Tantangan sekolah pada masa pandemi Covid–19 ini terbilang sangat berat. Hal tersebut juga dialami oleh UPT SD Negeri 04 Sembilan Koto, Kecamatan Sembilan Koto, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.
Seperti yang diketahui bahwa pandemi Covid -19 melanda kehidupan di seluruh dunia. Virus yang telah memakan jutaan korban di seluruh dunia tersebut juga melanda di mana kami mengajar yaitunya di UPT SD Negeri 04 Sembilan Koto.
Walaupun daerah kami tidak termasuk zona merah Covid – 19, akan tetapi kami tetap merasakan dampak dari Covid -19 itu, yaitunya sekolah harus melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) baik secara daring maupun luring.
Adapun tantangan yang kami hadapi di sekolah yaitu sekolah harus melaksanakan pembelajaran daring untuk siswa yang terjangkau jaringan internet. Sementara itu, di sekolah kami hanya sekitar 30 % pendidik yang menguasai penggunaan TIK (Teknologi informasi komunikasi) untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Sedangkan sisanya yaitu, 70% guru belum menguasai TIK.
Di sisi lain, tidak semua siswa memiliki alat untuk dapat mengikuti pembelajaran daring. Ini semua menjadi tantangan di sekolah di mana kami mengajar.
Bagi siswa yang tidak terjangkau jaringan internet untuk belajar daring, dilakukan pembelajaran secara luring. Teknisnya, siswa mengambil tugas yang diberikan guru ke sekolah untuk satu minggu pembelajaran sesuai jadwal pembelajaran yang telah ditetapkan guru.
Walaupu sudah dilakukan pembelajaran secara daring maupun luring, kami merasa hasilnya belum maksimal layaknya pembelajaran secara tatap muka.
Ditulis oleh Teti Oktavia, S.PdI, Guru UPT SD Negeri 04 Sembilan Koto