Oleh Tumiati, S.Pd.SD
Guru SDN Glagah Yogyakarta
Tak menyangka jika pandemi ini akan berlangsung cukup lama. Hampir 2 tahun lebih tidak berjumpa dengan murid sehingga proses pembelajaran menyisakan banyak persoalan. Persoalan yang lazim muncul adalah masalah yang terkait dengan kejenuhan peserta didik.
Banyak anak yang belajar di masa pandemi ini merasa jenuh mengerjakan tugas dari guru. Sementara itu guru seolah hanya menjalani kewajiban tanpa melihat aspek psikologi anak. Sehingga anak hanya dibebani tugas dan tugas saja. Waktu bersosialisasi juga kurang karena mereka harus tetap tinggal di rumah.
Memang kondisi seperti ini menjadikan tugas guru menjadi semakin sulit. Guru harus berpikir keras bagaimana cara memasukkan materi dalam memori anak. Apalagi jika anak sudah malas untuk berinteraksi dengan gurunya dalam pembelajaran jarak jauh. Sementara itu guru juga sering mengalami kesulitan untuk membuat pembelajaran lebih interaktif.
Maka guru wajib mencari cara untuk dapat menggunakan berbagai macam metode pengajaran agar anak–anak tertarik kembali untuk belajar. Beruntungnya, berbagai macam metode mengajar secara online banyak yang bisa diakses dan dipelajari dari berbagai macam sumber. Hanya saja apakah guru mau untuk belajar?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka perlu dikembalikan lagi kepada pribadi guru masing-masing. Apakah mau membuka diri untuk selalu belajar, mau mencari ilmu sebagai bekal mengajar online dengan cara yang lebih menarik?
Kemudian apakah guru mampu untuk memanfaatkan teknologi digital? Mampu di sini banyak sekali parameternya. Kemampuan tersebut dapat berkaitan dengan kemampuan secara finansial yang artinya apakah guru memiliki daya beli paket data untuk mengakses internet, apakah memiliki perangkat yang mendukung, dan apakah lokasi guru mengajar terdapat sinyal yang memadai atau tidak. Dan semua permasalahan ini ternyata menjadi kendala tersendiri bagi siswa dan guru.
Jika ada kemauan, sebenarnya kemampuan tersebut tetap bisa diupayakan. Misalnya terkait masalah finansial, maka guru dapat menggunakan fasilitas-fasilitas umum yang gratis. Jika berkaitan dengan materi pembelajaran, guru pun sebenarnya punya banyak alternatif yang bisa ditempuh. Memang semua itu membutuhkan banyak pengorbanan, baik pengorbanan waktu dan materi.
Sehingga untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna di masa pandemi ini diperlukan sosok-sosok guru yang berdedikasi tinggi. Dedikasi tinggi tersebut dapat muncul jika guru memiliki kepedulian yang tinggi dalam mengatasi masalah-masalah dalam pendidikan. Serta memiliki keikhlasan sehingga dapat menyingkirkan berbagai rintangan.
Jika guru sudah bersemangat, bukan berarti masalah akan selesai. Bisa jadi orang tua dan siswa itu sendiri bisa menjadi masalah dalam pembelajaran. Namun dengan kerja sama yang harmonis antara guru, orang tua dan siswa, maka semua permasalahan tersebut pasti dapat diselesaikan.
Tidak sedikit guru yang menyerah kepada keadaan yang terjadi seperti sekarang ini. Tidak mau beranjak dari zona nyaman yang sebelumnya sudah dirasakan. Untuk itu, guru di masa sulit ini harus melakukan perbuatan nyata. Sehingga pembelajaran yang diimpikan mudah untuk dicapai atau direalisasikan.
Guru yang hanya berandai-andai saja tidak akan menyelesaikan persoalan. Guru yang cerdas, kreatif, dan berdedikasi tinggi, pasti tidak akan mau tinggal diam. Karena ia akan mampu melakukan pelbagai macam usaha walaupun dengan kondisi yang serba pas-pasan bahkan mungkin kekurangan.
Para guru, jangan menyerah untuk mencari ilmu dan menambah wawasan baru. Harus mencoba mengikuti pelatihan-pelatihan atau workshop yang tujuannya adalah menambah wawasan atau keterampilan baru bagi guru.
Saya sendiri selama pandemi mendaftar sejumlah pelatihan secara online. Ternyata dari keisengan itu menghasilkan pengetahuan yang dapat diterapkan ketika akan mengajar. Dan keuntungan ikut pelatihan online dapat menjalin relasi sesama teman guru dari seluruh nusantara. Sehingga kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman.
Dengan mengikuti pelatihan, kita juga dapat mengembangkan diri agar menjadi guru yang lebih profesional. Dan guru yang profesional pasti akan dapat mengantarkan anak didik menuju kesuksesan.
Tidak susah di zaman maju seperti sekarang untuk bergabung dalam komunitas guru pembelajaran. Kita bisa memilih komunitas sesuai dengan minat dan kebutuhan kita.
Nah, jika kita sebagai guru semangat menjalani profesi, tidak pernah berhenti belajar, dan menjaga hubungan baik dengan siswa dan orang tua, maka problem anak didik yang bosan dan tidak semangat di tengah pembelajaran online di masa pandemi akan bisa terlewati.
Apakah rekan-rekan guru kesulitan untuk mencari berbagai pelatihan gratis atau berbayar? Maka bergabunglah komunitas online yang peduli pendidikan. Di sana kita akan dibimbing mendapatkan ilmu sesuai dengan kebutuhan kita. Ayo, kita mulai!
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!