Literasi dan dunia pendidikan adalah dua hal yang tidak akan terpisahkan. Sampai kapanpun, kemampuan literasi menjadi kebutuhan penting, baik bagi guru ataupun siswa. Namun, dewasa ini, minat literasi generasi muda semakin menurun. Sehingga, pemerintah benar-benar meminta para pendidik untuk meningkatkan literasi siswa.
Yuk ikut pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Memfasilitasi Generasi Pembelajar Menghadapai Era Society 5.0” Diklat akan diadakan 15- 24 Februari 2023 dengan instruktur yang luar biasa. Selain itu setiap peserta mendapatkan fasilitas lengkap seperti materi pelatihan, e-sertifikat 32JP, full suport dari tim instruktur dan laporan pengembangan diri. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2286/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Peran Guru dalam Meningkatkan Literasi Siswa
Sebagaimana yang kita pahami, guru adalah tonggak utama dalam dunia pendidikan. Perannya begitu besar dan penting, yaitu menanamkan karakter anak, mencerdaskan bangsa, hingga memperkuat skill literasi siswa.
Berbicara tentang literasi, guru juga berperan penting di dalamnya. Ada 5 peran yang harus guru laksanakan dengan bijak dan tanggung jawab. Peran tersebut antara lain:
1. Motivator
Peran pertama guru dalam meningkatkan literasi siswa adalah sebagai motivator. Guru bertugas mendorong siswa untuk mencintai dunia literasi. Guru harus selalu berupaya mengarahkan serta mengembangkan potensi siswa di bidang literasi.
Motivasi tidak harus berupa ceramah atau nasehat. Ada banyak cara lain yang bisa dilakukan, yakni dengan memanfaatkan kegiatan pembelajaran. Lalu, di akhir pembelajaran, guru bisa memberikan apresiasi atas kemampuan literasi siswa. Hal tersebut tentu menjadi motivasi tersendiri bagi mereka untuk lebih giat belajar literasi.
2. Fasilitator
Sebagaimana istilah fasilitator, tugas guru adalah memfasilitasi berjalannya kegiatan literasi. Artinya, guru tidak sekadar meminta siswa agar gemar membaca dan menulis. Namun, ada upaya khusus untuk membantu siswa menumbuhkan minat tersebut.
Yang dimaksud dengan fasilitas di sini tidak harus sesuatu yang mewah. Bahkan, media belajar juga sudah masuk sebagai fasilitas. Dengan catatan, media tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran literasi. Contoh, guru menyediakan relefensi buku sesuai jenjang dan relevan dengan target pembelajaran. Guru juga bisa menyiapkan space khusus sebagai tempat baca. Selain itu, guru dapat merencanakan kegiatan-kegiatan yang menggerakkan aktivitas literasi. Misalnya, mengadakan lomba menulis cerpen, baca puisi, dan lainnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya