Swasunting artinya penyuntingan yang dilakukan sendiri oleh penulis. Teknik ini sangat diperlukan untuk meminimalisir kesalahan yang ada pada tulisan. Dengan melakukan swasunting, penulis bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi, baik kesalahan minor ataupun mayor.
Tahapan dalam Swasunting
Bagaimana tahapan dalam teknik swasunting? Simak penjelasannya berikut ini.
Pemeriksaan Kesalahan Ejaan, Tata Bahasa, dan Tata Tulis
Pada tahap ini, naskah dibaca dan dilihat kembali untuk menemukan kesalahan-kesalahan seperti kesalahan ejaan, penggunaan tanda baca yang salah, atau kesalahan dalam penggunaan tata bahasa.
Kesalahan ejaan dapat diperbaiki dengan mengecek kamus atau dengan menggunakan software pemeriksa ejaan. Tata bahasa yang digunakan dalam naskah juga harus diperiksa, seperti penggunaan kata kerja yang tepat, penggunaan kata ganti, dan penggunaan tenses yang benar.
Tata tulis dalam naskah juga harus diperiksa, seperti penggunaan huruf besar dan huruf kecil, penggunaan tanda baca, dan penggunaan paragraf yang benar. Setelah diperiksa dan diperbaiki, naskah akan terlihat lebih baik dan lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.
Pemeriksaan Kelengkapan Isi dan Logika
Pemeriksaan kelengkapan isi dan logika dalam swasunting adalah tahap kedua dalam proses swasunting. Pada tahap ini, naskah dilihat kembali untuk menentukan apakah isi naskah sudah cukup lengkap dan logis atau tidak.
Kelengkapan isi dalam naskah harus diperiksa, seperti apakah semua informasi yang diperlukan telah disertakan dalam naskah, apakah argumentasi yang digunakan cukup kuat dan didukung dengan bukti, serta apakah kesimpula sudah sesuai dengan isi naskah.
Logika dalam naskah harus diperiksa, seperti apakah alur cerita atau argumentasi yang digunakan masuk akal dan mudah dipahami, apakah ada kontradiksi atau kesalahan dalam logika yang digunakan dalam naskah, serta apakah ada transisi yang baik antara paragraf atau bab dalam naskah.
Pembetulan dan Perbaikan Naskah
Pada tahap ini, naskah diperbaiki sesuai dengan hasil dari tahap sebelumnya yaitu pemeriksaan kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tata tulis serta pemeriksaan kelengkapan isi dan logika.
Perbaikan gaya, bahasa, dan tata tulis dalam naskah harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas dalam menyampaikan pesan. Gaya yang digunakan dalam naskah harus sesuai dengan jenis karya tulis dan tujuan penulisan, bahasa yang digunakan harus sesuai dengan standar bahasa yang baik dan tata tulis harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pembetulan naskah juga dilakukan untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam tahap sebelumnya seperti kesalahan ejaan, kesalahan dalam penggunaan tata bahasa, dan kesalahan dalam penggunaan tata tulis. Selain itu, perbaikan juga dilakukan untuk meningkatkan kelengkapan isi dan logika dalam naskah seperti menambahkan informasi yang diperlukan atau menyempurnakan argumentasi yang digunakan.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya