Oleh Fariyeni, S.Pd
Guru di SLB-E Negeri Pembina Tingkat Provinsi Sumatera Utara
“Aku belajar pada hening karena sepi sudah akrab denganku”. Dari kata-kata tersebut saya belajar memahami karakteristik peserta didik penyandang tunarungu.
Penyandang tunarungu juga butuh belajar. Pembelajaran yang dilakukan harus membuat membuat mereka senang tanpa beban, sehingga mereka tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya sedang belajar ketika melakukan sesuatu.
Penyandang tunarungu juga bisa belajar segala hal, belajar tentang kehidupan di manapun mereka berada, apa saja yang ada di dunia ini. Seperti anak normal pada umumnya, mereka harus belajar, mengerti kapan harus belajar, bagaimana belajar dengan baik, bahkan mereka juga harus tahu bahwa belajar dapat dilakukan dengan siapa saja.
Sebagai pendidik di salah satu sekolah bagi anak berkebutuhan khusus, saya merasa tertantang dengan keterbatasan peserta didik tunarungu. Apalagi ketika mereka harus belajar di masa pandemi seperti sekarang ini.
Seperti yang kita tahu bahwa saat ini pembelajaran lebih sering dilakukan dari rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Itu adalah aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah untuk dunia pendidikan saat ini. Seyogyanya, proses belajar dengan siswa memang harus dilakukan dengan tatap muka, tetapi sekarang ini kita semua para guru diperhadapkan dengan masalah pandemi. Oleh sebab itu, diperlukan kreativitas seorang pendidik untuk menyiapkan media belajar dan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik, khususnya bagi peserta didik tunarungu.
Pembelajaran klasikal seperti mencatat di buku dengan materi yang terlalu banyak atau mengerjakan soal-soal dengan teks panjang, terkadang membuat siswa saya tidak memahami apa isi teks yang telah dibaca. Pasalnya, peserta didik tunarungu memiliki keterbatasan dalam perbendaharaan kosa kata dan kurangnya pemahaman tentang kata-kata baru. Maka timbul kejenuhan dalam belajar, sehingga mereka lebih senang bermain ponsel ketika pembelajaran dilakukan dari rumah.
Sebagai anggota e-Guru.id, salah satu pelatihan yang pernah saya ikuti adalah “Merancang Pembelajaran Menarik dengan Nearpod” dengan instruktur yang sangat mumpuni. Sehingga ilmunya terus saya terapkan dalam pembelajaran di kelas.
Nearpod adalah salah satu platform ruang pembelajaran yang menghadirkan interaksi siswa dengan guru dengan fitur yang cukup berbeda. Pertemuan dapat dilakukan di ruang virtual, di mana pengajar dapat membuat sebuah presentasi yang berisikan gambar, teks, video, bahkan kuis untuk dimainkan bersama. Nearpod ini dapat digunakan secara online maupun offline.
Salah satu keunggulan platform tersebut adalah dapat terintegrasi dengan beberapa platform lain seperti Google, Youtube, Phet.com, Sway, VR Field Trip dan mungkin ke depannya akan ditambahkan lagi dengan beberapa aplikasi lain.
Nearpod juga memiliki fitur board untuk melakukan kolaborasi di mana peserta didik dan guru dapat saling mengisi papan tersebut. Di samping itu juga ada beberapa aktivitas menarik yang dapat kita lakukan di Nearpod sehingga aplikasi ini terlihat lebih menarik, seperti : Quiz, Draw It, Memory Test, Time to Climb, Matching Pairs, dan lain-lain yang membuat aplikasi ini terlihat menarik.
Dengan keterbatasan siswa tunarungu dalam pendengaran, media Nearpod yang berisi video, teks, gambar dan beraneka kuis mampu dipahami dan dikerjakan oleh mereka dengan baik. Karena, banyak kuis berbasis permainan yang sangat berwarna dan menarik.
Perlu diketahui bahwa peserta didik tunarungu memiliki tingkat ketulian yang berbeda-beda. Ada siswa yang mengalami ketulian pada kedua telinganya dan ada juga yang mengalami ketulian di salah satu telinganya. Bahkan ada yang mampu berbicara verbal karena tingkat ketulian yang ringan.
Secara intelektual, mereka tidak mengalami hambatan. Mereka juga peserta didik yang tidak ketinggalan zaman. Kehidupan mereka seperti anak modern pada umumnya yang sangat akrab dengan gadget atau telepon pintar dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bisa menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, TikTok, Youtube, dan lainnya.
Saya menggunakan Nearpod dalam pembelajaran online bersama mereka karena menurut hemat saya sangat bagus dan terintegrasi dengan berbagai aplikasi lain dalam satu media. Banyak bentuk soal yang dapat dikerjakan oleh peserta didik tunarungu, seperti soal pilihan ganda, soal benar-salah, menjodohkan, mengingat, isian, menggambar.
Dan yang lebih menarik yaitu soal bisa dibuat dalam bentuk video. Berapa soal yang dibuat dan durasi video tergantung dari guru. Sehingga peserta didik harus konsentrasi ketika menonton video pembelajaran tersebut.
Video pembelajaran untuk Nearpod dapat diambil dari Youtube milik sendiri atau karya orang lain. Perlu diingat bila kita ingin ambil video dari Youtube, maka perlu kita pilih dan pilah manakah video yang cocok dengan karakteristik peserta didik tunarungu, sesuai dengan tema atau materi yang sedang dipelajari.
Setelah guru membuat materi dan bermacam bentuk soal di Nearpod, maka guru harus membuat limit waktu yang telah ditentukan sesuai dengan aturan Nearpod. Lalu mengirimkan tautan (link) materi dan tugas ke grup kelas di WhatsApp atau melalui Zoom.
Peserta didik perlu diberikan panduan ketika akan mengerjakan materi dan tugas yang diberikan guru melalui tulisan dan gambar.
Setelah peserta didik selesai mengerjakan tugasnya, guru dapat melihat hasil rekap dari peserta didik yang telah mengerjakan berupa skor nilai, tanggal, pukul berapa dikerjakan, dan lama waktu mengerjakan soal. Mereka tampak saling berlomba menjadi yang terbaik dalam menyelesaikan tugas.
Respon peserta didik tunarungu yang telah belajar menggunakan Nearpod mengatakan bahwa mereka merasa senang karena pembelajaran jadi lebih menarik. Mereka dapat memahami instruksi yang diberikan oleh guru dan mereka cepat menyelesaikan tugas.
Nearpod sendiri bisa digunakan melalui laptop atau telepon pintar. Dan Nearpod bisa menjadi salah satu media belajar yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik tunarungu di masa pandemi. Dengan belajar di Nearpod, peserta didik juga belajar literasi membaca, konsentrasi, menambah pengetahuan, menghubungkan materi secara berkelanjutan, dan membuat mereka tidak gagap teknologi.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!