Implementasi pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan untuk mata pelajaran apapun, termasuk untuk pembelajaran Matematika. Harapannya, dengan implementasi model pembelajaran tersebut dapat menghasilkan tujuan pembelajaran yang maksimal.
Pelajaran Matematika sendiri merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit untuk para siswa. Pelajaran ini masih dianggap momok untuk sebagian besar siswa.
Salah satu faktor kenapa mata pelajaran tersebut cukup sulit dipahami adalah sifatnya yang abstrak. Jika tidak dapat dituangkan dalam kehidupan nyata, maka sulit bagi sebagian siswa untuk mencernanya.
Sementara itu, di dalam satu kelas terdapat macam-macam siswa yang memiliki karakter berbeda. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran Matematika, tentu ada yang dapat memahaminya dengan baik. Namun di sisi lain juga pasti ada siswa yang tidak dapat memahaminya sama sekali.
Hal tersebut sebenarnya bukan salah mata pelajaran Matematika yang tidak dapat dipahami siswa. Namun hal tersebut dapat diatasi ketika guru dapat mengajarkan materi dengan tepat.
Di antara cara untuk mengantarkan mata pelajaran Matematika agar dapat dipahami oleh siswa adalah tentang pemilihan metode. Bukan hanya itu saja, guru Matematika juga perlu memahami karakter siswanya juga. Sisa yang sulit paham tentu membutuhkan perlakuan yang berbeda. Inilah yang disebut dengan implementasi pembelajaran berdiferensiasi.
Secara sederhana, pembelajaran berdiferensiasi adalah kegiatan pembelajaran di mana satu konten pembelajaran dapat dipahami oleh seluruh karakter siswa yang berbeda-beda. Untuk itu, maka guru membutuhkan strategi yang berbeda untuk masing-masing karakter yang ada. Beberapa langkah mungkin juga diperlukan seperti membentuk kelompok sesuai tingkat pemahaman siswa, minat, dan gaya belajar mereka.
Pembelajaran berdiferensiasi sendiri mencakup beberapa aspek. Yang pertama adalah aspek diferensiasi isi, proses, produk, dan lingkungan belajar.
Diferensiasi isi berarti membedakan konten pembelajaran berdasarkan tingkat intelektualitas siswa. Kemudian diferensiasi proses di mana guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran menyesuaikan gaya belajar siswa seperti penggunaan media belajar untuk siswa visual, auditori, kinestetik, dan lain sebagainya.
Diferensiasi produk berarti hasil belajar yang dapat dibuat oleh siswa untuk membuktikan hasil belajar. Produk belajar ini perlu dibedakan sesuai dengan minat atau gaya belajar siswa. Contoh untuk siswa visual, dapat membuat produk pembelajaran berupa peta konsep terkait materi pelajaran yang telah dipelajari.
Yang terakhir diferensiasi lingkungan belajar adalah pengaturan tempat belajar yang dapat mendukung proses belajar siswa. Sehingga tempat belajar tersebut terasa nyaman aman dan mendukungan untuk optimalisasi fisik dan psikis siswa.
Nah, di dalam mengajarkan mata pelajaran Matematika, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi.
1. Memberikan Pilihan Cara Belajar
Guru Matematika dapat memberikan kepada siswa berupa cara belajar yang mereka inginkan. Untuk itu, guru dapat menyediakan papan pilihan yang berisi tentang opsi cara belajar.
Misalnya guru Matematika yang ingin menyampaikan materi tentang probabilitas, dapat memberikan pilihan cara belajar kepada siswa melalui game edukatif dengan teman sebaya, bisa juga melalui kegiatan menonton video, membaca buku teks, atau mengerjakan soal.
Semua pilihan belajar tersebut bisa dipilih oleh masing-masing siswa yang memiliki gaya belajar berbeda. Misalnya untuk siswa kinestetik, akan lebih cocok untuk belajar materi Matematika tersebut jika menggunakan cara belajar game dengan teman sebaya; adapun siswa yang memiliki gaya belajar visual akan lebih maksimal dengan cara belajar menonton video pembelajaran.
Dan itulah salah satu tips cara implementasi pembelajaran berdiferensiasi untuk mata pelajaran Matematika.
2. Membentuk Kelompok Kecil untuk Membantu Teman Sebaya
Membentuk kelompok kecil ini bertujuan untuk membantu siswa lain yang belum paham tentang materi. Cara ini bisa dilakukan untuk membuat seluruh siswa di dalam kelas paham terhadap materi yang telah dirancang oleh guru.
Dengan cara ini, suasana kelas akan jadi lebih hidup. Siswa yang awalnya belum paham dengan materi pelajaran tidak akan sungkan untuk bertanya kepada rekannya sendiri.
Sementera itu siswa yang bertugas untuk menjelaskan akan memiliki kesempatan untuk berlatih menyampaikan materi, memantapkan materi yang telah dipahami, dan juga mendapatkan kesempatan dalam kegiatan pengayaan tersebut.
Halaman Selanjutnya
3. Memberikan Tugas Membuat Catatan untuk Siswa yang Paham….
Halaman : 1 2 Selanjutnya