Tantangan Mengajar Online di SDN Nglaris selama Pandemi Covid-19

- Editor

Rabu, 19 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Merebaknya virus Covid-19 di Indonesia membawa dampak yang besar terhadap pelbagai sendi kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Mulai pertengahan Maret 2020 lalu, Pemerintah Indonesia memberlakukan masa darurat Covid-19. Hampir seluruh sekolah di Indonesia menerapkan pembelajaran daring, termasuk di SD Negeri Nglaris, Bener, Purworejo. Semua ini dilakukan guna mencegah terjadinya penularan virus tersebut di lingkungan sekolah.

Pembelajaran secara daring di SD Negeri Nglaris dilaksanakan menggunakan berbagai platform antara lain WhatsApp, Google Meet, dan aplikasi Zoom Meeting. Hal tersebut tentunya merupakan hal baru baik bagi para guru maupun siswa. Karena sebelum pandemi, tidak pernah dilakukan model pembelajaran daring seperti yang terjadi sekarang ini.  

Diterapkannya pembelajaran secara daring ini menuntut guru, siswa, maupun orang tua untuk dapat menggunakan teknologi dengan baik. Untuk itu para guru harus dapat menyesuaikan diri, belajar menggunakan berbagai aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran daring. 

Sementara itu para siswa, juga harus dapat melakukan penyesuain dari. Jika biasanya mereka dapat belajar secara tatap muka di kelas bersama guru, di masa pandemi ini mereka harus bisa belajar dengan baik dengan metode daring dengan bimbingan dari guru.

Meskipun demikian, selama pembelajaran daring tentunya terjadi banyak kendala baik dari pihak guru, siswa, maupun orang tua siswa. Kendala yang dihadapi guru di antaranya mengalami kesulitan dalam menyampaikan beberapa materi kepada siswa, misalnya ketika harus menyampaikan materi Matematika.

Pelajaran Matematika selama ini masih sering menjadi momok bagi para siswa. Banyak siswa yang takut untuk belajar Matematika karena pelajaran tersebut dianggap sulit dipahami. Apalagi ketika pembelajaran mata pelajaran tersebut dilakukan dengan cara online, maka akan dianggap lebih sulit dipahami.

Pelajaran Matematika memang berbeda dari pelajaran lainnya. Matematika adalah sebuah konsep yang abstrak, sehingga untuk menjelaskan konsep Matematika kepada siswa membutuhkan kerja yang lebih keras oleh guru.

Sementara itu, masalah yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran daring ini di antaranya adalah tidak semua siswa memiliki gadget maupun perangkat komputer yang memadai untuk mengikuti pembelajaran secara online. 

Tidak semua siswa datang dari keluarga yang mampu sehingga memiliki sebuah perangkat atau gawai untuk pembelajaran online sangat tidak memungkinkan. Dan akibatnya, siswa tersebut terpaksa tidak bisa mengikuti pembelajaran jika dilakukan secara online.

Beberapa siswa sudah memiliki perangkat belajar online namun tetap tidak dapat mengikuti pembelajaran daring karena kendala koneksi internet. Misalnya yang dialami oleh beberapa siswa di SD Negeri Nglaris. Karena sejumlah peserta didik bertempat tinggal di daerah pegunungan, sulit untuk mendapatkan koneksi internet. Dan hal itu  dapat berpengaruh terhadap kelancaran pembelajaran daring.

Kemudian masalah yang dihadapi orang tua dalam sistem pembelajaran dari adalah di mana  orang tua atau wali murid belum mampu menggunakan teknologi dengan baik. Sehingga orang tua tersebut mengalami kesulitan dalam mendampingi anak-anaknya selama pembelajaran daring. Padahal pendampingan dari orang tua selama pembelajaran daring bagi anak-anak, khususnya untuk anak di kelas rendah, adalah sesuatu yang sangat penting. Tanpa pendampingan dari orang tua, pembelajaran online yang dilakukan oleh anak-anak bisa jadi tidak maksimal. Lantas jika anak mengalami kebingungan dalam penggunaan gawai demikian juga dengan orang tuanya, lalu kepada siapa mereka dapat mengatasi masalah tersebut?

Berbagai keterbatasan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran selama pandemi Covid-19 memang banyak sekali. Namun hal tersebut tidak boleh membuat guru menyerah dalam mendidik. Justru dengan kondisi seperti ini menjadi kesempatan bagi guru untuk belajar lebih banyak terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Selain itu, kondisi pandemi ini dapat mendorong guru untuk selalu berinovasi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dan yang terakhir, guru harus terus mengikuti perkembangan teknologi yang berkaitan dengan edukasi sehingga bisa menjadi guru yang mengerti kebutuhan peserta didik sesuai dengan zamannya.

Ditulis oleh Fitri Nurhidayah, S.Pd. (Guru di SDN Nglaris, Bener, Purworejo)

 

Editor: Moh. Haris Suhud

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Edutainment

5 Ciri Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Sabtu, 7 Sep 2024 - 11:34 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis