal, berpikir komputasional adalah cara berpikir yang lebih dinamis daripada menggunakan aplikasi.
Istilah Computational Thinking pertama kali diperkenalkan secara umum mulai tahun 1980 dan 1996 oleh Seymor Papert yang kemudian pada tahun 2014, pemerintah Inggris mulai mengenalkan teknologi komputasi kepada siswa dari tingkat dasar hingga menengah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemikiran komputasional adalah cara berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan menguraikan setiap masalah menjadi beberapa bagian atau tahapan yang lebih efektif dan efisien. Beberapa tahapan dalam pemikiran komputasional, diataranya :
- Dekomposisi (decomposition)
Dekomposisi artinya memecah masalah yang kompleks menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana. Hal ini membuat pemecahan masalah lebih ringan untuk ditemukan solusinya satu per satu.
- Pengenalan Pola (pattern recognition)
Pemecahan masalah di tahap ini adalah memadukan dan mencari persamaan dari pola-pola masalah tertentu agar mampu didapatkan solusi daripadanya.
- Abstraksi (abstraction)
Secara garis besar, abstraksi dilakukan dengan melihat permasalahan, generalisasi masalah, dan melakukan identifikasi informasi. Hal ini juga bisa dilakukan untuk menyaring informasi yang kurang relevan.
- Algortima (algorithm)
Langkah terakhir pada tahapan ini adalah mengembangkan sistem, membuat daftar petunjuk dan menyusun penyelesaian masalah secara lebih efektif dan efisien.
Halaman Selanjutnya
kelebihan atau manfaat dari computational thinking
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya