Kemendikbud – Seiring dengan mendekatnya tahun pemilu, saat ini ramai isu mengenai ‘Ganti Menteri Ganti Kurikulum’.
Saat ini, Indonesia sendiri tengah mengimplementasikan kurikulum merdeka sebagai kurikulum pendidikan.
Kurikulum yang sedang diimplementasikan saat ini, diisukan akan berganti seiring dengan pergantian menteri.
Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (BSKAP Kemendikbud Ristek), Anindito Aditomo menjelaskan bahwa kurikulum merdeka ini sudah dirancang agar bisa berjangka waktu lama atau sustainable.
Di dalam temu Inovasi 14 di Thamrin Nine Ballroom pada 6 Desember lalu, pihaknya menjelaskan bahwa kurikulum merdeka ini dirancang agak memiliki sifat yang sulit diganti.
Kurikulum Merdeka dirancang supaya bersifat umum, dan dapat terus dievaluasi, diperbaiki dan diterjemahkan pada tiap satuan pendidikan dan daerah.
“Jadi justru ketika kerangkanya itu fleksibel maka dia lebih sustain,”ungkapnya.
Menurut Nino, panggilan akrabnya pada setiap daerah nanti akan terdapat perbedaan kebutuhan.
Hal itulah, yang menjadi suatu kewenangan sekolah untuk meneruskan suatu kurikulum yang paling tepat.
Nino juga menyinggung bahwasannya, ketahanan atau suistainability dari kurikulum merdeka.
Seusai dengan kenyataan bahwa, sudah separuh satuan pendidikan di Indonesia yang secara sukarela menerapkan Kurikulum Merdeka.
Penerapan kurikulum merdeka ini juga berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
Jika kurikulum sebelumnya ini secara langsung atau nasional diimplementasikan. Namun, kurikulum merdeka dikenalkan secara bertahap.
“Di tahun pertama kita lakukan uji coba dulu pada 1.500 sekolah di tahun 2020 hingga 2021. Kemudian, kita akan membuka opsi pada sekolah-sekolah untuk mengimplementasikan. Ketika dibuka opsinya, langsung ada, saya lupa angka persisnya, 140.000 sekolah yang sukarela (menerapkan kurikulum merdeka),” jelas Nino.
“Insha Allah di tahun 2024 tanpa paksaan semua sekolah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka,” lanjutnya.
Halaman Selanjutnya
Penjelasan Nadiem mengenai pergantian kurikulum
Halaman : 1 2 Selanjutnya