3 Alasan Kenapa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Wajib Dilaksanakan di Satuan Pendidikan

- Editor

Minggu, 25 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu amanat dari Kurikulum Merdeka yang penting dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Pelaksanaan projek tersebut tentu memiliki latar belakang khusus kenapa P5 tersebut wajib dilaksanakan di satuan pendidikan. 

Setidaknya terdapat tiga faktor yang melatarbelakangi kenapa Projek Penguatan Profil Pancasila wajib dilaksanakan di satuan pendidikan. Pertama, untuk membiasakan peserta didik melakukan pembelajaran berbasis projek di mana nantinya siswa akan mempraktikkan langsung pengetahuan yang telah didapatkan selama proses belajar. Lebih jauh lagi, peserta didik akan dapat ‘mengalami pengetahuan’ melalui apa yang mereka kerjakan. 

Kedua, pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini akan membuat siswa dapat belajar di luar kelas (Kokurikuler). Siswa yang hanya belajar di dalam kelas tentang teori-teori, tentu akan membuat mereka cepat merasa bosan. Sehingga projek ini merupakan di antara terjemahan dari implementasi pengurangan jam belajar di dalam kelas (intrakurikuler). Sehingga bisa mendapatkan suatu keterampilan atau pengetahuan baru dari luar kelas.

Ketiga, implementasi P5 ini menjadi jawaban untuk mengintegrasikan pengetahuan yang telah didapatkan dari berbagai kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Di dalam melaksanakan projek ini memang tidak boleh dibuat berdasarkan tema mata pelajaran (tematik), namun projek dilaksanakan secara holistik atau secara menyeluruh yang mencakup berbagai disiplin pengetahuan. Dengan kata lain, pelaksanaan P5 ini bukan sebagai pembelajaran tematik, namun mengintegrasikan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. 

Berikut ini adalah penjabaran lebih lengkap kenapa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila wajib dilakukan di satuan pendidikan. 

1. Pembiasaan Pembelajaran Berbasis Projek

Pembelajaran berbasis projek penting untuk dilakukan karena faktanya pembelajaran modle tersebut belum menjadi kebiasaan di kebanyakan satuan pendidikan di Indonesia. Masalah ini mendorong pemerintah pusat dalam hal ini adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk melaksanakan pembelajaran dengan model tersebut. 

Tentu saja banyak sekali manfaat yang akan didapatkan di dalam melaksanakan model belajar tersebut, di antaranya siswa akan dapat secara langsung mempraktikkan pengetahuan yang telah dimiliki. Di sisi lain, siswa akan terbiasa untuk mengamati masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar kemudian menemukan solusinya.

Para peserta didik saat ini sudah pasti akan menjadi pemeran utama dalam keberlangsungan dunia di masa yang akan datang. Dan dengan projek ini, siswa dilatih untuk terlibat sebagai warga dunia yang aktif dalam memberikan solusi-solusi terhadap masalah yang ada. 

Di dalam melaksanakan projek di satuan pendidikan dengan bimbingan guru, mungkin kelompok siswa akan menyelesaikan masalah-masalah kecil yang mereka temukan. Namun dengan kebiasaan tersebut, akan membuat mereka menjadi pemecah permasalahan yang besar di masa yang akan datang. 

2. Pengurangan Jam Belajar di Kelas

Sistem pendidikan di Indonesia seringkali mendapat kritik karena dinilai terlalu banyak mempelajari teori di dalam kelas. Dan hal tersebut dinilai kurang baik untuk perkembangan peserta didik. 

Dengan pelaksanaan proyek ini, diharapkan akan dapat mengurangi jam belajar di dalam kelas. Namun di sisi lain, pelajar juga tetap berada di jalur belajar meskipun berkegiatan di luar kelas. 

Apalagi di era Merdeka Belajar yang digagas oleh Kemendikbudristek saat ini. Penting kiranya untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi para peserta didik untuk belajar di luar kelas, yang nantinya dapat menjadi bekal hidup mereka ketika menghadapi masa depan. 

Dengan adanya pengurangan jam pelajaran di dalam kelas ini, ketika melaksanakan projek, pihak sekolah harus tetap memastikan alokasi waktu dalam melaksanakan projek tersebut. Umumnya, alokasi yang diberikan kepada siswa dalam menyelesaikan projek adalah 20-30 persen dari beban belajar siswa dalam satu tahun. 

Dari persentase tersebut dapat dituangkan sebagai berikut; sebagai contoh, untuk kelas VII dan VIII alokasi projek dapat diberikan waktu selama 360 jam pelajaran. Kemudian untuk kelas IX dapat diberikan alokasi waktu 320 jam pelajaran. 

Untuk memahami lebih detail tentang penerapan P5 tersebut, Anda dapat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan e-Guru.id dengan judul: Penerapan Konsep Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Pembelajaran

LINK DAFTAR SEKARANG

Halaman Selanjutnya

3. Menerapkan Pembelajaran Intrakurikuler dan Kokurikuler dalam Satu Mata Pelajaran….

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 367 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis