Buku Pedoman Guru (BPG) sebenarnya adalah sebuah susunan buku yang sangat sederhana. Ringkasnya, di dalam buku tersebut berisi rencana kerja yang akan dilaksanakan dalam siklus satu tahun. Meskipun sederhana, ternyata BPG ini memiliki segudang manfaat bagi guru, baik untuk menunjang pembelajaran dan pengembangan karier.
Pengertian secara lengkap terkait Buku Pedoman Guru adalah sebuah buku yang disusun oleh guru itu sendiri. Dari buku tersebut kemudian dapat digunakan sebagai acuan di dalam melaksanakan tugas pokok sebagai seorang pendidik.
Umumnya, BPG ini selalu dibuat di awal tahun atau pada awal tahun ajaran baru. Sehingga guru akan tahu apa yang harus dilakukan dalam satu tahun ke depan.
Di dalam membuat BPG ini memang tidak seperti menyusun buku populer pada umumnya. Terdapat beberapa panduan yang harus diikuti. Secara terperinci, sistematika dalam menyusun BPG ini telah dicantumkan dalam Buku 4 Tahun 2019 tentang Pdeoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah pasti tidak asing dengan jenis buku ini. Sebab, guru dengan status tersebut setiap tahun harus menyusun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di mana di dalam dokumen tersebut dapat memasukkan BPG tersebut.
Meskipun bukan sebagai pegawai negeri, seluruh guru sebenarnya juga penting untuk mengetahui cara menyusun Buku Pedoman Guru. Bagaimana, buku tersebut akan sangat bermanfaat sebagai acuan guru dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai pendidik di satuan pendidikan.
Nah, berikut ini adalah deretan manfaat yang akan didapatkan oleh guru ketika berkenan untuk menyusun BPG tersebut.
Pedoman Melaksanakan Tugas
Manfaat yang pertama adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas pokok sebagai guru.
Seperti yang telah diketahui bahwa tugas pokok guru sebenarnya tidak ringan seperti yang dibayangkan banyak orang. Sebagai pendidik, harus rajin membuat modul ajar, media pembelajaran, dan perangkat pembelajaran yang lainnya. Dengan setumpuk tugas tersebut, jika guru tidak memiliki catatan maka akan bingung dalam melaksanakan tugasnya.
Apalagi selain memiliki tugas pokok, guru juga seringkali memiliki tugas tambahan seperti menjabat sebagai wali kelas, wakil kepala sekolah, dan lain sebagainya. Semua jenis tugas tambahan tersebut sudah pasti membutuhkan perhatian yang tidak sedikit setiap hari.
Oleh sebab itu, sebelum melaksanakan seluruh tugas dalam satu tahun ke depan, ada baiknya jika guru membuat rancangan terdahulu, membuat rencana-rencana yang tertuang dalam buku. Sehingga buku tersebut dapat menjadi pedoman apakah ada tugas yang terlewat atau tidak.
Memudahkan Kepala Sekolah Melakukan Penilaian
Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, manfaat yang tak kalah penting adalah akan memudahkan kepala sekolah ketika akan melaksanakan penilaian atau yang umum disebut dengan Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Jika dewan guru tidak memiliki catatan apapun terkait kegiatan yang dilaksanakan, maka akan sulit bagi kepala sekolah untuk mengumpulkan data atau mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh dewan guru tersebut. Dengan kata lain, buku BPG akan memudahkan guru untuk melihat rencana-rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh para guru.
Sebuah satuan pendidikan yang menginginkan kemajuan bersama sudah pasti memiliki program tertentu. Sedangkan para guru harus bersama-sama memiliki rencana untuk mewujudkan program kemajuan satuan pendidikan tempat bertugas. Maka dari Buku Pedoman Guru tersebut, kepala sekolah akan dapat melihat apakah para guru sudah memiliki rencana kerja terkait program yang telah dicanangkan bersama.
Memudahkan Pengawas dalam Supervisi
Hampir sama dengan poin yang kedua, bahwa BPG selain bermain untuk kepala sekolah dalam melakukan supervisi, juga akan berguna bagi pengawas sekolah ketika akan melakukan supervisi.
Jika seluruh guru memiliki BPG, maka akan memudahkan pengawas sekolah tersebut dalam melakukan penilaian.
Biasanya, pengawas akan melihat dokumen-dokumen yang dimiliki oleh guru dalam melakukan supervisi, termasuk apakah memiliki Buku Pedoman Guru. Jika iya, maka hasil penilaian akan jadi bagus.
Selain itu, pengawas biasanya juga akan meminta bukti fisik terkait kegiatan yang telah dilakukan guru sesuai dengan apa yang tertuang di dalam BPG.
Sebagai Publikasi Ilmiah
Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, Buku Pedoman Guru juga bisa dinilai sebagai publikasi ilmiah yang dilakukan oleh guru profesional. Ketika buku tersebut diajukan dalam proses kenaikan pangkat guru PNS, maka akan mendapatkan angka kredit yang besarannya telah ditentukan.
Sesuai dengan peraturan yang ada bahwa BPG dapat diberikan angka kredit sebesar 1,5. Namun syaratnya harus dibuat dengan benar. Artinya memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan memiliki komponen yang lengkap.
BPG yang dapat dinilai di antaranya harus memiliki sistematika yang benar. Kemudian juga harus ada pengesahan dari kepala sekolah, dan tentunya harus menyertakan lampiran-lampiran yang diperlukan.
Jangan lewatkan pelatihan “Penyusunan Buku Pedoman Guru Tahun 2023” yang diselenggarakan oleh e-Guru.id mulai 09 Januari 2023 mendatang.
Klik link ini untuk mendaftar atau kontak nomor berikut: 089660221212
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya