Pembelajaran daring yang dilakukan secara terus-menerus tanpa adanya variasi dalam proses pelaksanaannya dapat memunculkan rasa jenuh dan bosan pada siswa. Rasa bosan ini dapat menjadikan siswa merasa malas belajar. Dan sikap tersebut dapat menyebabkan siswa menjadi lemah dalam menguasai materi dan konsep kompetensi pembelajaran.
Pada sekolah vocational seperti SMK, kompetensi dasar pembelajaran terdiri dari pembelajaran normatif, adaptif, dan produktif. Pembelajaran produktif menjadi inti dari materi program keahlian. Dan pembelajaran produktif inilah yang membedakan antara sekolah vocational dengan sekolah umum.
Pembelajaran produktif lebih menekankan pada kompetensi yang dibutuhkan di dalam dunia kerja, sehingga kurikulumnya link and match dengan dunia usaha dan dunia industri agar lulusan SMK dapat diserap oleh dunia usaha dan industri. Dan pembelajaran produktif lebih menekankan pada kegiatan praktik.
Pembelajaran produktif dengan kegiatan praktik adalah bentuk aplikasi teori. Dan itu menjadi inti kompetensi dari bidang keahlian pada sekolah-sekolah vocational. Kegiatan praktik pembelajaran produktif mutlak dilakukan guna membekali keterampilan siswa untuk diterapkan dalam dunia kerja sesuai keahlian yang menjadi pilihannya. Maka ketika masih dalam proses belajar perlu dilatih, dibiasakan, dilakukan dengan penuh tanggung jawab, disiplin, jujur, memperhatikan keselamatan diri di tempat kerja.
Proses pembelajaran praktik dalam pelaksanaannya memerlukan contoh dan langkah-langkah prosedur agar para siswa dapat melakukan secara tepat dan benar. Untuk itu diperlukan bimbingan, masukan, penilaian, pemberian umpan balik terhadap hasil kerja praktik yang dilakukan. Semua itu akan memotivasi siswa untuk mencoba, berkreasi, berinovasi dalam kegiatan pembelajaran praktik yang dilakukan. Dan media pembelajaran menjadi sangat penting untuk memandu, membimbing, dan mengarahkannya.
Media Belajar Daring dalam Pembelajaran Praktik
Pembelajaran daring sudah berlangsung lebih dari satu setengah tahun, tentunya dapat memberi pengalaman bagi guru tentang kelemahan, kekurangan, maupun kelebihan dari proses pembelajaran daring yang telah dilakukan.
Agar dapat memberikan bimbingan dalam pembelajaran produktif, guru harus mengambil langkah tepat. Sehingga pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara interaktif, efektif, bermakna bagi siswa, dan tidak terjadi learning loss terhadap penguasaan kompetensi pembelajaran praktik.
Guru harus mampu berinovasi dan berkreasi dalam melakukan bimbingan pembelajaran praktik secara daring yang dilakukan secara penuh. Pemilihan metode dan media pembelajaran daring yang tepat untuk proses pembelajaran praktik harus dilakukan. Media pembelajaran praktik yang digunakan tersebut harus mampu menjembatani hubungan antara siswa, guru, dan sumber belajar agar tujuan pembelajaran praktik dapat tercapai.
Media belajar dalam bentuk video tutorial merupakan solusi pilihan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran produktif agar materi praktik sesuai kompetensi keahlian dapat terlaksana dengan baik. Melalui penggunaan video tutorial tersebut siswa diharapkan dapat melakukan proses kerja praktik sesuai panduan yang ada dalam video tutorial tersebut. Siswa juga dapat mencoba secara mandiri kegiatan pembelajaran praktik dengan panduan video tutorial dengan mempelajarinya secara berulang-ulang.
Video tutorial pembelajaran praktik kompetensi keahlian dapat berisi tentang langkah-langkah proses kerja, langkah-langkah pemecahan masalah, langkah-langkah proses pembuatan suatu produk, serta cara menjaga keselamatan diri dan tempat kerja.
Dalam video tutorial langkah-langkah yang dibuat harus berurutan, sehingga mudah diikuti, dapat dicoba sendiri oleh siswa di rumah sampai siswa terampil melakukannya. Video tutorial tersebut juga perlu dibuat agar dapat melatih siswa untuk disiplin, tanggung jawab, sungguh-sungguh, dan jujur dalam melakukan setiap proses kegiatan pembelajaran praktik.
Guru pengampu mata pelajaran praktik hendaknya terlibat langsung dalam proses pembuatan video tutorial tersebut. Sehingga video tutorial yang dibuat dapat sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi kompetensi pembelajaran praktik. Hal ini bertujuan agar video yang dibuat mampu mengampu kebutuhan siswa dalam pembelajaran praktik yang dilakukan.
Video tutorial pembelajaran praktik yang dibuat secara jelas, terarah, mudah diikuti langkah-langkahnya dalam memandu proses kerja pembelajaran praktik akan mampu menjembatani kebutuhan siswa dalam memahami teori dengan kegiatan praktik sebagai sarana pembekalan keterampilan yang dibutuhkan siswa di tempat kerja nantinya.
Ditulis oleh Farida Andriani (Guru Kimia SMKN 1 Blitar)
