6 Tahapan Menjadikan Sekolah Ekosistem Pendidikan: Nomor 2 Wajib Paham!

- Editor

Selasa, 14 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ekosistem PendidikanPada era milenial ini sekolah tidak lagi dapat menggunakan cara-cara lama yang termasuk ketinggalan zaman. Terlebih ketika dua tahun belakangan ini seluruh dunia dipaksa memasuki masa disrupsi yang yang sangat cepat dan rasanya tidak memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menyiapkan diri.

Institusi yang paling berdampak adalah sekolah. Karena tidak banyak lembaga pendidikan yang membekali diri dengan pengembangan teknologi, sehingga mayoritas mengalami kesulitan untuk melakukan pembelajaran dengan model yang baru. Tentu saja hal yang sama tidak boleh terulang lagi ketika akan memasuki tahun pembelajaran baru.

Pasalnya dalam hitungan minggu, para guru akan berhadapan lagi dengan peserta didik baik secara tatap muka penuh ataupun sebagian. Apapun nanti pilihannya tetap harus sekolah menyiapkan diri sebagai ekosistem pendidikan yang mengedepankan para siswa.

Tentu saja ini sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka yang lebih menitikberatkan pada fokus serta kemampuan dasar setiap anak yang perlu dikembangkan agar ia siap menghadapi tantangan masa depan. Kendati demikian bukan berarti kemudian tuntutan kurikulum menjadi diabaikan. Namun perlu penyesuaian di berbagai aspek pembelajaran.

Mengenal Ekosistem Pendidikan yang Merdeka

Salah satu cara agar sekolah dapat menjadi suatu ekosistem pendidikan yang merdeka maka harus memiliki kemauan untuk bergerak serta berubah mengikuti  perkembangan zaman.  Tidak lagi kaku mengikuti peraturan namun juga tidak melanggarnya.

Ekosistem pendidikan yang dikembangkan haruslah tetap terpusat pada anak namun bergerak pada koridor yang telah ditentukan oleh pemangku kebijakan.  Oleh karena itu, guru beserta pendamping sekolah tidak boleh lalai untuk melihat gejala yang perlu ditangani sedini mungkin ketika proses pembelajaran itu berlangsung.

Menjadikan sekolah sebagai suatu ekosistem pendidikan milenial tentu berarti menempatkan suatu institusi pendidikan menjadi garda terdepan untuk membangun pengetahuan, keterampilan,  serta karakter peserta didiknya. Hal ini merupakan suatu tantangan tersendiri terutama bagi institusi yang konservatif.

Oleh karena itu sekolah harus menyiapkan diri sebagai ekosistem pendidikan yang menyeluruh dengan melakukan berbagai tahapan untuk mendukung terjadinya transformasi tersebut. Antara lain sebagai berikut:

Memiliki Kesadaran Untuk Berkembang

Sekolah sebagai institusi pendidikan seharusnya memiliki kemampuan untuk melihat kemana arah perkembangan zaman.  karena peserta didiknya bukanlah pemilik pada era ini namun akan berkarya pada masa 10 sampai 20 tahun kedepan.  Disitulah peranan sekolah menyiapkan agar anak dapat bersaing pada masanya.

Oleh karena itu sangat disarankan sekolah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang yang pada dasarnya sudah menggeser seluruh sendi kehidupan terutama pendidikan pada era pandemi ini. Salah satunya dengan meledaknya penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran tatap muka.

Berpusat Pada Pengembangan Kemampuan Siswa

Sekalipun terdapat kurikulum yang menjadi salah satu patokan standar sekolah untuk mengembangkan kemampuan siswa,  namun tetap saja institusi pendidikan tersebut harus memperhatikan bakat dan minat peserta didiknya terlebih dahulu. Sehingga dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan kurikulum, bukan sebaliknya.

Ditambah lagi dengan adanya Kurikulum Merdeka yang lebih memberikan ruang bagi sekolah untuk mengembangkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mendukung perkembangan siswa. Dengan kebebasan ini, seharusnya institusi pendidikan lebih fleksibel dalam pemanfaatan semua yang dibutuhkannya.

Oleh karena itu dalam kurun waktu tertentu sebaiknya sekolah memetakan kemampuan siswa agar dapat menggunakan informasi tersebut dalam pengembangan kurikulumnya. Institusi pendidikan dapat bekerjasama dengan lembaga terkait yang lebih memahami hal tersebut.

Halaman Selanjutnya

Melibatkan Orang Tua

Berita Terkait

Resmi Surat Edaran Pemda, Kabar Pahit Bagi Guru Honorer Belum Masuk Dapodik dan Database BKN
4 Kriteria Guru 100% Dipanggil PPG Dalam Jabatan  2024, Apakah Anda Termasuk?
PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!
2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024
Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024
Perbedaan PPG Daljab Tahun 2024 dengan 2023, Guru Wajib Tahu!
Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
Undang-Undang Baru Terbit, PPPK dan PNS Kini Nyaris Tak Ada Bedanya
Berita ini 2,730 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 April 2024 - 11:00 WIB

Resmi Surat Edaran Pemda, Kabar Pahit Bagi Guru Honorer Belum Masuk Dapodik dan Database BKN

Sabtu, 27 April 2024 - 10:13 WIB

4 Kriteria Guru 100% Dipanggil PPG Dalam Jabatan  2024, Apakah Anda Termasuk?

Jumat, 26 April 2024 - 11:35 WIB

PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!

Jumat, 26 April 2024 - 10:37 WIB

2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024

Jumat, 26 April 2024 - 10:01 WIB

Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024

Kamis, 25 April 2024 - 10:25 WIB

Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi

Kamis, 25 April 2024 - 09:57 WIB

Undang-Undang Baru Terbit, PPPK dan PNS Kini Nyaris Tak Ada Bedanya

Kamis, 25 April 2024 - 09:55 WIB

Pengumuman Resmi Kemendikbud untuk Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi Bersiap 25 April 2024

Berita Terbaru