Kompetensi Kepribadian – Tak dapat dipungkiri bahwa menjadi seorang guru pada masa ini juga tetap harus menjadi seorang role model. Artinya seluruh tindak-tanduk yang diperlihatkannya dapat dinilai oleh masyarakat luas. Hal tersebutlah yang seringkali menjadi tuntutan tersendiri yang tampaknya tidak dimiliki oleh profesi lainnya.
Tanggung jawab inilah yang berada pada ranah kompetensi kepribadian bagi seorang guru. Artinya ketika seseorang menetapkan diri untuk memiliki profesi sebagai seorang pendidik, maka harus serta-merta menguasai keterampilan ini.
Keterampilan ini adalah suatu kebiasaan atau perilaku yang seyogyanya memang dimiliki oleh setiap orang. Namun, karena guru merupakan seorang pendidik yang juga diharapkan mampu mengembangkan karakter berbudi luhur pada diri setiap siswanya, maka kompetensi ini harus dikuasai secara utuh.
Namun, yang menjadi tantangan bagi para pendidik adalah bagaimana menerapkan keterampilan karakter dan berbudi luhur. Pasalnya, pada era ini media sosial memegang peranan penting dalam kehidupan. Salah satunya adalah memberikan dampak positif dan negatif terhadap peserta didiknya.
Mengapa Harus Menguasai Kompetensi Kepribadian?
Memilih karir menjadi seorang guru artinya harus siap memiliki fungsi tambahan yaitu sebagai orang tua serta panutan terutama bagi peserta didiknya. Pasalnya, profesi ini juga menuntut pendidik untuk membangun karakter siswanya hingga menjadi manusia yang beretika dan berbudaya.
Tidak hanya itu saja, tetapi juga menyiapkan siswa menghadapi tantangan hidup dengan semua ilmu pengetahuan yang telah diserapnya di bangku sekolah. Tentu ini bukan tugas yang ringan, terlebih di tengah gempuran media sosial yang sedikit banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Dengan adanya perkembangan teknologi itu maka setiap peserta didik dapat mempunyai kemudahan akses untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya. Bahkan tidak hanya itu, seringkali apa yang seharusnya tidak didengar atau dilihatnya muncul begitu saja pada media sosial yang dimilikinya.
Oleh karena itu, hal ini dapat menjadi suatu tantangan nyata bagi seorang guru di era milenial ini. Dimana ia juga harus menguasai teknologi agar tetap dapat menjadi panutan bagi siswanya. Terutama adalah bagaimana ia mengejawantahkan kompetensi kepribadiannya sendiri di hadapan publik.
Seorang guru wajib memiliki kepribadian yang dewasa, stabil, sehat secara mental, mengayomi, serta memiliki karakter yang bernilai budaya. Tambahannya adalah selalu berperilaku sesuai dengan etika yang ada di masyarakat. Tentu bukan tuntutan yang mudah. Terlebih lagi pada situasi di mana siswa dapat memperoleh pengetahuan yang berbanding terbalik dengan nilai-nilai tersebut.
Tantangan Pengembangan Kompetensi Kepribadian
Pada zaman ini tantangan bagi guru untuk mengembangkan kompetensi kepribadiannya tentu akan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan masa sebelumnya. Pasalnya, era informasi sangat terbuka sehingga peserta didik dapat mengakses semua informasi yang seringkali tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Tambahan lagi dengan banyaknya berita yang tidak benar dan tak dapat dipertanggungjawabkan sehingga bisa memicu polarisasi antara pendidik serta peserta didiknya. Karena adanya perubahan nilai yang dianut oleh keduanya. Padahal tuntutan pendidik salah satunya adalah membangun karakter siswa.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya