Tingkatkan Potensi Siswa Dengan Teknik Coaching

- Editor

Rabu, 26 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Coaching merupakan salah satu proses untuk membantu mengembangkan diri maupun organisasi yang tentunya berbeda dengan mentoring, konsultasi, dan training.

Teknik coching diartikan sebagai proses pengarahan dari pengajar kepada pembelajar untuk menghadapi ralitas lingkungan dan membantu siswa yang lain untuk menyelesaikan masalah atau kendala untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal.

Manurut International Coaching Federation (ICF) coaching merupakan kerjasama antar klien dan coach dalam dialog untuk provokasi berpikir dan proses kreatif yang menginspirasi klien untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesionalitasnya.

Menurut Grant (1999) Coaching merupakan sebuah kolaborasi yang berfokus pada solusi serta berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kinerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee.

Sedangkan menurut Whitmore (2003) coaching adalah kunci pembuka potensi diri seseorang untuk dapat memaksimalkan kinerjanya, coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya.

Dari berbagai macam definisi, Pramudianto (2020) menyampaikan beberapa makna yaitu berupa :

  1. Kemitraan, dimana hubungan coach dan coachee adalah hubungan kemitraan yang setara. Maka dari itu untuk membantu coachee dalam mencapai tujuannya maka seorang coach harus mendukung secara maksimal tanpa memperlihatkan otoritas yang lebih tinggi dari coachee.
  2. Memberdayakan, dimana dalam proses inilah yang membedakan coaching dengan proses yang lainnya. Sesi coaching ditekankan pada bertanya reflektif dan mendalam, dan seorang coach dapat menginspirasi coachee untuk menemukan jawaban – jawaban sendiri atas permasalahannya.
  3. Optimalisasi, yaitu selain dengan menemukan jawaban sendiri maka seorang coach akan berupaya untuk memastikan jawaban yang didapat oleh coachee diterapkan dalam aksi nyata sehingga potensi coachee berkembang.

Dari berbagai macam pengertian dijelaskan bahwa terdapat beberapa prinsip coaching yaitu berupa :

  1. Kemampuan untuk menganalisa masalah.
  2. Kemampuan untuk mengambil solusi dari masalah yang dihadapi.
  3. Seni bertanya.
  4. Seni menagkap kata kunci, dan
  5. Kemampuan untuk memberi motivasi.

Coaching dapat merangsang berpikir siswa dengan pertanyaan serta dapat membangun kesadaran diri dan menggali potensi terdalam dari diri siswa sehingga siswa dapat mengembangkan potensi dirinya yang tidak hanya dalam pelajaran namun juga dalam proses pengembangan diri.

Dengan teknik ini maka akan membantu siswa untuk berpikir dalam tingkatan yang lebih dalam dan lebih tinggi daripada dengan “menyuapi”.

Apabila proses coaching berhasil dengan baik apabila masalah-masalah pembelajaran atau masalah eksternal yang mengganggu proses pembelajaran dan dapat meningkatkan potensi siswa dapat diatasi.

Metode coaching dalam pembelajaran akan memberikan kesempatan yang seluas – luasnya kepada siswa untuk dapat memecahkan permasalahannya sendiri dan didampingi oleh fasilitator.

Seorang coach harus lebih fokus untuk membantu siswa terlibat secara penuh dalam proses berpikir terkait dengan apa yang menjadi tujuannya.

Secara umum dalam proses pendidikan akan membantu mengubah pola pikir guru dari “menyuapi” menjadi “membaedayakan” siswa untuk menjadi individu sebagai pembelajar mandiri.

Guru memerlukan peran sebagai coach ketika membina, mendorong, membantu, mengawasi, dan memberikan dukungan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman belajar bermakna dan aktivitas pembelajaran yang sealami mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh para siswa.

Sebagai seorang coach maka dapat membuat jadwal untuk mengadakan pertemuan untuk dapat bersama-sama berkomunikasi mengidentifikasi masalah, membuat poin – poin penyelesaian dengan konsekuensinya, melakukan aksi, umpan balik, refleksi, dan komitmen.

Guru harus dapat membiasakan diri menjadi coach agar dapat mampu menumbuhkan, mengembangkan, dan memaksimalkan potensi – potensi yang dimiliki oleh siswa.

International Coach Federation (ICF) memberikan acuan mengenai empat kelompok kompetensi dasar bagi seorang coach yaitu berupa :

  1. Keterampilan membangun dasar proses coaching.
  2. Keterampilan membangun hubungan yang baik.
  3. Keterampilan berkomunikasi.
  4. Keterampilan memfasilitasi pembelajaran.

Coaching menjadi salah satu metode yang penting untuk dilakukan di sekolah, terutama dengan diluncurkannya program merdeka belajar oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Dengan program tersebut maka dapat membuat siswa lebih merdeka dalam belajar seperti halnya untuk mengeksplorasi diri guna mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap siswa.

Proses coaching digunakan untuk mengaktivasi kinerja otak siswa dengan pertanyaan yang reflektif dalam yang dapat membuat siswa melakukan metakognisi. Dengan pertanyaan – pertanyaan yang diberikan dalam proses coaching dapat membuat siswa lebih berpikir secara kritis dan mendalam sehingga siswa dapat menemukan potensi dan dapat mengembangkannya.

Sebgai seorang guru tentu harus memili berbagai keterampilan dasar dari coaching seperti keterampilan membangun dasra prsoes coaching dan keterampilan dalam membangun hubungan yang baik serta masih banyak lagi.

Selain itu guru juga harus menguasai keterampilan berkomunikasi dan keterampilan memfasilitasi pembelajaran mengingat bahwa banyak hal yang perlu untuk diperbaiki.

Beberapa tips yang dapat dilakukan oleh seorang guru sebagai coach yaitu berupa :

  1. Menyamakan kata kunci, berupa kata-kata yang diulang atau ditekankan oleh seorang coachee yang biasanya terkait dengan nilai kehidupan. Seorang coach dapat menggunakan kata – kata kunci untuk membimbing coachee untuk mencapai tujuannya.
  2. Menyamakan bahasa tubuh, karena bahasa tubuh memiliki peran penting dalam komunikasi dimana menentukan bagaimana rekan bicara akan menanggapi dan berhubungan selanjutnya. Salah satu contohnya adalah coach dapat memberikan tanda tidak setuju secara tidak langsung pada apa yang disampaikan oleh coachee dengan memberikan senyuman atau sebuah anggukan.
  3. Menyelaraskan emosi, perlu menyelaraskan emosi apabila ketika coachee mengucapkan hal – hal yang emosional. Sehingga akan membuat coachee merasa bahwa coach nya berada di pihaknya dan mengerti kondisi perasaannya.

Hal lainnya yang harus dilakukan oleh seorang guru sebagai seorang coach adalah mwmbantu untuk memecahkan permasalahan yang dialami oleh siswa.

Untuk dapat melakukannya dengan baik dan maksimal, maka guru dapat meningkatkan kemampuannya dengan cara mengikuti pelatihan dibawah ini.

Pelatihan yang dapat Anda ikuti adalah pelatihan yang diselenggarakan oleh e-Guru.id dengan judul “Memecahkan Permasalahan Peserta Didik Melalui Teknik Coaching”.

Pelatihan akan dilaksanakan secara online dengan melalui zoom dan telegram yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 – 22 Februari 2022.

Dengan mengikuti pelatihan ini maka Anda akan mendapatkan fasilitas berupa Materi Pelatihan, e-Sertifikat 32JP, Full Support dari Tim Instruktur dan Laporan Pengembangan Diri.

Bagaimana dengan materi pelatihan yang akan diterima ? Berikut berbagai materi yang akan diberikan dalam pelatihan ini yaitu berupa :

  1. Memahami Konsep Coaching.
  2. Memahami langkah mendengar aktif dan bertanya efektif.
  3. Praktek Coaching, dan
  4. Evaluasi.

Untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut maka Anda dapat melakukan registrasi pembayaran sebesar Rp 97.000 bagi peserta umum atau non member e-Guru.id.

Sedangkan bagi Anda yang sudah terdaftar sebagai member e-Guru.id maka Anda dapat mengikuti pelatihan secara Gratis.

Silahkan dapat melakukan pendaftaran dengan cara KLIK DISINI.

Dengan pelatihan tersebut diharapkan peserta atau guru dapat memahami pentingnya coaching dalam pembelajaran untuk meningkatkan kinerja guru, memahami bagaimana dan kapan perlu menggunakan keterampilan coaching, training, mentoring, dan konseling.

Daftarkan Diri Anda Sebagai Member e-Guru.id untuk Mendapatkan Seminar atau Diklat Gratis Setiap Bulannya!

Penulis : Eka Susiyanti

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 770 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis