Kehadiran modul dalam pembelajaran daring menjadi hal yang sangat penting. Dengan modul tersebut, siswa dapat belajar secara mandiri. Untuk itu agar modul dapat dipahami dengan baik oleh siswa maka, penyusunan modul perlu disusun sebaik mungkin.
Di dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini, membuat cara belajar siswa mengalami sedikit pergeseran. Di masa normal, siswa dapat bertemu dengan gurunya secara langsung hampir setiap hari. Namun dalam pembelajaran daring, pertemuan dengan guru menjadi berkurang dan terbatas karena seluruh kegiatan pembelajaran harus dilakukan dengan sistem jarak jauh.
Dengan adanya keterbatasan tersebut, para siswa dituntut memiliki kemandirian dalam belajar. Karena faktanya, dalam pembelajaran daring yang terjadi selama ini terbukti belum dapat berjalan secara maksimal. Kendala-kendala teknis sering dialami sehingga membuat pembelajaran daring kurang efektif. Sehingga semua itu dapat menyebabkan hasil belajar yang kurang maksimal.
Untuk tetap menjaga motivasi siswa dalam belajar, guru dapat menggunakan modul sebagai media pembelajaran. Harapannya dengan modul tersebut akan membuat siswa dapat belajar secara mandiri meskipun tanpa kehadiran guru. Oleh sebab itu, modul yang tidak tersusun dengan baik, tidak mungkin bisa digunakan belajar oleh siswa secara mandiri.
Perlu dipahami bahwa modul yang baik memiliki beberapa ciri di mana modul tersebut harus dapat memberikan pembelajaran pada siswa secara mandiri. Kemudian materi dalam modul harus disajikan secara utuh dan urut. Modul yang baik juga harus bisa dapat berdiri sendiri–tidak membutuhkan bantuan media lainnya.
Dan yang tak kalah penting modul tersebut harus adaptif yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Dan yang terakhir, modul harus membuat siswa lebih mudah dalam belajar.
Adapun teknik dalam menyusun modul juga perlu dipahami dengan baik. Modul yang baik dan benar memiliki tiga bagian penting: yaitu bagian depan, bagian inti, dan bagian akhir.
Bagian depan pada modul terdiri dari sampul. Demikian juga harus disertakan nama nama penyusun dari modul tersebut, kelas, semester, kata pengantar dan daftar isi.
Kemudian pada bagian isi terdiri dari tujuh bagian. Dari tujuan bagian tersebut dapat dirinci sebagai berikut: kutipan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, peta konsep, materi pembelajaran, latihan-latihan sesuai dengan KI 3 berupa soal dengan jawaban ganda, jawaban singkat atau esai;
Selanjutnya harus terdapat penugasan sesuai dengan KI 4 berupa praktik, diskusi, dan proyek. Yang terakhir adalah umpan balik.
Kemudian pada bagian akhir dari modul adalah bagian penutup yang terdiri dari daftar pustaka, profil penulis, dan petunjuk penggunaan modul.
Modul yang dibuat oleh guru bisa dalam bentuk cetak atau dalam bentuk digital. Jika digunakan dalam pembelajaran daring, modul digital lebih cocok karena akan lebih mudah dalam melakukan distribusi modul tersebut pada siswa.
Baik modul cetak atau digital, kriteria modul seperti yang telah dijelaskan di atas wajib dipenuhi.
DAFTARKAN DIRI ANDA PADA “SEMINAR NASIONAL SOLUSI PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MEMBUAT MODUL DIGITAL” MELALUI LINK BERIKUT INI:
LINK PENDAFTARAN UMUM (VIP)
Anda dapat mengikuti seminar nasional di atas secara gratis dengan cara mendaftar di link berikut ini:
LINK PENDAFTARAN (GRATIS)
Member e-Guru.id dapat mengikuti seminar nasional secara gratis sebagai peserta VIP tanpa syarat.
INFO LEBIH LANJUT, SILAKAN KONTAK ADMIN MELALUI LINK BERIKUT