Wajah Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

- Editor

Sabtu, 7 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kebijakan social distancing yang diterapkan oleh pemerintah selama pandemi Covid-19 ini sangat berdampak pada seluruh sektor kehidupan, terutama sektor perekonomian dan kehidupan sosial. Sektor pendidikan pun turut terkena dampak yang sangat fatal. Sistem pendidikan di Indonesia berubah menjadi sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pembelajaran yang sebelumnya dengan tatap muka tidak bisa dilaksanakan lagi.

Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 dan juga demi keselamatan dan kesehatan warga sekolah. Bahkan pemerintah “meliburkan” semua tingkat jenjang pendidikan dari mulai TK sampai Perguruan Tinggi sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Pemberlakuan dengan sistem PJJ ini adalah upaya pemerintah agar proses pendidikan tetap dapat berjalan di masa pandemi. Karena pendidikan merupakan aset yang sangat penting bagi sebuah bangsa.

Pembelajaran daring sendiri dapat dilaksanakan melalui sejumlah platform seperti Zoom, Google Meet, Google Classroom, dan media lainnya. Metode tersebut memanfaatkan jaringan online yang terhubung dengan internet dengan peserta didik tetap berada di rumah masing-masing dan mengerjakan seluruh kegiatan pembelajaran secara daring. Dan pembelajaran daring ini dilaksanakan di semua jenjang tingkat pendidikan dari mulai TK sampai dengan Perguruan Tinggi.

Dalam pembelajaran daring ini siswa dituntut untuk lebih kreatif dan dapat menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan tugas dapat dilakukan sesuai dengan kebijakan sekolah dan guru. Ada yang mengumpulkan secara online, ada juga yang mengumpulkan tugas ke sekolah secara langsung. Hal ini juga tergantung kondisi daerah masing-masing.

Dan selama pandemi, sekolah pada umumnya menyediakan sarana penunjang penerapan protokol kesehatan seperti masker, tempat cuci tangan dan sabun, hand sanitizer, disinfektan, garis batas di tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya kerumunan. Selain itu juga ada penjadwalan pengumpulan tugas secara bergantian. Ini semua bertujuan agar proses pembelajaran bisa tetap berlangsung.

Pada awal mula berlakunya pembelajaran daring tentu ada siswa yang mengalami kesulitan, mulai dari yang gaptek (gagap teknologi), ada yang tidak memiliki laptop, tidak memiliki ponsel,  kendala akses ke internet, kendala jaringan, susah sinyal, sulit memahami beberapa materi pelajaran secara online dan lain sebagainya.

Untuk pelajaran yang sifatnya praktik, biasanya siswa akan diminta untuk melaporkan dalam bentuk video. Siswa yang tidak bisa mengerjakan sendiri akan banyak bergantung pada orang tua dan mungkin juga guru lesnya. Hal ini membuat anak menjadi tidak mandiri. Bahkan siswa mudah merasa bosan dan malas dengan tugas-tugas yang setiap hari harus dikerjakan. Sehingga hasil belajarnya pun kurang memuaskan.

Pada pelaksanaan pembelajaran daring ini juga menimbulkan banyak keluhan dari orang tua siswa atau wali murid karena hal tersebut menambah beban mereka. Mengawasi dan mendampingi anak dalam proses pembelajaran yang seharusnya dilaksanakan oleh guru menjadi tugas baru bagi mereka.  Apalagi jika orang tua kesulitan memahami materi atau tugas yang diberikan guru, itu dapat menimbulkan permasalahan lagi.

Jika kedua orang tua siswa bekerja, maka kesibukan mereka akan bertambah. Belum lagi beban untuk memenuhi kebutuhan tambahan biaya pulsa dan lain-lainnya sebagai syarat wajib pembelajaran secara daring. Ada juga yang mengeluh karena tidak memiliki sarana ponsel atau laptop.

Namun demikian, banyak juga orang tua siswa yang sangat memahami kondisi pandemi ini dan tetap semangat, sabar, dan ikhlas mendampingi dan mengawasi putra-putrinya dalam kegiatan belajar daring.

Tidak hanya siswa dan orang tua siswa saja yang harus beradaptasi dengan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini.  Bagi pengajar pun juga harus beradaptasi pada sistem pembelajaran tersebut. Pengajar juga harus bekerja keras berupaya agar pelaksanaan PJJ dapat dipersiapkan dengan baik dan berusaha mengembangkan berbagai cara agar materi dapat tersampaikan dengan baik pada siswa, tidak membuat anak–anak cepat bosan, dan membuat mereka tetap semangat selama belajar dari rumah.

Pengajar juga mengupayakan berbagai cara penilaian agar nilai yang diperoleh anak bisa menggambarkan kemampuan secara valid. Pasalnya, dalam pembelajaran daring ini tugas siswa yang dikerjakan di rumah belum tentu  dapat menggambarkan kemampuan siswa karena adanya pendampingan dari orang tua.

Oleh sebab itu, siswa dan orang tua harus tetap menghargai upaya pengajar dalam kerja keras guru pada pelaksanaan PJJ ini. Karena bagi pengajar pun perubahan metode luring ke daring ini bukanklah hal yang mudah, apalagi perubahan ini terjadi secara tiba-tiba  yang tentunya sangat butuh persiapan.

Meskipun masih banyak kekurangan dalam sistem pembelajaran daring, kita semua harus menerima serta mendukung kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan selama pandemi ini.  Karena pembelajaran daring merupakan cara yang paling tepat di masa pandemi ini demi tetap terlaksananya kegiatan pembelajaran dan untuk pencegahan penyebaran virus Covid-19.  

Semoga kehidupan normal lekas kembali seperti sedia kala.

Ditulis oleh Sri Endah Harmonis,S.Pd.,MM (Guru di SMPN 1 Cikarang Barat)

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis