4. Tes Tertulis
Teknik penilaian kurikulum merdeka selanjutnya yaitu tes tertulis. Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta didik. Tes tertulis dapat berbentuk esai, pilihan ganda, uraian, atau bentuk- bentuk tes tertulis lainnya.
Penilaian tertulis lebih menekankan pada aspek kognitif siswa, atau lebih untuk mengukur siswa dalam aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
Untuk dapat menyajikan penilaian dengan tes tertulis guru perlu menyiapkan beberapa hal, diantaranya yaitu:
- Menentukan tujuan penilaian : untuk mengetahui penguasaan materi pelajaran peserta didik setelah diajarkan, berbeda jenis dan isinya dengan tes yang memiliki tujuan mengetahui kesulitan belajar peserta didik (diagnostic test), penempatan (placement test), atau seleksi.
- Penyusunan kisi- kisi : berbentuk matriks yang berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal.
- Perumusan indikator : Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, kompetensi, mata pelajaran, dan satuan pendidikan.
- Penulisan soal : Di dalam pembuatan soal, pendidik memilih materi esensial. Pemilihan materi dalam penyusunan kisi-kisi hendaknya memperhatikan 4 (empat) aspek yaitu urgensi, relevansi, kontinuitas, dan keterpakaian
5. Tes Lisan
Tes lisan merupakan salah satu bagian dari tes penilaian pengetahuan. Tes lisan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Jawaban tes lisan dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.
Tes lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik.
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran.Penilaian ini sering digunakan pada ujian akhir mata pelajaran agama dan sosial
6. Penugasan
Pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi peserta didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.`
Penugasan yang berfungsi untuk penilaian dilakukan setelah proses pembelajaran Sedangkan penugasan sebagai metode penugasan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang diberikan sebelum atau selama proses pembelajaran (assessment for learning).
Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai karakteristik tugas yang diberikan, yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di luar sekolah. Pada prinsipnya, penilaian melalui pendekatan penugasan adalah menilai hasil (produk).
Dari penugasan tersebut ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penilaian pengetahuan penugasan:
- perencanaan penugasan,
- pelaksanaan penugasan,
- acuan kualitas tugas,
- instrumen, dan
- hasil penilain penugasan.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya