Tips Menjadi Guru Favorit yang Disukai Siswa

- Editor

Jumat, 17 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menjadi guru bukan merupakan perkara yang mudah, seperti membalikan kedua telapak tangan. Melainkan membutuhkan kerja keras dan semangat yang tinggi.  

Ketika proses belajar mengajar di kelas berlangsung, mungkin ada sebagian siswa tidak memperhatikan. Bahkan mereka sibuk berbicara dan diskusi sendiri dengan temannya. Yang menyedihkan lagi ketika siswa mengantuk dan tertidur pulas.  

Sikap siswa seperti itu barangkali bukan sepenuhnya salah mereka. Justru guru yang harus melakukan introspeksi diri. Oleh karena itu sangat penting seorang guru mengetahui bagaimana cara untuk menjadi sosok yang disenangi sehingga perhatian siswa akan tertarik pada guru baik ketika di dalam kelas atau di luar kelas.

Sebagai seorang guru tidak hanya dituntut untuk bisa mengajarkan ilmu dengan baik, tetapi juga harus menjadi teladan yang bagi anak didiknya. Jika semua unsur tersebut terpenuhi bukan tidak mungkin guru akan menjadi sosok favorit yang disukai oleh para siswa.

Ketika siswa menjadikan guru sebagai sosok favorit akan lebih mudah bagi mereka menerima pelajaran. Lain halnya jika siswa tidak menyukai gurunya, maka pelajaran yang diajarkan seolah begitu sulit mereka terka, bahkan bisa membuat mereka malas-malasan dalam belajar.

Menjadi guru yang disukai siswa adalah hal yang sangat penting. Sayang, tidak semua guru tahu bagaimana agar bisa menjadi guru favorit. Untuk itu berikut ini akan dijabarkan tips-tips untuk menjadi guru favorit dan disukai siswa.

Sabar dan Tenang

Seorang guru yang sabar dan tenang dalam menghadapi siswanya akan membuat disukai siswa. Tutur kata yang keluar dari guru harus baik dan terarah serta menyejukan hati siswanya. Walaupun dalam kondisi emosi dan marah terhadap siswanya, guru harus tetap dapat mengontrol dirinya. 

Sabar memang suatu yang sulit dilakukan. Makanya, ganjaran pahala sabar sangat besar di sisi Allah.  

Penuh Kasih Sayang

Seorang guru yang penuh kasih sayang terhadap siswanya  membuat siswa merasa dekat dan memudahkan guru untuk memberikan ilmu pengetahuan. Karena dengan begitu siswa merasa dihargai.

Pada hakikatnya pendidikan adalah kasih sayang. Seseorang tidak akan bisa mendidik jika tidak dilandasi dengan kasih sayang

Penuh Perhatian

Ketika keluh kesah siswa merasa diperhatikan dan didengar, hal itu akan menumbuhkan rasa dekat dengan guru. Sehingga siswa tidak sungkan dalam bertanya masalah pelajaran pada guru.

Seorang guru yang memperhatikan murid pasti akan menjadi guru yang disukai. Mengapa demikian? Sebab setiap orang pasti senang ketika diperhatikan, tak terkecuali para siswa. Mereka akan tersentuh ketika mendapat perhatian dari gurunya.

Misalnya, ketika ada siswa yang tidak bersemangat di sekolah, .guru yang perhatian akan mendekati siswa dan memancingnya untuk bercerita karena mungkin ada masalah yang membuatnya sedih dan tidak fokus belajar.

Ramah

Guru yang ramah akan disukai siswa.  Sapaan yang ramah guru dalam  memulai pelajaran akan mampu menarik simpati siswa sehingga suasana belajar akan menjadi lebih cair dan tidak tegang.  Apalagi jika guru suka humor yang dapat membuat siswa sesekali tertawa dan tersenyum. Semua itu akan membuat guru disenangi oleh siswa.

Ikhlas

Semua perbuatan jika dilandasi oleh keikhlasan dan ketulusan hati yang paling dalam akan mendapat balasan pahala dan juga hasil yang baik. Pekerjaan mengajar yang ikhlas juga akan dirasakan oleh para siswa. Sehingga hal tersebut akan membuat mereka menaruh rasa hormat dan juga kecintaan pada gurunya.

Menjadi guru yang disukai siswa di zaman sekarang tantangannya memang cukup sulit. Oleh karena itu tidak ada jalan lain kecuali kita berjuang menjadi guru yang terbaik untuk siswa-siswi kita. Yaitu menjadi guru yang sabar, penuh kasih sayang, penuh perhatian, ramah,   dan ikhlas.

Ditulis oleh Julianur, S. Ag (Guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 BANTAN)

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 18 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis