Menelisik Kurikulum Merdeka

- Editor

Sabtu, 9 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Sri Sumardi, S,Pd., MM

Pengawas Sekolah Madya Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur

 

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah meluncurkan kebijakan baru tentang kurikulum baru di satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.  Kurikulum baru tersebut oleh Mendikbudristek diberi nama Kurikulum Merdeka.

Kurikulum ini diluncurkan sebagai salah satu dari program Merdeka Belajar.  Program Merdeka Belajar episode pertama sampai episode ke-15 sejak tahun 2020 telah dicanangkan sebagai upaya reformasi pendidikan.

Kurikulum Merdeka sebelum diberi nama, telah dikembangkan dengan sebutan Kurikulum Paradigma Baru dan ada pula yang menyebutnya Kurikulum Prototipe. Pasalnya,  kurikulum ini khusus diterapkan di Sekolah Penggerak yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar.

Sejak mewabah virus Covid-19 pemerintah memang banyak mengeluarkan kebijakan untuk berbagai sektor. Kebijakan baru pun terjadi pada dunia pendidikan di manapemerintah mengeluarkan aturan tentang sistem pembelajaran yang semula tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh dan belajar dari rumah, yang sering disingkat PJJ-BDR.  Pembelajaran jarak jauh sendiri dalam praktiknya dapat dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) atau luring (luar jaringan).

Dalam kondisi pandemi Covid-19, kemarin satuan pendidikan diimbau untuk menerapkan Kurikulum Darurat yang dikeluarkan Kemendikbudristek yang merupakan penyederhanaan Kurikulum 2013 dengan menyajikan kompetensi dasar dan materi-materi yang esensial.  Di samping itu, satuan pendidikan tetap dapat menerapkan Kurikulum 2013 secara penuh atau menyederhanakan Kurikukum 2013 secara mandiri sesuai dengan kebutuhan.

Melihat kenyataan tersebut, proses belajar para peserta didik tentu saja kurang maksimal. Kemudian Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka  sebagai salah satu solusi untuk menghindari terjadinya learning loss sebagai dampak pandemi Covid-19.

Kurikulum Merdeka dipandang mempunyai banyak keunggulan dan kelebihan untuk menjawab tantangan pendidikan di masa kini.  Beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka, lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.

Kemudian, tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik tidak ada program peminatan di tingkat SMA. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Lalu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

Keunggulan lain dari penerapan Kurikulum Merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual. Misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Kurikulum Merdeka sebenarnya telah dilaksanakan di Program Sekolah Penggerak sejak tahun 2021 yang kemudian menjadi embrio kurikulum dengan nama Kurikulum Paradigma Baru atau Kuriklum Prototipe.

Pelaksanaan Kurikulum Merdeka tersebut tidak dipaksakan dan tidak diintervensi secara masif, karena masih merupakan kurikulum opsi solutif dengan kurikulum-kurikulum yang ada.

Satuan pendidikan dapat memilih tiga opsi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023. Pertama, menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan. Kedua, menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan. Ketiga, menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

Melihat kelebihan dan keungggulan serta proses implementasi Kurikulum Merdeka yang telah berlangsung, diharapkan semua pemangku pendidikan mampu melaksanakan sesuai dengan perannya masing-masing.  Pemerintah pusat, pemerintah daerah, satuan pendidikan, guru, kepala sekolah, dan seluruh tenaga kependidikan diharapkan mampu berkontribusi positif dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka. (*)

 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis