Menurut hasil pengkajian Tim Pengembang PGSD (1997), terdapat tiga model pembelajaran terpadu yang nampaknya paling cocok atau tepat diterapkan di sekolah dasar kita, yaitu model jaring laba-laba (webbing), model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan (integrated). Di bawah ini diuraikan ketiga model pembelajaran terpadu dalam pelaksanaannya.
1. Model Jaring Laba-laba (Webbed) atau Tematik
Model yang paling populer adalah model webbed. Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model ini diterapkan dalam Kurikulum 2013 Pada Jenjang SD. Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran yang terkait. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran/ Dari subtema tersebut diharapkan aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya.
2. Model Keterhubungan (Connected)
Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan di hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.
Sebelumnya, model connected ini dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butirbutir pembelajaran seperti: kosakata, struktur, membaca, dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra.
Hanya saja pembentukan pemahaman, keterampilan, dan pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.
3. Model Keterpaduan (Integrated)
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarmata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang-tindih di dalam beberapa mata pelajaran.
Berbeda dengan model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan pengembangannya sebagai langkah awal maka dalam model keterpaduan tema yang terkait dan bertumpang tindih merupakan hal yang terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program.
Pertama guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran.
Silakan Bapak dan Ibu Guru dapat Ikuti diklat online 64JP “Desain Pembelajaran Kurikulum Paradigma Baru 2022″ ”. Klik LINK INI untuk mendaftar jadi member.