Oleh Sri Wahyuni, S.Pd.SD.
Guru SDN Eromoko 1, Eromoko, Wonogiri, Jawa Tengah
Seperti yang telah kita ketahui, kemampuan bercerita memiliki banyak sekali manfaat untuk anak. Apalagi dalam dunia anak penuh dengan bermain dan bercerita.
Bercerita dapat meningkatkan perkembangan memori karena pada saat bercerita, ada proses mengingat cerita kembali. Selain itu, bercerita juga akan memperkaya kemampuan berbahasa dan kosakata anak.
Bercerita juga bisa meningkatkan kreativitas anak sehingga mereka memiliki kemampuan problem solving yang baik. Selain itu, dengan menanggapi cerita maupun bercerita, anak bisa menyalurkan emosi yang mereka rasakan. Sehingga mereka juga akan belajar mengatur emosi. Selain mempelajari emosi sesuai cerita, anak juga dapat meningkatkan daya imajinasi mereka.
Dengan berbagai macam manfaat bercerita di atas, dalam kenyataannya, terkadang masih ada beberapa anak yang mengalami kesulitan untuk bercerita. Nah, berikut ini ada beberapa cara ataupun metode yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak kelas dasar berdasarkan pengalaman di SDN 1 Eromoko.
Yang pertama, kita tahu dunia anak tak bisa lepas dari yang namanya gambar. Di sini para guru bisa menggunakan gambar sebagai panduan untuk anak bisa bercerita.
Jenis gambar bisa disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Misalnya untuk teks deskriptif, anak bisa diberikan gambar yang penuh dengan detail sehingga anak dapat menceritakan apa yang mereka lihat pada gambar.
Lalu bisa juga menggunakan gambar berseri untuk jenis cerita naratif sehingga anak bisa belajar mengurutkan kejadian dan menceritakannya kembali dengan runtut. Dengan begini, anak bisa sedikit demi sedikit belajar alur sebuah cerita.
Kedua, dalam bercerita, anak bisa menggunakan media boneka tangan. Dengan menggunakan media boneka tangan ini, selain anak dapat mempelajari cara bercerita dan memperkaya kosakata, anak juga dapat merealisasikan cerita tersebut melalui gerak tubuh pada boneka tangan. Bukan hanya segi perbahasaan yang meningkat namun juga memperkaya imajinasi karena anak akan berlatih memahami beberapa penggunaan ekspresi.
Selanjutnya, yang paling penting, guru harus menciptakan situasi dan suasana yang kondusif dan positif di dalam maupun di luar kelas tempat dilaksanakannya kegiatan bercerita. Misalnya, pada saat murid bercerita, guru diharapkan bisa menstimulasi dengan memberikan pertanyaan maupun tanggapan sesuai cerita yang dikemukakan anak; lebih banyak mendengar saat anak bercerita, dan memberikan respon yang positif agar anak merasa ceritanya dihargai dan dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya. Sehingga nantinya juga diharapkan akan memberikan keberanian pada murid yang akan bercerita selanjutnya.
Di saat anak mengekspresikan diri ini, guru juga dapat mengajak murid lainnya untuk memberikan tanggapan positif dari cerita dari teman yang bercerita tersebut. Sehingga bukan hanya peningkatan kemampuan bercerita yang dirasakan oleh anak-anak, namun juga menambah keakraban pada murid-murid tersebut.
Beberapa teknik di atas mungkin tampak familiar dan mudah, bukan? Akan sangat bermanfaat sekali apabila dapat dipraktikkan secara langsung.
Generasi kita, saatnya bercerita! (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.