Tips dan Trik Pembelajaran Matematika Tingkat SMP di Masa Pandemi

- Editor

Rabu, 9 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan keharusan yang tidak boleh ditinggalkan meskipun dalam situasi apapun termasuk di masa pandemi seperti sekarang ini. Yang membedakan pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi dan bukan hanya terletak pada metode, strategi, sarana dan prasarana yang digunakan. Semuanya itu perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Pembelajaran Matematika ini sangat penting. Pasalnya, Matematika sangat erat sekali hubungannya dengan permasalahan-permasalahan hidup sehari-hari.

Pada kondisi normal, pembelajaran Matematika  bisa dilaksanakan dengan tatap muka secara langsung sehingga segala kreativitas bisa dilakukan. Sebab, tidak ada penghalang atau kendala apapun. Guru dan siswa bisa berinteraksi dengan leluasa, guru juga dapat memantau hasil pembelajaran dengan mudah,  diskusi dan adu argumen juga bisa dilakukan dengan menyenangkan.   

Pada masa pandemi  Covid-19 ini, guru dituntut lebih  kreatif. Dengan adanya aturan dari pemerintah dalam rangka usaha memutus rantai penyebaran pandemi Covid -19, pembelajaran secara nasional diberlakukan kebijakan pembelajaran secara daring (dalam jaringan).

Di sekolah tempat saya mengajar, yakni di SMP Ta’mirul Islam  Surakarta, pun sepakat melakukan pembayaran di masa pandemi dengan sistem daring. Media yang yang menjadi pilihan untuk menggelar pembelajaran daring adalah Zoom dan Youtube.

Penggunaan dua aplikasi tersebut sangat efektif karena dapat saling melengkapi. Penggunaan Youtube untuk mengantisipasi jika saat pelaksanaan  kelas virtual melalui Zoom Meeting mengalami kendala. Misalnya, siswa menghadapi gangguan sinyal atau kuota internet habis. Melalui Youtube, siswa yang masih membutuhkan keterangan ulang dapat melihat ulang materi kapan saja.

Demikian juga untuk pembelajaran Matematika, Youtube dan Zoom bisa menjadi pilihan. Dalam proses belajar mengajar memakai Zoom atau Youtube, guru dapat mengawali kelas dengan mengabsen siswa. Caranya, guru meminta semua kamera siswa diaktifkan untuk memeriksa apakah para siswa tersebut sudah hadir dengan lengkap.

Jika ternyata ada siswa yang belum masuk ke Zoom dapat meminta bantuan wali kelas untuk mencari tahu ketidakhadiran siswa di kelas virtual tersebut. Dengan media ini, pemantauan siswa akan jadi lebih maksimal dan bisa segera terdeteksi jika ada permasalahan terkait dengan jaringan atau yang lainnya.

Kemudian  setelah itu, kegiatan pembelajaran dilanjutkan  dengan pemberian motivasi serta materi inti. Dalam  menyampaikan materi bilangan bulat untuk SMP kelas VII, misalnya, guru dapat menyampaikan materi menggunakan  PowerPoint. Jika perlu, guru dapat mengelaborasikan materi di papan tulis virtual dalam upanya lebih memperjelas materi.

Di akhir pertemuan lewat Zoom, guru dapat memberikan tugas untuk dikerjakan setelah selesai proses belajar.

Sebagai sarana kontrol untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan dan keikutsertaan siswa  dalam mengikuti pembelajaran bisa memakai sistem pengumpulan tugas setiap sepekan sekali oleh  orang tua. Cara ini juga berfungsi untuk sarana komunikasi dengan orang tua terhadap perkembangan atau masalah yang dihadapi anak saat pembelajaran berlangsung.

Sebagai umpan balik dari hasil pekerjaan siswa, guru memberikan penilaian dan juga memberikan komentar positif yang sifatnya untuk memberikan motivasi sebagai upaya agar anak bertambah semangat untuk mengerjakan tugas-tugas selanjutnya. Pujian ini dapat diberikan pada kepada siswa yang telah memenuhi target yang diminta oleh guru.

Adapun untuk siswa yang pekerjaan atau tugasnya belum selesai,  guru dapat memberikan komentar dan penjelasan terkait hasil pekerjaan siswa tersebut.  Harapannya siswa akan semakin paham dan tidak mengulang lagi kesalahan yang dilakukan.

Demikian upaya maksimal yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran Matematika untuk tingkat SMP di masa pandemi berdasarkan pengalaman di sekolah kami,  SMP Ta’mirul Islam Surakarta.

Ditulis oleh Dra Sri Zulaifah, Guru SMP Ta’mirul Islam Surakarta

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru